Syekh Ali Jaber membagikan kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan setelah Isya jika tidak sempat salat tahajud.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Muslim - Saluran Dakwah

Jika Tak Kuat Salat Tahajud Tolong Usahakan Tetap Rajin Kerjakan Amalan ini, Kata Syekh Ali Jaber Tidak Boleh Ditinggal Setelah Isya

Senin, 20 Mei 2024 - 19:32 WIB

tvOnenews.com - Salat tahajud menjadi momen terbaik untuk mendapat amalan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sebaiknya usahakan momen di waktu sepertiga malam beribadah salat tahajud agar membawa amalan di akhirat kelak.

Bagi yang memiliki hajat agar diberikan ampunan, salat tahajud menjadi waktu amalan yang tepat permintaannya dikabulkan Allah SWT.

Sesuai Hadits Al-Bukhari dan Muslim mengenai hajat seseorang dapat dikabulkan melalui amalan salat tahajud, Rasulullah SAW bersabda:

"Pada tiap malam, Tuhan kamu turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman, "Barangsiapa yang menyeru-Ku, Aku perkenankan seruannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barangsiapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia." (HR. Bukhari dan Muslim)


Ilustrasi seorang Muslim sedang mengerjakan salat tahajud setelah waktu Isya berakhir. (Pixabay)

Seringkali masih banyak yang belum mengerjakan amalan salat tahajud dengan alasan tidak kuat dilakukan di sepertiga malam.

Apabila belum kuat melakukan salat tahajud bisa mengikuti amalan yang tidak pernah ditinggalkan Almarhum Syekh Ali Jaber setelah Isya.

Apa amalan yang menjadi kebiasaan Almarhum Syekh Ali Jaber setelah Isya untuk pengganti salat tahajud? Mari simak penjelasannya di sini!

Bagi yang ingin mengetahui dan mengikuti amalan yang tidak pernah ditinggalkan Almarhum Syekh Ali Jaber, sebaiknya benar-benar simak agar tidak salah tafsirnya.

Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Syekh Ali Jaber, Almarhum pernah mengatakan amalan yang biasa dilakukan dirinya setelah salat Isya sebelum waktu tahajud.

Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menjelaskan amalan ini sering dikerjakan dirinya untuk dijadikan pengganti salat tahajud.

Amalan tersebut bersifat sunnah, tetapi ia selalu mengerjakannya jika tidak sempat ibadah tahajud.

"Saya punya kebiasaan habis Isya, sunnah ba'diyah, sehabis itu tiga rakaat sunnah Witir, dua rakaat muakkad, lima Witir, salam, baru satu rakaat Witir, sudah selesai," ucap Almarhum Syekh Ali Jaber.

Meski begitu, ia tetap mengerjakan salat tahajud jika memiliki waktu luang sebelum salat Subuh.

Hal ini berdasarkan pengakuannya jika punya kesempatan dan mampu bangun sebelum waktu Subuh tetap menyempatkan ibadah tahajud.

"Kalau saya bangun tahajud, saya bisa tahajud, sebelum adzan Subuh saya masih bisa melaksanakan tahajud," katanya.

Ia menegaskan seseorang tidak bisa mengerjakan salat Witir kedua kali jika sebelumnya sudah mengerjakan Witir.

"Tapi tidak boleh witir lagi karena sudah witir duluan," imbuhnya.

Hal itu mengingat Witir sangat dianjurkan untuk dilakukan dan tidak boleh ditinggalkan setelah mengerjakan Isya.

"Rasulullah SAW bersabda, Allah Maha Witir, Allah cinta Witir, jagalah Witir," tuturnya.

Ia berpesan agar umat Muslim diusahakan tidak meninggalkan salat Witir meski terlewat satu malam.

Witir menjadi salah satu favorit kebiasaan amalan Syekh Ali Jaber setelah Isya.

"Witir, jangan lewat satu malam tidak Witir," pesannya.

Hadits Riwayat Ahmad disahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwa' al-Ghalil terkait senantiasa tidak meninggalkan Witir, Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ زَادَكُمْ صَلَاةً فَحَافِظُوا عَلَيْهَا وَهِيَ الْوَتْرُ  أخرجه أحمد

Artinya: "Sesungguhnya Allah telah menambah untuk kalian satu shalat, maka jagalah shalat tersebut. Shalat itu ialah Witir." (HR. Ahmad)

Ia pun menyarankan apabila seseorang tidak mampu salat tahajud di sepertiga malam bisa digantikan dengan Witir.

"Walaupun tidak tahajud, boleh Witir walaupun tidak tahajud," ungkapnya.

"Boleh witir walaupun tidak salat malam," tambahnya.

Sesuai Hadits Riwayat Ibnu Majah Nomor 1177 bahwa, Witir menjadi pengganti salat tahajud dan menjadi ibadah penutup di malam hari, Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ جَابِرٍ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ خَافَ مِنْكُمْ أَنْ لَا يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ ثُمَّ لِيَرْقُدْ وَمَنْ طَمِعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَيْقِظَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَإِنَّ قِرَاءَةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَحْضُورَةٌ وَذَلِكَ أَفْضَلُ

Artinya: Diriwayatkan Rasulullah SAW, beliau bersabda: "dari Rasulullah saw, beliau bersabda: Barangsiapa di antara kalian khawatir tidak bisa bangun di akhir malam hendaklah ia Witir di awal malam kemudian tidur, dan barangsiapa mampu bangun di akhir malam hendaklah ia Witir di akhir malam, sebab salat di akhir malam itu disaksikan. Itulah yang lebih afdal." (HR. Ibnu Majah)

Kesimpulannya bahwa, bagi yang tidak bisa melaksanakan salat tahajud sebaiknya jangan meninggalkan Witir setelah Isya. Hal itu menjadi kebiasaan amalan Almarhum Syekh Ali Jaber di malam hari.

Jika Anda belum menemukan jawaban dari tafsir di atas, sebaiknya mendengar kajian dari para ulama, kyai, ustaz hingga tokoh agama lain.

Tujuannya agar Anda dapat menemukan dan membandingkan jawaban tafsir di atas dari berbagai perspektif lain.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:29
01:44
01:26
01:31
02:50
03:27
Viral