- dok.tangkapan layar youtube
Thailand Legalkan Pernikahan Sesama Jenis, Kata Ustaz Adi Hidayat soal LGBT dalam Islam Itu Penyimpangan Simak Penjelasannya
Jakarta, tvOnenews.com-- Kabar terbaru dari Senat Thailand yang menyetujui rancangan undang-undang atau RUU melegalkan pernikahan sesama jenis, Selasa (18/6/2024).
Melansir dari CNA kalau RUU tersebut menjadi langkah terakhir, sebelum Thailand jadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengesahkan pernikahan sesama jenis.
Sehubungan dengan itu, negaraThailand jadi negara ketiga di Asia, setelah Taiwan dan Nepal, yang mengizinkan pernikahan sesama jenis.
Lantas bagaimana pandangan Islam soal pernikahan sesama jenis atau LGBT? berikut penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Mendengar penjelasan di YouTube Adi Hidayat Official, hubungan sesama jenis atau umum kita tahu disebut LGBT atau Pelangi. Dinilai bentuk penyimpangan dari fitrah yang telah ditetapkan Allah swt.
Hal ini ia sampaikan sesuai dengan apa yang Allah swt telah tetapkan, lewat Surah An-Nisa kalau manusia tercipta dengan dua golongan yaitu Laki-laki, dan perempuan untuk berpasangan atau berketurunan.
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَّنِسَاۤءً ۚ ….
Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak."
"Adam sebagai laki-laki dan Hawa perempuan, ketika demikian misi mereka dimulai Ayah kakek nenek moyang ke bumi dan memulai misi kemanusiaan. Dengan segala sifat keberlangsungan, berketurunan kelak di setiap keturunan, setiap generasi akan saling menggantikan meneruskan misi abadi, dalam konteks kehidupan di Bumi sampai selesai dan kembali ke Allah," kata Ustaz Adi Hidayat dikutip, Rabu (19/6/2024)
Fitrah yang Allah SWT tetapkan Laki-laki dan Perempuan itu mulai digeser. Sebabkan penyimpangan atas adanya pernikahan sesama jenis ataupun LGBT.
"Dalam arti menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya. Maka jika Allah sudah menciptakan laki-laki ya sebagai laki-laki, baik ciri-ciri fisik tugas pokok dan bagaimana menjalani kewajiban dalam kehidupan," sambung Ustaz Adi
"Hal tersebut juga sama dilakukan oleh perempuan, baik dari segala fisiknya sudah berbeda dengan laki-laki. Hak dan kewajiban dan proporsi dalam kehidupan," terangnya
Dengan begitu, adanya LGBT ini ataupun pernikahan sesama jenis seperti Thailand, dan negara lain yang mengesahkan sungguh keluar dari aturan agama islam.
Menurut Ustaz yang akrab disapa UAH ini, dengan LGBT tidak akan melahirkan generasi baik dan melanjutkan kehidupan yang baik pula dan sudah pasti berdosa karena keluar dari fitrahnya.
Sebab nilai kehidupan akan terkikis atau menghilang jika sampai disahkannya LGBT atau pernikahan sesama jenis.
"Ini tidak akan bisa dicapai apabila generasi baik tidak lahir dengan secara garis fitrahnya. Apabila dinodai atau menyimpang, dengan perbuatan yang mengarah, kemanusiaannya laki-laki berubah jadi perempuan, atau misalnya tampilan fisik layak perempuan, atau sebaliknya perempuan ingin tampil sebagai laki-laki merubah bagian tubuh fisik, sampai hubungan sesama jenis laki-laki atau perempuan dengan perempuan," katanya menjelaskan
"Mempertahankan keadaan itu (menyimpang) akan hancur nilai-nilai kemanusiaan," jelas UAH
Kasus seperti ini mengingatkan pada kisah Nabi Luth. Itu ada kaum sodom yang mana melegalkan hubungan LGBT ataupun sesama jenis.
Adapun azab yang Allah SWT turunkan kepada kaum Sodom diabadikan dalam surat Al Hijr 73-76.
فَاَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِيْنَۙ . فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ . اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّلْمُتَوَسِّمِيْنَۙ . وَاِنَّهَا لَبِسَبِيْلٍ مُّقِيْمٍ .
Artinya: “Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jungkirbalikkan (negeri itu) dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang memperhatikan tanda-tanda. Dan sungguh, (negeri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).” (klw)
Waallahualam