- Putri Rani/Media Center Haji 2024
Arab Saudi Intensifkan Pemeriksaan, Jemaah Haji Diimbau Selalu Bawa Identitas Saat Keluar Hotel
Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah Arab Saudi memperketat pemeriksaan terhadap jemaah.
Hal ini dilakukan Arab Saudi khusus untuk mengidentifikasi jemaah yang menggunakan visa non haji.
Maka demi keamanan para jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengingatkan jemaah agar selalu membawa identitas pengenal sebagai jemaah haji selama di Tanah Suci.
Adapun pengenal yang harus dibawa saat keluar hotel antara lain kartu dan gelang identitas, visa haji, paspor, serta pengenal diri lainnya.
Saat ini memang Aparat Arab Saudi atau Askar sedang mengintesifkan pemeriksaan, dan penjagaan ketat akses masuk Kota Makkah dan wilayah Armuzna.
Suasana di Depan Terowongan Arah Mina (Sumber: Putri Rani/Media Center Haji 2024)
Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, otoritas Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun ini menerbitkan kebijakan seluruh jemaah haji harus memiliki smart card.
Program ini mendapat perhatian secara khusus dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.
“Jemaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apa pun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar,” katanya dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Jumat (07/06/2024).
Oleh karenanya, selain harus membawa paspor, visa haji, dan identitas lainnya saat berada di luar hotel, jemaah agar menyimpan dengan baik smart card.
“Pastikan tersimpan di tempat aman. Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian,” jelas Widi.
Widi menambahkan, menjelang puncak haji, PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah.
Persiapan melibatkan para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Program safari wukuf ini terus disosialisasikan ke hotel-hotel jemaah menginap.
Ia mengatakan, PPIH mengalokasikan 300 kuota yang bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah.
Kuota tersebut telah mempertimbangkan jumlah petugas yang akan membersamai jemaah yang disafariwukufkan.
“Setiap satu petugas akan mengurus lima jemaah lansia nonmandiri, termasuk memandikan, menyuapi, dan kebutuhan individu lansia lainnya. Mekanisme pendorongan jemaah safari wukuf dilakukan pada 9 Zulhijjah pagi, jemaah lansia di hotel transit dibawa dengan 10 bus menuju Arafah,” jelasnya.
Ia juga berpesan bagi jemaah khususnya jemaah muda dan sehat agar membantu jemaah lain khususnya jemaah lansia yang membutuhkan bantuan dan pertolongan selama di Tanah Suci.
“Saling peduli antarjemaah ini diharapkan menumbuhkan kebersamaan yang kuat dan menjadi ladang amal yang diperoleh selama menjalani ibadah haji,” pesannya.
Selain itu, kata Widi, PPIH juga terus mengingatkan jemaah agar menjaga kesehatan tubuhnya dengan istirahat yang cukup, makan tepat waktu, mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan dan melakukan konsultasi ke dokter kloter, klinik sektor bila mengalami keluhan kesehatan.
“Mengingat cuaca panas saat ini di Kota Makkah, aktivitas ibadah jemaah dapat dilakukan di musala hotel atau masjid sekitar hotel, mendalami manasik haji dan mengikuti bimbingan dan konsultasi ibadah yang diselenggarakan di musala hotel,” tutupnya. (put)