Habib Novel Alaydrus mengungkap alasan shalat dhuha masih keliru pemicu aliran rezeki tidak kunjung datang.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus & Tim tvOnenews

Mulai Sekarang Shalat Dhuha Jangan Keliru Lagi, Bikin Aliran Rezeki Malah Makin Seret, Habib Novel Alaydrus Ungkap Penyebabnya

Selasa, 18 Juni 2024 - 06:03 WIB

tvOnenews.com - Shalat dhuha memiliki keutamaan paling populer, yakni bisa mendatangkan aliran rezeki secara bertubi-tubi.

Allah SWT telah menjanjikan bagi hamba-Nya yang mengerjakan shalat dhuha jadi amalan pembuka pintu rezeki paling ampuh.

Dari Abu Darda meriwayatkan seorang Muslim menyempatkan shalat dhuha maka rezeki seketika langsung datang mengalir deras, Rasulullah SAW bersabda:

يا ابنَ آدمَ اركعْ لي من أولِ النهارِ أربعَ ركَعاتٍ أكْفِكَ آخِرَه

Artinya: "Wahai anak Adam, rukuklah (shalat) karena Aku pada awal siang (shalat dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (rezeki)mu hingga sore hari." (HR Tirmidzi)

Namun, Habib Novel Alaydrus mengungkap rezeki tidak akan datang meski seseorang sudah mengerjakan amalan shalat dhuha.


Ilustrasi shalat dhuha agar rezeki kembali mengalir seluas samudera. (Unsplash)

Lantas, apa penyebab Allah SWT belum mendatangkan derasnya aliran rezeki sebagai amalan yang dihasilkan setelah shalat dhuha?

Seperti apa Habib Novel Alaydrus menerangkan shalat dhuha tidak selalu mendatangkan rezeki bagi yang telah menunaikannya? Mari simak penjelasannya di sini.

tvOnenews.com melansir dari kanal YouTube Sulthonul Quluby, dalam suatu ceramah, Habib Novel Alaydrus membagikan keutamaan amalan shalat dhuha.

Habib Novel Alaydrus mengawali penjelasannya bahwa, shalat dhuha sesungguhnya memang mampu mendatangkan rezeki kepada seseorang.

Terutama bagi yang masih mengalami rezeki hidupnya seret, shalat dhuha menjadi solusi terbaiknya karena ibadah sunnah dilakukan pada pagi hari.

Namun demikian, Habib Novel Alaydrus melihat banyak yang sudah rajin shalat dhuha tetapi belum juga kaya raya dan hidupnya masih susah.

Habib Novel Alaydrus mengungkap alasannya, ternyata ada yang keliru dari cara ibadah dhuhanya.

"Jawabannya simpel, dhuhamu keliru, shalat dhuhanya enggak keliru, tapi caramu yang keliru," ungkap Habib Novel Alaydrus.

Kemudian, pendakwah itu memaparkan bahwasanya shalat dhuha tidak boleh jadi acuan tentang soal solusi menjadi kaya raya dari rezeki yang berlimpah.

Ia menuturkan Rasulullah SAW menganjurkan umatnya mewujudkan semangat kerja dari mengamalkan dhuha di pagi hari bukan ada tujuan lain.

"Kelirunya dimana? Shalat dhuha itu bukan shalatnya pengangguran, bukan shalatnya orang malas," tuturnya.

"Shalat dhuha itu shalat yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada teman-temannya, sahabat-sahabatnya yang rajin bekerja," sambungnya.

Ia menjelaskan hal tersebut berdasarkan ajaran Nabi Muhammad SAW agar senantiasa menyempatkan ibadah dhuha meski sedang sibuk bekerja.

"Sama Nabi diajari kalau di tengah kesibukan tersebut hendaknya kamu shalat sunnah dhuha," jelasnya.

Orang yang mempunyai hajat dan disampaikan pada waktu dhuha maka Allah SWT langsung mengabulkan permintaannya saat itu juga.

"Nanti kebutuhanmu akan dipenuhi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," katanya.

Habib Novel Alaydrus menegaskan shalat dhuha tidak membedakan kedudukan antara orang kaya dan miskin meski keutamaan yang populernya sebagai peraih rezeki.

Ia meyakinkan bahwa, manfaat yang dihasilkan dari dhuha ini sangat dahsyat, terutama berpengaruh kepada rezeki seseorang.

"Nah ini banyak tengah-tengah nganggur salat dhuha, bedanya besar atau kecil? Besarkan," tuturnya.

Dari sunnah Nabi Muhammad SAW, Habib Novel Alaydrus berpendapat keutamaan yang paling afdal dhuhanya benar-benar saat di tengah kesibukan bekerja.

"Nomor satu tuh kalo pengen afdal ya dhuhanya kerjakan ketika sibuk kerja," ungkapnya.

Menurutnya, Alah SWT sangat menghargai bagi yang rela kehilangan sebagian waktu kerjanya. Namun begitu Dia menggantikannya dengan lebih besar.

"Dihargai sibuk bekerja ingat Allah, sama Allah ingatnya di tengah sibuk kerja diganti dengan kecukupan yang luar biasa," jelasnya.

"Diliat oleh malaikat ini saat sibuk dia mau dua rakaat dhuha," sambungnya.

Mengapa bisa begitu? Ia kembali mencontohkan dari kasus seorang mahasiswa di tengah kesibukan kuliahnya menyempatkan sunnah dhuha.

Walaupun hukumnya sunnah, mahasiswa tersebut rela membawa dan menggelar sajadah di tempat tertentu saat waktu istirahat.

Mahasiswa lain sedang menyibukkan istirahat dan makan siang, ia lebih memilih menambah amalan hidupnya dari shalat dhuha.

"Yang besar dan sangat luar biasa kalau nanti kamu saat sibuk kuliah, yang lain itu ke kantin makan, kamu gelar sajadah di dalam kelas," terangnya.

"Akhirnya kok sibuknya cari ilmu dikasih ilmu, kalau sibuk cari duit dikasih duit ya, sibuknya butuh hajat maka dipenuhi hajatnya, resepnya itu," pungkasnya.

Kesimpulan: Allah SWT menghargai hamba-Nya yang shalat dhuha sebagai penambah amalan hidup bukan tentang memikirkan bisa meraih rezeki secara deras jadi solusi agar tidak keliru lagi.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
06:28
00:40
01:47
01:34
03:44
02:58
Viral