Dokter Kesehatan Haji Sebut MERS-Cov Mirip Covid-19, Seperti Ini Cara Pencegahannya Mudah Kok.
Sumber :
  • dok.Antara

Dokter Kesehatan Haji Sebut MERS-Cov Mirip Covid-19, Seperti Ini Cara Pencegahannya Mudah Kok

Sabtu, 11 Mei 2024 - 12:26 WIB

Jakarta, tvonenews.com- Kasus Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV) dikonfirmasi organisasi kesehatan dunia (WHO) ditemukan di Arab Saudi mendapat perhatian, mengingat sebentar lagi ibadah haji berlangsung.

 

Dokter Tenaga Kesehatan Haji 2024 Kloter DKI Jakarta, dr Ngabila Salama mengatakan MERS-Cov sama dengan Covid-19, yang mana geajalanya juga menyerang saluran pernapasan (ISPA).

 


"Gejala mirip covid dari ISPA sampai pneumonia, bisa sampai gagal ginjal. Tapi penularan merscov masih droplet (blm airborne) dan tingkat kematian, case fatality rate (CFR) masih tinggi sekitar 30-40 persen," jelas dr Ngabila kepada tvonenews.com, Sabtu (11/5/2024)

 


Dengan ini, dia mengatakan agar para jemaah haji 2024 indonesia memahami bagaimana cara pencegahannya dengan 3M.


1. Rajin memakai masker
2. Mencuci tangan dengan bersih
3. Menjaga jarak

 

"Cegah sakit dengan 3M: rajin memakai masker terutama saat di kerumunan atau menjumpai orang sakit. Masker medis dipakai juga sebagai alat pelindung diri untuk mencegah serangan panas, dengan cara menjaga sakuran nafas tetap lembab dan tidak kering, mencuci tangan, menjaga jarak," imbuhnya

 


Sehubungan dengan ini, dr Ngabila mengatakan penularannya mudah dari manusia ke manusia. Bisa lewat batuk ataupun bersin.


Namun, untuk sumber virus ini didapatkan dari Unta.

 

"Infeksi virus merscov saat ini sudah ditemukan penularan atau transmisi yang terbatas dari manusia ke manusia, tidak hanya dari hewan (unta) ke manusia. Penularan dari manusia ke manusia terutama terjadi di layanan kesehatan," sambungnya

 


"Penularan antar manusia itu secara terbatas, dan tidak terdapat transmisi penularan antar manusia yang berkelanjutan. Penularan antarmanusia terjadi secara DROPLET melalui percikan dahak, pada saat pasien batuk atau bersin / melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus," ucap dr Ngabila

 

 

Perlu diketahui, sebanyak 80% kasus konfirmasi yang dilaporkan di Arab Saudi diakibatkan dari kontak langsung dan tidak langsung dengan unta yang terinfeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.

 

 

Sedangkan kasus yang teridentifikasi di luar Timur Tengah, umumnya adalah individu yang terinfeksi di Timur Tengah, dan kemudian melakukan perjalanan ke daerah di luar wilayah tersebut.(klw)

 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:00
03:06
01:31
02:06
01:33
01:30
Viral