Ilustrasi khatib sedang khutbah Shalat Jumat.
Sumber :
  • Antara/M Ifdhal

Teks Khutbah Jumat Singkat 10 Mei: Jaga Semangat Niat Ibadah Haji 2024 untuk Tingkatkan Takwa

Kamis, 9 Mei 2024 - 17:10 WIB

tvOnenews.com - Teks Khutbah Jumat singkat ini mengingat semangat umat Islam agar bisa ibadah haji 2024.

Khatib bisa menggunakan teks khutbah Jumat tentang ibadah haji saat pelaksanaan shalat Jumat pada 10 Mei 2024.

Terkini, teks Khutbah Jumat ini bertema pengingat kewajiban umat Islam agar memenuhi rukun Islam kelima melalui ibadah haji 2024.

Khatib menyampaikan khutbah Jumat tentang ibadah haji senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT.

Teks Khutbah Jumat ini menjaga semangat niat para jemaah Indonesia yang sebentar lagi berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji 2024.


Ilustrasi jemaah mendengar khutbah Jumat dari khatib shalat Jumat. (ANTARA/M Ifdhal)

Di sini tvOnenews.com berbagi teks khutbah Jumat dengan tema "Jaga Semangat Niat Ibadah Haji 2024" yang dikutip dari Kemenag RI.

Teks Khutbah Jumat Tema Tentang Ibadah Haji 2024

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ

أَمَّا بَعْدُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. اِتَّقُوْ اللهَ، وَاعْمَلُوا الصَّالِحَاتِ وَاجْتَنِبُوا الْمُنْكَرَاتِ وَاذْكُرُوا اللهَ فِي أَيَّامٍ مَعْلُوْمَتٍ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، قَالَ اللهُ تَعَالَى: فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًاۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Pada kesempatan yang mulia ini, pertama-tama saya sebagai khatib ingin mengajak kepada seluruh jamaah wabil, terutama khusus kepada diri saya sendiri agar kita selalu senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Agar senantiasa terus berjuang dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Sebagaimana yang diketahui bersama bahwa, takwa akan menguatkan komitmen kita untuk beribadah dan menyempurnakan keislaman kita melalui menjalankan semua rukun Islam sebagai bangunan kokohnya. 

Karena dalam Islam telah membangun atas lima bagian elemen sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim terkait Rasulullah SAW.

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَ إِقَامِ الصَّلَاةِ، وَ إِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَ حَجِّ الْبَيْتِ، وَ صَوْمِ رَمَضَانَ . رواه البخاري و مسلم

Artinya: "Islam dibangun di atas lima perkara, yaitu persaksian bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji, dan puasa di bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Dari lima rukun Islam, kewajiban umat Islam agar bisa menunaikan ibadah haji.

Ibadah ini secara khusus mempunyai waktu dan tempat sendiri yang harus dikerjakan umat Islam pada bulan Dzulhijjah di Tanah Suci Makkah.

Umat Islam perlu mengumpulkan niat dan komitmen kuat untuk bisa menjalankannya karena ibadah haji perlu waktu dan syarat-syarat khusus dalam pelaksanaannya.

Di antaranya adalah umat Islam yang mampu mengerjakannya. Ketika seseorang mampu menunaikan haji, maka wajib baginya untuk berhaji.

Apabila ia (umat Muslim) menghindar dari kewajiban dalam kondisi mampu mengerjakannya maka ia bisa berdosa.

Sesungguhnya Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya melalui Al-Quran Surat Ali-Imran ayat 97:

وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah." (QS. Ali Imran ayat 97).

Lalu apa yang menjadi syarat seseorang mampu dalam berhaji? Bermula dari para ulama menerangkan terkait seseorang bisa disebut mampu melaksanakan ibadah haji.

Di antaranya seseorang mampu secara fisik dan kondisi jasmani serta rohani yang sehat.

Penyebutan seseorang yang mampu memakai sarana transportasi yang memadai untuk bisa digunakan pergi haji.

Dalam konteks umat Islam di Indonesia, adanya sarana transportasi ini memiliki arti mereka punya kemampuan untuk membayar biaya sarana dan dan prasarana transportasi salah satunya akomodasi untuk proses haji.

Soal kesehatan dan biaya sering menjadi pemicu permasalahan secara umum bagi umat Islam di Indonesia. Tak heran persoalan ini yang mengurungkan semangat umat Islam.

Khususnya bagi mereka yang tinggal jauh dari Makkah, seperti Indonesia dan negara di luar Timur Tengah untuk ibadah haji. 

Apalagi persoalan antrean untuk bisa berangkat haji selalu bertambah panjang dan pemicu menunggu keberangkatan yang sangat lama hingga mereka harus menunggu jatah kuota berangkat sampai puluhan tahun lebih.

Lantas, apakah permasalahan ini selalu menjadi pengenduran semangat kita untuk ibadah haji? Maka dari itu kita harus menjawab "tidak". 

Senantiasa kita harus terus menjaga semangat dan niat kita untuk ibadah haji sebagai salah satu upaya menyempurnakan keislaman kita.

Caranya mudah dengan hanya menanamkan rasa ikhtiar dalam memenuhi syarat kemampuan yang sudah ditentukan dan bertawakkal kepada Allah SWT.

Karena Allah SWT yang Maha Penentu agar kita bisa berangkat ibadah haji mengingat ada banyak orang yang sudah mampu dari segi fisik dan harta tetapi hatinya tidak ingin ibadah haji.

Dari niat inilah InsyaAllah, Allah SWT selalu memberikan kemudahan terhadap umat-Nya yang punya keinginan penyempurnaan keislaman dan mendapatkan takwa.

Ketakwaan menjadi solusi penting dari masalah dan dapat peroleh pintu rezeki dari berbagai arah sesuai firman-Nya melalui Surat At-Thalaq ayat 1-2, Allah SWT berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًاۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Artinya: "Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu." (QS. At-Thalaq Ayat 1-2).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Semoga kita semua senantiasa mendapatkan kekuatan dari Allah SWT dan berharap bisa pergi untuk ibadah haji ke Baitullah.

Semoga Allah SWT membuka pintu rezeki selebar-lebarnya mulai dari pintu niat, kesehatan, kemampuan, dan kesempatan merasakan kenikmatan ibadah haji.

Khatib mempercayai dari lubuk hati yang paling dalam semua umat Islam di dunia ingin pergi haji.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:18
02:23
03:56
06:46
02:35
01:58
Viral