Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas saat Menemui Jemaah Haji Indonesia saat di Arafah, Sabtu (15/6/2024).
Sumber :
  • Fadhdli Eza/Media Center Haji 2024

Menag Bersyukur Puncak Haji Berjalan Lancar, Kartu Nusuk dan Skema Murur Dua Kunci Sukses

Jumat, 21 Juni 2024 - 21:48 WIB

Madinah, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengaku bersyukur puncak haji berjalan dengan lancar.

“Alhamdulillah puncak haji berjalan dengan lancar mulai prosesi di Arafah Muzdalifah dan Mina semua berjalan baik dan lancar,” ujar Menag ketika berkunjung ke Kantor Urusan Haji Madinah, Jumat (21/6/2024).

Hal ini kata Menag adalah kerja keras semua pihak.

“Kerja keras semua, teman-teman, baik itu di PHU, teman-teman petugas, juga kerjasama yang baik dengan pemerintah kerajaan Saudi Arabia,” ujarnya.

Namun pria yang akrab disapa Gus Men itu tidak memungkiri bahwa memang ada beberapa kekurangan.


Suasana saat Lempar Jumrah di Mina, Makkah saat Puncak Haji 1445 H/2024 M (Sumber: Henri Lukmanul Hakim/Media Center Haji 2024)

“Jika kemudian ditemukan satu dua kekurangan ya saya kira tidak ada yang sempurna dalam hidup ini,” katanya.

“Tapi itu bukan pembenaran bahwa kita kemudian berhenti untuk melakukan perbaikan,” lanjut Gus Men.

Gus Men memastikan bahwa kekurangan tersebut, pasti akan diperbaiki di tahun berikutnya.

“Beberapa kekurangan yang kita temukan insya Allah ke depan akan kita perbaiki agar layanan jamaah ini semakin tahun makin baik,” ungkapnya.

Menurut Gus Men, ada dua hal yang menjadi penyebab dari kelancaran dari penyelenggaraan ibadah haji, yakni Smart Card atau yang biasa disebut dengan Kartu Nusuk dan Skema Murur.

“Saya kira iya, salah satu kunci sukses dan lancarnya perjalanan jamaah haji kita ini di dua hal ini,” ungkap Menag.

Menurutnya, adanya smart card dan skema murur yang diterapkan ini sebagai salah satu cara dalam mengurangi kepadatan saat puncak haji.

“Banyak hal baru di penyelenggaran haji tahun ini. Pertama soal nusuk card atau smart card itu, dimana pemerintah kerajaan Saudi Arabia bisa dengan mudah mendeteksi mana jamaah haji legal dan ilegal,” jelasnya. 

“Ini juga berefek kepada rombongan jemaah haji Indonesia karena sebelumnya ketika masih leluasa gitu ya, jemaah haji yang menggunakan visa non-haji, itu bisa masuk di Arafah, di Mina, dan Muzdalifah. Kerumunan itu menjadi semakin besar gitu, sehingga space-spacenya juga terbatas,” sambungnya.

Maka dengan adanya penerapan Kartu Nusuk ini, kepadatan tidak separah tahun-tahun sebelumnya. 

“Tahun ini karena ada pembatasan melalui Nusu Card itu, ya Alhamdulillah meskipun ada kepadatan-kepadatan di beberapa titik tertentu, tidak semasif tahun lalu,” ungkapnya.

“Apalagi di Muzdalifah misalnya kita juga sudah lakukan inovasi yang kemudian kita sebut sebagai game changer dari semua puncak haji yang pemerintah layankan kepada jamaah ini adalah skema murur di Muzdalifah. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
00:56
02:26
00:41
01:23
00:56
01:52
Viral