- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & Tim tvOnenews
Masih Bolehkah Mengerjakan Shalat Subuh di Jam 7 Pagi Dampak Bangun Tidur Kesiangan? Ustaz Adi Hidayat Jelaskan ini, Ternyata...
tvOnenews.com - Shalat Subuh menjadi pembuka amalan ibadah fardhu dalam satu hari memiliki keutamaan penghalang masuk neraka.
Sesuai Hadits Riwayat Muslim Nomor 163 mengenai seorang Muslim mengerjakan shalat Subuh dijamin terhindar dari pintu neraka, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
Artinya: "Barang siapa yang shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (HR. Muslim)
Meski di waktu terbit fajar, masih banyak orang meninggalkan shalat Subuh karena bangun tidur kesiangan, misalnya pada jam 7 pagi.
Ilustrasi shalat Subuh di jam 7 pagi saat sudah muncul terik sinar matahari. (Tim tvOnenews)
Pertanyaannya, apakah orang yang bangun tidur jam 7 pagi akibat kesiangan masih boleh shalat Subuh? Ustaz Adi Hidayat menerangkan tentang hal ini sebagai berikut.
Seperti apa Ustaz Adi Hidayat mengungkap pelaksanaan shalat Subuh di waktu jam 7 pagi? Mari simak penjelasannya di sini.
tvOnenews.com melansir dari tayangan kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat dalam suatu ceramah menjelaskan tentang amalan shalat Subuh.
Dalam suatu ceramah, Ustaz Adi Hidayat mengatakan bagi orang mengerjakan shalat Subuh sudah ada jaminan untuknya masuk surga.
Pendakwah asal Pandeglang itu menyatakan shalat Subuh menjadi tantangan bagi umat Muslim karena dikerjakan pada waktu terbitnya fajar.
Namun, ia memaklumi masih banyak yang tidak mengerjakan shalat Subuh sebagai salah satu ibadah wajib sulit dilakukan karena masih tertidur di pagi hari.
Ia menyampaikan bahwasanya seorang Muslim menunaikan shalat Subuh di jam 7 pagi masih dibolehkan dengan beberapa syarat.
Pendakwah 39 tahun itu menuturkan sebelum shalat Subuh pada waktu tersebut harus didahulukan dengan sunnah qabliyah sesuai kisah dari Rasulullah SAW.
Hal itu membuktikan dua rakaat shalat qabliyah atau sunnah fajar sebagai pembuka ibadah Subuhnya meskipun waktunya sudah telat.
"Para ulama hadits mengatakan, kalau dua rakaat ini tidak penting pada saat itu, mustahil dikerjakan, pasti Nabi akan langsung kepada shalat subuh yang dua rakaat," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, ia langsung menekankan agar seseorang langsung mengerjakan shalat Subuh setelah ibadah sunnah qabliyah.
Mengapa mengerjakan shalat Subuh di jam 7 pagi masih dibolehkan?
Ustaz Adi Hidayat memaparkan seseorang bangun tidur sudah lewat dari batas akhir shalat maka waktu tersebut menjadi momen paling tepat untuk mengerjakan ibadahnya.
Ia menerangkan hal tersebut sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW agar umatnya tidak meninggalkan dan tetap mengerjakan Subuh.
"Jika seseorang itu kemudian bangun dari tidurnya melewati batas shalatnya, keluar sabda Nabi 'Itulah waktu shalatnya', tunaikan waktu shalat yang bangun dari tidur, itulah waktunya," jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan shalat Subuh dikerjakan saat jam 7 pagi bukan berarti mengajarkan seseorang untuk telat ibadahnya.
Pendakwah itu menegaskan Subuh boleh dikerjakan jika seseorang tidak sengaja bangun tidur kesiangan.
Sebaliknya, bagi orang yang sengaja telat shalat Subuh maka hukumnya dosa dan tidak dianjurkan untuk mengerjakannya.
"Misalnya seseorang terlampau lelah capek, tapi ingat bukan yang disengaja ya, bukan begadang nonton bola misalnya, kemudian ketiduran kemudian telat subuh, itu dosa," terangnya.
"Tapi ada yang hal-hal yang kadang tidak kita rencanakan, misal capek dari pekerjaan pulang jam satu malam," sambungnya.
"Kemudian setelah itu Anda mandi, Anda kemudian shalat dulu, bahkan sempat tahajud sampai setengah tiga, sudah itu tiduran, begitu bangun jam 7," lanjutnya.
Ia membagikan hal ini berdasarkan dari kisah Rasulullah SAW dengan Bilal bin Rabah tidak mengerjakan shalat Subuh di awal waktu karena bangun tidur kesiangan.
Kisah tersebut berasal dari sebuah riwayat sahih menceritakan Nabi Muhammad SAW sedang melakukan perjalanan jauh bersama para sahabat, salah satunya Bilal bin Rabah.
Kemudian, mereka menyempatkan untuk mengerjakan shalat malam dan amalan lainnya di waktu sepertiga malam.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW memerintahkan Bilal bin Rabah untuk berjaga dan membangunkan beliau dan sahabat lainnya saat waktu Subuh tiba.
Seketika Bilal bin Rabah langsung meminta izin kepada Nabi Muhammad SAW untuk ikut tidur sama seperti yang lainnya.
Bilal bin Rabah menyanggupi akan bangun tidur lebih awal ketika waktu Subuh tiba.
Sayangnya saat memasuki waktu Subuh mereka masih tidur termasuk Bilal bin Rabah yang sudah ditugaskan dan berjanji untuk membangunkan Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad SAW langsung bangun tidur lantaran beliau sudah merasakan adanya sinar matahari.
Sontak, Nabi Muhammad SAW memarahi Bilal yang sudah berjanji tetapi tidak membangunkannya di waktu Subuh.
Kendati demikian, Beliau memiliki keteguhan hati dan menyuruh Bilal untuk ambil air wudhu agar segera mengerjakan shalat Subuh di pagi hari diawali dengan sunnah qabliyah.
Kesimpulan: Orang yang ingin mengerjakan shalat Subuh di jam 7 pagi masih dibolehkan dengan syarat tidak sengaja bangun tidur kesiangan.
Wallahu A'lam Bishawab.
(gwn/hap)