Buya Yahya.
Sumber :
  • YouTube

Memang Boleh Bayar Utang Puasa Ramadhan Digabung dengan Niat Puasa Dzulhijjah? Buya Yahya Tegas Bilang Begini...

Sabtu, 8 Juni 2024 - 15:55 WIB

tvOnenews.com - Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan haram atau bulan bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Pada bulan Dzulhijjah ini, umat Islam akan melaksanakan Hari Raya Idul Adha atau ibadah qurban.

Bulan ini juga menjadi bulan untuk melaksanakan ibadah haji, karena itu disebut juga sebagai lebaran haji.

Menyambut datangnya bulan suci ini, berbagai amalan dapat dilakukan untuk mendapat pahala. Salah satu amalan yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah ini adalah puasa.

Puasa pada bulan Dzulhijjah bahkan sudah disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW,

“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi). 

Pada bulan Dzulhijjah ini seringkali seseorang memanfaatkannya untuk mengganti atau qadha puasa yang batal di bulan Ramadhan.

Lantas sebenarnya boleh atau tidak seseorang yang ingin bayar utang puasa Ramadhan digabung dengan niat puasa Dzulhijjah?

Dalam suatu kesempatan, Buya Yahya menjawab pertanyaan jemaah soal utang puasa yang digabung dengan puasa Dzulhijjah.

“Niat ingin bayar puasa Ramadhan kemudian bayarnya di bulan Dzulhijjah atau bulan Syawal, niatnya yang benar bagaimana?” tanya jemaah kepada Buya Yahya.

Pertama, Buya Yahya menjelaskan tingkatan puasa dari yang wajib, qadha hingga sunnah.

“Puasa ada tingkatannya. Puasa wajib ada puasa bulan Ramadhan, yang kedua puasa qadha atau bayar utang bulan Ramadhan, setelah itu ada puasa nazar,” kata Buya Yahya.

Oleh karena itu, bila seseorang ingin menjalankan puasa sunnah seperti puasa Dzulhijjah atau Arafah, ada baiknya menyelesaikan utang-utang puasanya terlebih dahulu.

“Maka jika seseorang mempunyai utang puasa, kewajiban-kewajiban puasa dianjurkan untuk menyelesaikan utangnya terlebih dahulu sebelum melakukan puasa sunnah,” terang Buya Yahya.

Seseorang yang memiliki utang puasa di bulan Ramadhan ada baiknya segera menyelesaikan utangnya.

Hal ini karena puasa Ramadhan adalah puasa yang wajib dikerjakan.

“Wajib segera di qadha, tapi jika meninggalkan puasa karena haid atau karena nazar kan suka-suka milih waktunya, maka sunnahnya utang itu segera dibayar,” ungkap Buya Yahya.

Buya Yahya lalu menjelaskan jumhur ulama perihal boleh atau tidak bila membayar utang puasa Ramadhan berbarengan dengan puasa Dzulhijjah.

“Menurut jumhur ulama khusus mazhab Syafi'i ini boleh anda melakukan puasa sunah, lalu puasa wajibnya anda tunda nanti boleh,” tutur Buya Yahya.

“Kecuali Imam Abu Hanifah mengatakan tidak boleh, harus membayar utang puasa dulu (baru boleh puasa sunnah),” sambungnya.

Buya Yahya menegaskan, meski boleh mendahulukan sunnah puasa tanpa membayar utang, namun lebih baik bayar utang puasa Ramadhan terlebih dahulu.

“Lebih baik adalah bayar utangmu terlebih dahulu, karena utang puasa wajib dan puasa wajib pahalanya lebih gede,” terang Buya Yahya.

Perihal niat membayar utang puasa berbarengan dengan puasa Dzulhijjah, sebaiknya tidak digabung niatnya.

“Niat bayar utang jangan digabung dengan niat puasa fardu, sebab puasa fardu tidak boleh digabung dengan yang lainnya,” kata Buya Yahya.

“Tapi kalau puasa sunnah boleh digabung dengan puasa sunnah lainnya. Misalnya pas di hari Arafah jatuh hari Kamis (puasa Senin-Kamis), boleh gabung dua-duanya,” imbuhnya.

Namun niat mengganti puasa bulan Ramadhan dengan puasa Arafah justru tidak diperbolehkan karena dianggap tidak sah.

Bila ingin membayar utang puasa Ramadhan di bulan Dzulhijjah, sebaiknya cukup dengan satu niat yaitu bayar puasa.

“Kalau masih ada utang, maka anda niatnya cukup membayar fardu, maka anda mendapatkan pahala yang jauh lebih gede daripada puasa Arafah,” terangnya.

Bisa jadi Allah SWT justru memberikan pahala dua kali lipat karena membayar puasa Ramadhan di bulan baik seperti bulan Dzulhijjah.

“Kemudian Allah Maha Kasih karena anda bayar nazar pas di hari Arafah, Allah akan berikan kepada anda pahala nazar plus pahala Arafah,” pungkas Buya Yahya.

Oleh karena itu, sebaiknya bayarlah utang puasa Ramadhan terlebih dahulu baru melakukan sunnah puasa Dzulhijjah.

(adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
11:12
01:42
08:26
02:22
03:19
05:01
Viral