Heboh soal Nasab Habaib dan Ba'alawi Diperdebatkan, Ustaz Adi Hidayat Sebut Ada Al-Quran Jadi Pedoman Maka Jangan Ragukan Islam.
Sumber :
  • dok.tangkapan layar youtube

Heboh soal Nasab Diperdebatkan, Ustaz Adi Hidayat Sebut Ada Al-Quran Jadi Pedoman Maka Jangan Ragukan

Senin, 24 Juni 2024 - 18:51 WIB

Jakarta, tvOnenews.com--Beberapa hari ini sosial media (sosmed) diramaikan dengan adanya perdebatan soal nasab Habaib dan Ba'alawi.


Hal ini menarik perhatian publik, karena isu nasab Habaib dan Ba'alawi ini dikaitkan dengan gelar yang melekat pada seseorang yang disapa Habib.

 

Panggilan Habib secara umum dipahami sebagai bentuk penghormatan, pada seorang muslim karena memiliki keturunan atau nasab dengan Baginda Rasulullah SAW.


Pendakwah terkenal Ustaz Adi Hidayat pun memberikan tanggapan, sebagai pesan yang menjelaskan dan menengahi perdebatan panas ini.

 

Dalam penjelasan Ustaz Adi Hidayat sampaikan lewat Youtube Adi Hidayat Official, kalau nasab sebenarnya sudah dijelaskan dalam Al-quran, sebagai pedoman.

 

Ustaz Adi mengajak agar tidak memperdebatkan yang bisa memicu kegaduhan atau perselisihan antar golongan beragama.

 

Katanya, setiap umat muslim di dunia ini memiliki nasab dengan Nabi Adam AS.

Hal ini sebagaimana, dalam Surah Al-Isra ayat ke-70, berikut:


وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِيْٓ اٰدَمَ وَحَمَلْنٰهُمْ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنٰهُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ وَفَضَّلْنٰهُمْ عَلٰى كَثِيْرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيْلًا

 


Artinya: Sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di laut. Kami anugerahkan pula kepada mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.

 


"Saking mulianya nasab itu, nasab setiap anak cucu Adam, nasab kita semua manusia yang tersambung pada Nabi Adam AS menjadi mulia, dan dilekatkan kemuliaan dalam awal proses penciptaan lebih detailnya penyatuan roh kepada jasad," kata Ustaz Adi Hidayat dikutip, Senin (24/6/2024)

 


"Jangan pernah engkau ragukan demi keagungan-Ku, aku muliakan kemudian kar'omah turunannya dari situ muncul kata karamah menunjuk pada satu, kemuliaan yang berupa sifat mengiringi perilaku," jelasnya


Atas perdebatan di atas yang mempermasalahkan nasab seseorang yang memiliki panggilan Habib ataupun sosok dihormati.

 

Menurutnya memiliki kedudukan yang sama dengan semuanya, sama-sama dimuliakan Allah SWT karena sama-sama turunan Nabi Adam AS.

 

Mengingat asal mula manusia, di awali dengan Bapaknya yaitu Nabi Adam AS dan Ibunya Hawa, kemudian berkembang dengan hidup berpasangan dan lahirlah umat muslim sampai sekarang ini.

 


Dijelaskan, kalau nasab adalah sesuatu yang sangat mulia untuk kita semua, ketersambungan nasab juga menjadikan perhatian tinggi dalam Islam.

 

Untuk itulah pernikahan diatur supaya tidak ada kekacauan nasab, untuk itulah zina dilarang supaya tidak terjadi keguncangan dalam nasab, nasab begitu mulia.

 

 

"Sehingga puncak kemuliaan nasab itu, ada penjagaan terhadap nasab itu dalam bentuk kemuliaan akhlak, kemuliaan perilaku, kemuliaan ibadah sehingga semua itu terjaga dalam kebaikan-kebaikan," ucap Ustaz Adi menjelaskan

 


"Dan dari situlah kemudian Allah memberikan contoh-contoh keteladanan dalam nasab dan proses penjagaannya, dalam bentuk perilaku baik untuk kita bisa amalkan dalam kehidupan kita itulah yang nampak pada pribadi Agung Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Alhamdulillah dalam perjalanan setiap masa sampai dengan kini, kita mendapati keadaan diri kita semua tersambung dalam nasab yang mulia yaitu ke Nabi Adam Alaii Salam," ungkapnya

 

 

Dengan demikian, adapun orang yang juga memiliki nasab dengan Nabi Muhammad SAW, sebagian dari kita Allah pilihkan, kita tidak bisa memilih tapi Allah memilihkan untuk tersambung kepada nasab-nasab mulia, di antaranya nasab Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

 

Nasab yang tersambung pada nabi Agung yang kita cintai semua Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

 


"Itu adalah satu anugerah yang sangat besar dan mendorong kita untuk mencintai semua itu keturunan-keturunan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, ketersambungan nasab yang terjaga itu, dan juga amanah al-qur'an illal mawadd fil qurba," pesannya

 

"Nabi tidak meminta apa pun kepada kita, kecuali supaya kita bisa berkasih sayang memberikan perhatian yang baik terhadap kerabat-kerabat beliau, kepercayaan yang Allah anugerahkan. Dalam bentuk nasab ini adalah anugerah yang besar juga, untuk menjaganya dalam bentuk keteladanan yang pernah nabi contohkan," terang Ustaz yang akrab disapa UAH

 


"Yang juga keteladanan patut kita tiru, bagaimana kita ingin meniru Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam, tentu kita berharap dari berbagai macam keturunan yang tersambung, bisa memberikan duplikat-duplikat mendekati menjadi contoh bagi kita untuk mengamalkan dalam kehidupan, seperti kerendah hatian, kelembutan, kesabaran, ketegasan pada penyimpangan tapi juga kasih sayang mendalam antar sesama," pesan Pendakwah ini. (klw)

 

Sebagai tambahan informasi dan penjelasan lengkap, pembaca bisa bertanya ataupun diskusi langsung dengan ahli atau tokoh agama. Semoga bermanfaat.

 

 

Waallahualam

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral