Kemenkes sebut jumlah angka kematian jemaah haji Indonesia berasal dari kelompok lansia.
Sumber :
  • MCH 2024

Tak Mau Terulang, Angka Kematian Jemaah Haji jadi Pusat Perhatian Pemerintah, Kemenkes Bilang Begini

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:52 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo mengatakan pemerintah akan membuat sederet inovasi untuk menekan angka kematian jemaah haji 2024.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI itu menyebut inovasi dari pemerintah menyertakan QR Code Kartu Kesehatan Jemaah Haji (KKJH).

"QR Code itu kalau di-scan, isinya informasi tentang riwayat ringkas kesehatan jemaah haji tersebut. Ada nama, tanggal lahir, usia. Kemudian, kalau dia pernah sakit, sakitnya apa. Kalau dia sudah minum obat, obat apa yang diminum rutin. Sudah divaksinasi apa saja, punya alergi apa," kata Liliek dalam keterangannya diterima di Jakarta, Sabtu (18/5/2024).

Liliek menyampaikan bahwa, Pemerintah Indonesia sedang menekan angka kematian jemaah selama periode penyelenggaraan ibadah haji 2024.

Upaya pemerintah ini mengingat jumlah angka kematian jemaah haji Indonesia pada periode haji tahun 2023 mencapai 774 orang meninggal dunia.


Jemaah haji 2024 asal Indonesia mulai tiba di Madinah, Arab Saudi. (MCH 2024)

Kebanyakan jemaah haji yang meninggal dunia pada tahun lalu berasal dari kelompok usia lanjut usia (lansia).

Ia mengatakan Kemenkes dan Kementerian Agama (Kemenag) tidak ingin angka kematian jemaah Indonesia kembali terulang pada haji 2024.

Maka dari itu pemerintah memfokuskan jemaah haji yang berangkat menuju Tanah Suci harus mengikuti rangkaian tes kesehatan.

Diketahui, jemaah sering mengalami penyakit secara umum, yakni diabetes, hipertensi, dan jantung.

"Tahun ini, kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, kami fasilitasi name tag jamaah haji itu di halaman belakang terdapat QR Code," paparnya.

Ia menjelaskan bahwa, QR Code biasa dikenal istilah International Patient Summary (IPS) bagian dari penyediaan ringkasan riwayat kesehatan para jemaah.

Lanjut, ia menyatakan penggunaan IPS sebagai bentuk permintaan dari Arab Saudi dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Selain itu, Liliek menjabarkan inovasi lain untuk menekan angka kematian jemaah haji melalui kriteria pengetatan istitha'ah kesehatan.

"Tahun ini, kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes, kami fasilitasi name tag jamaah haji itu di halaman belakang terdapat QR Code," jelasnya.

Ia menyampaikan upaya lainnya juga melalui pemeriksaan kesehatan berupa penambahan asesmen yang meliputi asesmen kognitif, asesmen aktivitas, dan asesmen mental untuk melihat kemampuan dalam melakukan aktivitas keseharian mereka. (ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:08
01:12
03:56
01:30
05:59
02:12
Viral