Jemaah haji Indonesia dan Petugas Arab Saudi.
Sumber :
  • Media Center Haji 2024/Iwan Setiawan

Manasik Haji, Jemaah Harus Berihram dan Niat Sebelum ke Arafah

Minggu, 9 Juni 2024 - 19:26 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Puncak haji akan dimulai sejak 8 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau bertepatan dengan 14 Juni 2024.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan memberangkatkan jemaah haji ke Arafah pada 14 Juni 2024 sejak pukul 07.00 WAS. 

Sebelum berangkat ke Arafah, setiap jemaah harus memastikan dirinya sudah berihram dan niat haji di hotel masing-masing.

Merujuk Tuntunan Manasik Haji bagi Lansia yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag), Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, pelaksanaan niat ihram haji setelah jemaah bersuci, disunahkan membersihkan badan dengan mandi dan berwudhu, memotong kuku, memakai wangi-wangian. 

“Lalu berpakaian ihram, dilanjutkan dengan melaksanakan salat sunat ihram dan berniat haji,” terang Widi dalam keterangan resmi Kemenag di Jakarta, Minggu (9/6/2024).


Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda beri keterangan jemaah haji Indonesia harus berihram sebelum ke Arafah. (MCH 2024)

“Khusus bagi jemaah haji lansia, yang lemah atau sakit maka dianjurkan untuk melakukan niat ihram haji disertai Isytirat (ihram bersyarat) untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi halangan yang menyulitkan terlaksananya ibadah haji,” sambungnya.

Setelah mengucapkan niat ihram haji, jemaah dianjurkan berdzikir dengan membaca talbiyah selama perjalanan dari Makkah ke Arafah, serta membaca shalawat. 

Widi lalu menjelaskan, untuk pakaian ihram lansia, khususnya bagi jemaah laki-laki perlu melatih diri dengan bimbingan pembimbing ibadah kloter. 

"Bagaimana memakai pakaian ihram yang nyaman dan sah menurut fikih, seperti menggunakan ikat pinggang atau sabuk di atas pusar, lalu digulung kain ihram hingga sabuk tidak terlihat dan menggunakan kain ihram yang nyaman serta tidak mengekang gerakan kaki dan tangan," katanya. 

Widi lalu menjelaskan, jika lansia lupa sedang berihram atau tidak mengetahui hal-hal yang diharamkan saat berihram, maka tidak wajib membayar fidyah.

“Ini pendapat mazhab Syafi’i dan Hambali,” ucapnya.

Untuk pemantapan manasik haji, Widi menjelaskan, selain mendalami secara mandiri melalui buku-buku dan referensi yang dapat diunduh di aplikasi superapps Pusaka Kemenag.

Jemaah dapat bertanya dan konsultasi manasik haji kepada pembimbing ibadah yang mendampingi di hotel atau sektor. (put/mch/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:57
05:35
02:32
11:38
19:39
08:06
Viral