Ingin Terhindar dari Hal yang Haram, Mohon Sebelum Doa Shalat Tahajud Amalkan Hadits ini Kata Ustaz Adi Hidayat

tvOnenews.com - Shalat tahajud memiliki banyak keutamaan bagi umat Muslim yang menunaikannya di sepertiga malam.

Terutama bagi yang melantunkan doa maka jadi amalan yang tepat di waktu shalat tahajud.

Doa shalat tahajud akan membawa amalan dirinya di akhirat kelak dan segala hajat cepat diijabah oleh Allah SWT.

Namun, ternyata masih banyak orang yang telah melantunkan doa di waktu shalat tahajud belum juga hajatnya didengar atau diterima oleh Allah SWT.

Mengapa doa shalat tahajud belum memberikan manfaat terhadap orang tersebut?

Ilustrasi doa setelah shalat tahajud. (Istimewa)

Padahal orang tersebut rajin berdoa agar masuk golongan orang beriman dan mendapat keutamaan yang banyak sebagai bekal amalan di akhirat kelak.

Apakah Anda merasa penasaran terkait doa di waktu tahajud tidak memberikan apa pun termasuk rezeki dan penghapus dosa? Ustaz Adi Hidayat menerangkan alasan ini.

Bagi Anda ingin mengetahui dan menambah ilmu baru tentang tahajud dari penjelasan Ustaz Adi Hidayat, sebaiknya simak di sini.

tvOnenews.com melansir dari kanal YouTube Mentari Senja TV, Ustaz Adi Hidayat membagikan amalan-amalan shalat tahajud dalam ceramah.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan bahwa, orang yang menyempatkan doa dan meminta hajat maka keberadaannya sangat mulia.

Sesuai dalil dalam Al-Quran dari Surat Al-Isra ayat 79 menjelaskan umat Muslim yang selalu mengamalkan shalat tahajud akan dapat tempat terpuji, Allah SWT berfirman:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

Artinya: "Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)

Meski begitu, ia menegaskan doa tidak selalu dikabulkan walaupun diucap saat waktu sepertiga malam, yakni tahajud.

Menurut pendakwah berusia 39 tahun itu, doa bisa saja ditolak atau tidak didengar karena orang yang meminta hajat masih berada di kondisi haram.

Ia menjelaskan bahwa, seseorang bisa saja sedang mengenakan suatu atau sejumlah benda dan barang yang bersifat haram.

Barang atau benda tersebut masuk dalam golongan haram yang tidak dibenarkan di ajaran Agama Islam.

Bahkan Allah SWT sangat membenci terhadap barang tersebut meski harganya mahal.

Sontak, seseorang yang meski sampai menangis di waktu doa shalat tahajud maka Allah SWT tidak pernah mendengar atau menerima permintaannya.

"Gimana mau dijawab Allah SWT? Kalau makanannya haram, baju atau pakaiannya haram, yang sedang dipakai saat doa haram, sajadahnya haram," jelas Ustaz Adi Hidayat.

Padahal doa memiliki prinsip dan makna sebagai komponen penguat, tiang penyangga dan bentuk permohonan seseorang kepada Allah SWT.

Maka dari itu, pendakwah asal Pandeglang tersebut membagikan supaya segala hajat dalam doa selalu terwujud.

Ia menyarankan agar seorang Muslim senantiasa mengingatkan hadits yang diriwayatkan Muslim.

Hadits tersebut berada di Kitab Al-Arba'in An-Nawawiyah dari Abu Hurairah.

"Apa dalilnya? Nomor ke-10 Haditsnya dari Abu Hurairah terhadap Hadits riwayat Muslim Nomor Hadits 1015 di Al-Arba'in," terangnya.

Ia memaparkan bahwasanya hadits tersebut berisi tentang hindari sesuatu menuju haram agar selalu mendapat rezeki dari berbagai hal yang halal.

Hadits Riwayat Muslim Nomor 1015 di Kitab Al-Arba'in An-Nawawiyah Amalan Doa Shalat Tahajud

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ومشربه حرام وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Artinya:

Dari Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Baik, tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Sesungguhnya Allah memberikan perintah kepada hamba-Nya seperti apa perintah yang diberikan kepada para rasul. Allah SWT berfirman, ‘Wahai para rasul, isilah perut dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun, 23:51)

"Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172)." 

"Kemudian Rasulullah SAW menyeru umatnya yang lama bepergian: Rambutnya kusut, berdebu, dan mengangkat kedua tangannya mengarah ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul." (HR. Muslim, Nomor 1015)

Sebisa mungkin seorang Muslim selalu mengingat dan mengamalkan hadits ini supaya selalu terhindar dari segala yang haram.

Ia menjelaskan isi kandungan yang ada di dalam Hadits Riwayat Muslim tersebut dari gabungan beberapa doa dan dalil di dalamnya.

Menurutnya, kandungan hadits tersebut bahwa Allah SWT selalu menyukai berbagai hal yang suci.

"Sungguh Allah Maha Baik, sifat-Nya juga baik, keadaan-Nya pun baik, karena Allah itu sifat-Nya baik maka tidak akan pernah apa pun kecuali dari yang baik-baik," tuturnya.

Doa masuk dalam golongan suci dan bagi yang melantunkan hajatnya otomatis harus dengan kondisi bersih semisal terhindar dari barang haram.

"Ingat, doa berasal dari yang sangat suci akan menuju tempat yang bersih, Allah Maha Suci tidak akan menerima doa itu yang berasal dari tidak suci," pungkasnya.

Kesimpulan: Hadits Riwayat Muslim Nomor 1015 di Kitab Al-Arba'in menjadi pengingat dan amalan di waktu doa shalat tahajud agar senantiasa terhindar dari sesuatu yang haram.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)