- Kolase tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official & Pexels
Usai Tahiyat Akhir Lalu Ucap Salam saat Shalat Subuh Jangan Cepat Ubah Posisi Duduk, Kata Ustaz Khalid Basalamah Baca Dzikir ini Supaya...
tvOnenews.com - Shalat Subuh memiliki banyak keutamaan karena dilakukan sebagai pembuka ibadah fardhu pada waktu fajar dalam satu hari.
Keutamaan shalat Subuh meliputi penghalang masuk neraka, jaminan masuk surga, dan amalan seperti manfaat ibadah sunnah malam.
Terutama bagi umat Muslim melakukan amalan dzikir setelah shalat Subuh menjadi bentuk tambahan pahala dan penghapus dosa selama di hidupnya.
Ustaz Khalid Basalamah mengungkap sebaiknya setelah shalat Subuh tidak langsung mengubah posisi duduk tahiyat akhir saat sudah mengucapkan salam.
Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan sarannya agar bagi yang mengerjakan shalat Subuh langsung melakukan amalan dzikir pada saat posisi duduk tersebut.
Ilustrasi dzikir setelah shalat Subuh. (Tim tvOnenews)
Seperti apa bentuk dzikir tersebut sampai tidak boleh mengubah posisi duduk seperti tahiyat akhir setelah ucap salam saat shalat Subuh?
Bagi Anda ingin mengetahui amalan dzikir yang dilakukan saat posisi duduk seperti tahiyat akhir setelah shalat Subuh, mari simak penjelasannya di sini!
tvOnenews.com melansir dari kanal YouTube Khalid Basalamah Official, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan amalan setelah shalat Subuh dalam suatu ceramah.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan bahwasanya amalan dzikir setelah shalat Subuh jangan sampai ditinggalkan oleh umat Muslim.
Menurutnya, hal ini berlaku untuk dua shalat wajib lainnya, seperti Ashar dan Maghrib untuk membaca bacaan khusus ini.
Ia menyatakan amalan dzikir ini sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW terhadap umatnya setelah shalat Subuh agar tidak bergegas dari duduknya.
"Nabi SAW bilang siapa yang membaca selepas shalat subuh, riwayat lain selepas Ashar dan juga selepas Maghrib, tiga waktu shalat ini," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Pendakwah asal Makassar itu menyarankan bacaan dzikir ini diucap sebanyak 10 kali sebelum kita beranjak dari tempat shalatnya.
"Sebelum mengubah posisi duduk kakinya, kata Nabi sebelum mengubah tekukan kaki kita sebelum diubah langsung baca 10 kali," jelasnya.
Ia menerangkan keutamaan setelah membaca dzikir ini segala dosanya terampuni dan menjadi amalan penambah pahala.
Misalnya jika seseorang mengamalkan dzikir ini sebanya 10 kali maka setara mendapat 100 pahala.
Apabila melebihi jumlahnya 10 kali dengan total 20 ucapan dzikir ini maka langsung meraih 200 pahala.
"Maka dia akan diberikan 7 hal, Allah akan memberikan kepada dia setiap ucapannya itu sepuluh pahala, berarti kalau baca 10 dia akan mendapatkan 100 pahala," paparnya.
Sebaliknya, Allah SWT juga akan menghapuskan 10 dosanya dari satu ucapan dzikir ini.
Apabila mengucap 10 kali maka 100 dosa langsung dihilangkan oleh-Nya.
"Dihapuskan dengan satu ucapan 10 dosa, berarti 10 kali kita dihapuskan 100 dosa," katanya.
Ia menyebutkan waktu tersebut malaikat sedang menyaksikan bagi hamba Allah SWT yang senantiasa mengamalkan dzikir ini setelah shalat Subuh.
Terutama orang yang tidak mengubah posisi duduk setelah shalat Subuh langsung melakukan amalan ini otomatis dosanya langsung terampuni.
Hal ini berdasarkan Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud mengenai anjuran membaca dzikir setelah shalat Subuh segala dosa dihapuskan, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang tetap duduk setelah shalat Subuh hingga shalat dua rakaat dhuha tidak berkata kecuali hal baik maka akan diampuni dosa-dosanya sekalipun lebih banyak dari buih lautan." (HR. Ahmad dan Abu Daud)
Maka dari itu, ia menyampaikan pengetahuannya karena bacaan amalan dzikir ini sebagai penghapus dosa paling dahsyat setelah shalat Subuh.
Bacaan Dzikir Setelah Shalat Subuh Amalan Penghapus Dosa
"Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huma 'ala kulli syai'in qodir."
Keutamaan bacaan dzikir tersebut menjadi amalan penghapus dosa berdasarkan Hadits Riwayat Abu Hurairah RA Nomor 1410, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِئَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي ، وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أكْثَرَ مِنْهُ
Artinya: "Barangsiapa mengucapkan Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huma 'ala kulli syai'in qodir (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) dalam sehari seratus kali, itu sama pahalanya dengan membebaskan sepuluh hamba sahaya dan dituliskan untuknya seratus kebaikan, serta dihapuskan dari dirinya seratus kejelekan (dosa). Dzikir itu juga penjaga dirinya dari gangguan setan pada hari itu sampai sorenya. Dan tidak ada seorang pun yang datang membawa amal yang lebih baik daripada yang ia bawa, kecuali ada orang yang beramal lebih banyak daripada dirinya."
Wallahu A'lam Bishawab.
(far/hap)