- Kolase tvOnenews.com
Kalau Sudah Lama Tak Shalat Lalu Ingin Shalat Lagi, Bagaimana Caranya? Buya Yahya Beri Panduan Mudahnya
tvOnenews.com - Kalau sudah lama tak shalat, lalu ingin shalat gimana caranya? Buya Yahya menjelaskan panduan mudahnya dalam ajaran agama Islam.
Mengalami masa di mana seseorang tidak melaksanakan shalat secara teratur adalah pengalaman yang dialami oleh banyak orang dalam kehidupan mereka.
Jika Anda sudah lama tidak melaksanakan shalat, langkah pertama yang perlu diambil adalah melakukan refleksi mengenai keadaan diri dan hubungan dengan Allah SWT.
Minta ampun lah kepada Allah SWT dan bertobat untuk kembali menuju jalan yang benar.
Menyadari betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim.
Lantas, apakah bisa jika ingin kembali shalat dan mengganti shalat yang tertinggal?
Begini penjelasan Buya Yahya dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Buya Yahya. Sumber: Al Bahjah TV
Seorang pendakwah, Buya Yahya menjelaskan panduan bagi mereka yang memiliki banyak shalat yang terlewat dalam syariat Islam.
Buya Yahya mengatakan bahwa shalat yang terlewat dapat diganti sesuai dengan tuntunan agama.
Shalat memiliki posisi yang sangat penting dan wajib dilaksanakan tepat waktu.
Penting untuk diingat bahwa dalam Islam, shalat merupakan kewajiban bagi seorang muslim.
Namun, tak jarang bagi sebagian orang waktu shalat terlewat begitu saja.
Jika seseorang melewatkan shalat, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi situasi ini sesuai dengan ajaran Islam.
Shalat yang tertinggal dapat diganti dengan melakukan shalat qadha, yaitu shalat pengganti yang dilakukan setelah waktu shalat tersebut berlalu.
Buya Yahya mengatakan ada syarat dan tata cara qadha shalat menurut syariat Islam, termasuk waktu-waktu yang dianjurkan dan bagaimana cara melakukannya dengan benar.
“Jika utang anda dalam keadaan anda belum baligh, masih kecil, belum haid, belum keluar mani, maka itu utang nggak usah dibayar,” kata Buya Yahya.
“Di saat akal anda ada, kemudian anda meninggalkan shalat baik karena bodoh atau lupa, atau bahkan sengaja, tetap dalam mazhab kita Syafi'i sengaja nggak mau shalat, qadha,” ucap Buya Yahya.
Buya Yahya menerangkan hendaknya melakukan shalat qadha dengan semampunya.
“Memang hendaknya seperti itu tapi kalau tidak mampu ya semampunya, tetap dikembalikan kepada semampunya untuk mengqadha,” jelas Buya Yahya.
Misalnya seseorang memiliki utang shalat selama 15 tahun, jadi seperti ini cara mengqadhanya.
“Caranya biar mudah begini, paling enak biasanya biar nggak berat, habis salat subuh, subuhan lagi. Habis salat zuhur, zuhuran lagi dan seterusnya,” jelasnya.
Pendakwah satu ini menerangkan dengan cara seperti itu dilakukan selama 15 tahun kedepan, maka tidak lebih dan tidak kurang utang shalatnya akan terbayarkan.
“Tetap harus qadha semua, nggak ada di diskon. Diskonnya nanti kalau sudah didiskon umurnya (meninggal),” ujar Biya Yahya.
“Kalau sudah mati kan dalam mazhab yang dikukuhkan salat kan tidak perlu diqadha, tidak perlu di dibayarkan Fidyah. Pendapat kedua dibayarkan Fidyah, insyaallah terselesaikan.” tutup Buya Yahya. (hnf)