Ilustrasi jemaah mendengarkan teks Khutbah Idul Adha 2024 sebelum dan sesudah shalat.
Sumber :
  • ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat Terbaru: Haji dan Kurban Menunjukkan Rasa Cinta hingga Kebahagiaan

Minggu, 16 Juni 2024 - 17:33 WIB

tvOnenews.com - Teks Khutbah Idul Adha ini mengambil tema tentang haji dan kurban.

Haji dan kurban menjadi teman paling penting saat khatib membacakan teks Khutbah Idul Adha 2024.

Khatib bisa mengambil teks Khutbah Idul Adha singkat ini sebelum dan setelah pelaksanaan shalat pada 10 Dzulhijjah 1445 Hijriah atau Senin, 17 Juni 2024 Masehi.

Teks Khutbah Idul Adha ini menjadi amalan agar senantiasa mengingatkan umat Muslim khususnya jemaah untuk memiliki rasa cinta dan bahagia terhadap haji hingga kurban.

Dari Idul Adha mengajarkan umat Muslim untuk mendekatkan kebaikan serta mengajarkan nilai-nilai pengorbanan.


Ilustrasi khatib menyampaikan teks Khutbah Idul Adha 2024 setelah shalat. (Freepik/storyset)

Keikhlasan menjadi penting setiap menyemarakkan Idul Adha disertai ibadah kurban dan haji di Tanah Suci.

Di ibadah kurban menjadi bentuk umat Muslim selalu mengingat kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, yakni Nabi Ismail AS.

Sebaliknya, ibadah haji menjadi salah satu amalan untuk memenuhi rukun Islam kelima dan hukumnya wajib dikerjakan bagi yang mampu.

Maka dari itu, tvOnenews.com ingin membagikan teks Khutbah Idul Adha untuk disampaikan khatib atau MC sebelum dan sesudah shalat Ied.

tvOnenews.com mengambil teks Khutbah Idul Adha dengan tema "Haji dan Kurban Menunjukkan Rasa Cinta hingga Kebahagiaan" dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Agama melalui karya Drs. H. Siun Ruhan, MHI.

Teks Khutbah Idul Adha 2024 Singkat Terbaru Bertema Haji dan Kurban

للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد

اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ

Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd.

Allaahu akbar kabiiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wasubhaanallaahi bukrataw wa ashillaa. Laailaaha illallallahu walaa na'budu illaa iyyaahu. Mukhlishiina lahuddiin walau karihal kaafiruun. Walau karihal munafiqun. Walau karihal musyrikuun. Laailaahaillallaahu wahdah, shadaqa wa'dah, wanashara 'abdah wa a'azza jundah, wahazamal ahzaaba wahdah. Laailaahaillallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar walillaahilhamd.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Alhamdulillah sejak tadi malam sampai menjelang shalat Idul Adha biasa disebut shalat Ied pada pagi hari pihak kami telah menggemuruhkan suara takbir yang begitu indah.

Seluruh kaum Muslimin telah mengumandangkan tahlil dan tahmid di sela-sela gemuruhnya suara takbir yang terdengar di seluruh dunia menjadi wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-nya yang telah dilimpahkan untuk kita semua.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Sehubungan kita melaksanakan dan merayakan Hari Raya Idul Adha, marilah kita mendoakan saudara-saudara kita sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah agar ibadahnya mabrur dan bisa mendapat balasan berupa surga dari Allah SWT.

Hal itu berdasarkan Hadits Riwayat Ahmad dan Thabrani menjelaskan bahwa umat Muslim mendapat haji mabrur akan mendapat ganjaran surga-Nya, Rasulullah SAW bersabda:

الحج المبرور لیس لھ جزاء الا الجنة

Artinya: "Haji Mabrur ganjarannya tidak lain kecuali syurga." (HR.Ahmad & Thabrani)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Akhirnya kita semua berhasil melalui Hari Raya Idul Fitri pada dua bulan yang lalu sebelum kita kembali dipertemukan untuk ibadah shalat Idul Adha bersama di sini.

Kita berhasil melawan hawa nafsu dan daya tipiu setan di bulan puasa Ramadan. Sedangkan ibadah haji menuntut untuk menggunakan tiga hal ini, yakni tenaga, harta, serta jiwa.

Hal ini menunjukkan ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan tenaga secara fisik, terutama saat waktu thawaf, sa'i, dan melontarkan jamarat.

