- Putri Rani/Media Center Haji 2024
Kuliner di Tanah Suci: Jika Jemaah Haji Cari Masakan Indonesia, Medina Asian Restaurant Bisa Jadi Salah Satu Alternatif
Madinah, tvOnenews.com - Jemaah haji Indonesia yang ke Tanah Suci, khususnya Madinah tidak perlu khawatir.
Ada banyak rumah makan yang menyediakan masakan khas Indonesia.
Salah satunya rumah makan Medina Asian Restaurant.
Adalah Muhammad Sarwoni Thoyyibi atau yang akrab disapa dengan nama Abah Umar pemilik Rumah Makan Medina Asian Restaurant.
Umar memulai bisnis kuliner di Tanah Suci pada 2015.
Namun ia baru berhasil membuka rumah makan sendiri di Madinah pada 2022 akhir.
Kini Medina Asian Restaurant telah memiliki tiga cabang.
"Satu di Jabal Uhud, satu di Masjid Nabawi, dan ini terbaru di tempat Mandarin Mal," ujar Umar saat ditemui di cabang ketiga rumah makan Media Asian Restaurant, Kamis (20/6/2024).
Abah Umar saat sedang Meracik Bakso di Dapur Rumah Makannya (Sumber: Putri Rani/Media Center Haji 2024)
Menu yang disajikan kata Umar berbeda-beda di setiap cabangnya.
"Menu yang disajikan di rumah makan cabang ketiga ini masakan padang, namun ada juga soto betawi dan bakso," ujarnya.
Mengenai rasa, tak perlu khawatir, setiap menu yang disajikan dijamin cocok dengan lidah orang Indonesia.
Tapi pengunjung rumah makan Abah Umar ternyata bukan hanya jemaah Indonesia.
Banyak juga orang Arab yang datang untuk makan di rumah makan beliau.
Ketika ditanya apa rahasia kesuksesannya.
Dengan senyum khasnya, Abah Umar mengatakan sabar.
“Sabar, tidak ada kesuksesan tanpa kesabaran,” katanya.
Sementara ketika ditanya mengenai amalan, pria kelahiran 1974 asal Cilacap ini mengaku, salah satu amalannya adalah mengirimkan doa dan alfatihah.
“Doakan Rasulullah, ulama-ulama, guru-guru sekitar, bahkan Wali Songo,” katanya.
Meski sudah sukses, Umar juga tetap turun tangan di dapurnya.
Pria yang pernah bekerja di salah satu restaurant di Jakarta ini dan pernah mengikuti Master Chef pada tahun ini mengaku harus turun tangan demi kesuksesan rumah makan miliknya.
“Rencana membangun 14 cabang di Arab Saudi, saat ini baru 3,” harapnya.
Omzet rumah makannya, dikatakan olehnya setiap hari mencapai sekitar Rp100 juta.
“Ketika haji bisa Rp125 juta,” katanya. (put)