Meskipun sejak berangkat ibadah haji sudah menggunakan fisik dan mempersiapkan bekal berupa harta yang cukup untuk kebutuhan selama di Tanah Suci.

Maka dari itu ibadah haji menjadi kewajiban umat Islam yang sudah mampu baik dari segi biaya, kesehatan, ilmu pengetahuan manasik haji hingga mental dan jiwa sesuai dalam dalil Al-Quran dari Surah Ali Imran ayat 97, Allah SWT berfirman:

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

Fiihi aayaatum bayyinaatum maqamu ibraahiim, wa man dakhalahuu kaana aaminaa, wa lillaahi ‘alan-naasi hijjul-baiti manistataa‘a ilaihi sabiilaa, wa man kafara fa innallaaha ganiyyun ‘anil-‘aalamiin.

Artinya: "Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim.108) Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu109) mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam." (QS. Ali Imran, 3:97)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Marilah kita mengucap takbir "Allahu Akbar" sebanyak tiga kali dilanjut "Walillahil Hamd" sebagai bentuk upaya menyambut dan melaksanakan Hari Raya Idul Adha dengan kebahagiaan.

Allah SWT menghadirkan Hari Raya Idul Adha dari kisah yang diangkat Nabi Ibrahim mendapat perintah-Nya untuk menyembelih Nabi Ismail AS. Saat itu Allah SWT menggantikan dengan seekor domba saat Nabi Ibrahim AS hendak menyembelih putra tercintanya.

Syariat Islam melanjutkan syariat Nabi Ibrahim AS terkait penyembelihan hewan kurban ini dalam dalil Al-Quran dari Surah Al-Kautsar ayat 1-3, begini bunyinya:

اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ, فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ, اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ ࣖ

Innaa a‘tainaakal-kausar. Fasalli lirabbika wanhar. Inna syaani'aka huwal-abtar.

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, laksanakanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang yang membencimu, dialah yang terputus (dari rahmat Allah)." (QS. Al-Kautsar, 108:1-3)

Saya sebagai khatib menyampaikan bahwasanya rela berkurban bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan oleh kita saat berkurban.

Bagi yang memberikan hewan kurban senantiasa didorong dengan rasa cinta sesuai dari pepatah yang mengatakan "Tiada beban tanpa derita melainkan beban bahagia, tiada kurban tanpa cinta selain kurban yang sia-sia".

Pepatah ini mengambil istilah seorang ayah tidak akan cinta maka tak mau berkurban untuk anak dan istrinya.

Kita bisa mengambil kisah putra Adam, yakni Qabil dan Habil yang saat itu telah terjadinya pengurbanan karena cinta.

Tak hanya itu saja, kita melihat pengorbanan para pejuang dan pahlawan terhadap bangsa dan Negara saat dijajah hingga rela kehilangan harta dan jiwanya hanya demi kecintaan kepada Tanah Air.

Maka saya selaku khatib maupun MC izin menyampaikan untuk mengetuk hati kita semua senantiasa memunculkan niat ikut berkurban karena Allah SWT baik dari segi jiwa, harta, dan tenaga agar mendapat ridha dari-Nya.

Terutama bagi yang sudah mencukupi hartanya maka segera berkurban sebagai bentuk mewujudkan rasa cinta dan kebahagiaan di Hari Raya Idul Adha dan Haji ini.

Ada anjuran bagi orang yang sudah berkecukupan untuk berkurban melalui Hadits Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang mempunyai kecukupan untuk berkurban dan ia tidak suka, maka janganlah dekat-dekat tempat shalat kami (masjid)." (HR. Ahmad & Ibnu Majah)

ALLAHU AKBAR WALILLAH ILHAMD

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Pada kesempatan akhir khutbah shalat Idul Adha ini, marilah kita mewujudkan rasa cinta dan kebahagiaan untuk mempunya cita-cita bisa berangkat ibadah haji ke Tanah Suci Makkah dan memberikan hewan kurban bentuk membantu kepada golongan fakir miskin.

Dari dua hal tersebut akan menumbuhkan rasa persaudaraan dan mendekatkan diri agar senantiasa mendapat ridha dari Allah SWT.

Demikianlah saya menyampaikan khutbah Idul Adha yang singkat dan padat ini agar bermanfaat untuk kita semua yang ada di sini. Amin Ya Rabbal Alamin.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral