Ustaz Adi Hidayat bocorkan waktu shalat dhuha punya keutamaan senilai pahala haji dan umrah.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & Tim tvOnenews

Jangan Sampai Salah, Waktu Shalat Dhuha Senilai Keutamaan Pahala Haji dan Umrah Bukan di Jam ini, Kata Ustaz Adi Hidayat ketika...

Sabtu, 29 Juni 2024 - 05:05 WIB

tvOnenews.com - Shalat dhuha menjadi ibadah sunnah dikerjakan umat Muslim setelah terbitnya matahari sampai waktu Dzuhur tiba.

Meski sunnah, shalat dhuha memiliki keutamaan yang sering dicari umat Muslim karena manfaatnya sangat dahsyat.

Keutamaan shalat dhuha meliputi bentuk amalan sedekah, tabungan amal cadangan, aliran rezeki seluas samudera dan selalu mendapat keuntungan paling besar.

Namun, ada salah satu keutamaan shalat dhuha menjadi favorit buruan umat Muslim, yakni dapat pahala senilai haji dan umrah.

Lantas, kapan waktu shalat dhuha yang bisa mendapatkan pahala senilai haji dan umrah? Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hal ini secara detail.


Ilustrasi shalat dhuha di waktu mendapat keutamaan pahala senilai haji dan umrah. (Pixabay/rudolf_langer)

Bagi Anda merasa penasaran terkait waktu shalat dhuha akan memberikan keutamaan setara pahala haji dan umrah, mari simak penjelasannya di sini.

tvOnenews.com melansir dari tayangan kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat membagikan waktu amalan shalat dhuha dalam suatu ceramah.

Ustaz Adi Hidayat menerangkan waktu shalat dhuha masih belum diketahui oleh umat Muslim.

Ia melihat banyak yang beranggapan bahwasanya waktu shalat dhuha sejak matahari terbit dan batas akhirnya saat berkumandang azan Subuh.

Meski begitu, ia membagikan secara detail terkait waktu pelaksanaan shalat dhuha dibagi menjadi tiga, yakni tahap awal, pertengahan, dan akhir.

Menurutnya, masing-masing waktu sunnah dhuha ini memiliki keutamaan yang berbeda-beda.

Pendakwah itu pun memaparkan waktu awal shalat dhuha pada saat syuruq yang dimana ukurannya sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit.

Ia menyampaikan waktu syuruq menjadi momen yang tepat bagi seseorang ingin mendapat pahala senilai haji dan umrah.

Ia menyatakan keutamaan pahala senilai haji dan umrah sangat mulia terutama bagi yang sudah mengerjakan shalat Subuh tidak lekas pergi untuk menunaikan sunnah dhuha di waktu syuruq.

"Siapa menunaikan shalat Subuh dengan jemaah atau di hadits lain dikatakan di masjid, lalu dia tidak langsung beranjak, dia berzikir dulu hingga sampai tiba awal dhuha," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

"Kemudian dia shalat di awal dhuha itu, maka ia dapat pahala senilai haji dan umrah," sambungnya.

Namun, ia menyatakan seseorang jangan memahami seperti benar-benar sudah ibadah haji maupun umrah apabila mengerjakan dhuha di waktu tersebut.

Tentu pahala orang sudah melaksanakan haji dan umrah di Tanah Suci dengan orang yang belum bisa melakukan kedua ibadah tersebut berbeda.

"Ini senilai pahala haji dan umrah tapi belum tentu dapat kemuliaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi," jelasnya.

Pendakwah asal Pandeglang itu menyampaikan pahalanya seperti menunaikan ibadah haji dan umrah bagi yang mengerjakan shalat dhuha di waktu syuruq.

"Berpeluang dapat surga dan rahmat Allah SWT, berpeluang merubah perilaku jadi lebih baik," terangnya.

Kemudian, ia menjelaskan ketika syuruq tiba sebagai awal waktu shalat dhuha yang memiliki keutamaan seperti kedua ibadah di Tanah Suci tersebut.

"Waktu syuruq saat perjalanan matahari yang bergerak dari terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya sampai bergeser lagi sekira bayangan itu satu tombak," paparnya.

Ia menyampaikan bahwasanya waktu tersebut dinamai syuruq, matahari yang bergerak bernama isyraq dan ketika matahari berada di porosnya bernama masyriq.

"Saat bayangan matahari satu tombak inilah waktu syuruq atau awal dhuha," tuturnya.

"Awal dhuha tarik satu jam setelah shalat Subuh, kurang lebih satu jam paling cepat, awal syuruq 6.30 boleh nambah 15 menit tak ada masalah," lanjutnya.

Keutamaan shalat dhuha memiliki senilai pahala haji dan umrah berdasarkan penjelasan dari Hadits Riwayat At-Tirmidzi disebutkan oleh Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa yang melaksanakan shAlat Subuh secara berjamaah lalu dia duduk sambil berzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia melaksanakan shalat (dhuha) dua rakaat, maka dia seperti memperoleh pahala haji dan umrah," Nabi bersabda, "Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna," (HR Tirmidzi)

Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menambahkan keutamaan shalat dhuha di waktu pertengahan sekitar pukul 07.30 WIB yang dimana matahari sudah naik.

Ia membagikan bahwa, batas akhir waktu pertengahan shalat dhuha sampai pukul 10.30 atau jam setengah 11 pagi.

"Sekitar setengah delapan sampai jam delapan. Itu sudah pertengahan dhuha, jika dikonversi sekarang sampai 10.30 itu pertengahan dhuha," ungkapnya.

Ia menyarankan di waktu pertengahan ini seseorang dapat mengerjakan sunnah dhuha sebanyak empat rakaat sebagai pengganti zikir untuk tubuh.

"Bisa sampai empat, manfaat banyak, itu dimaksud pengganti zikir dari seluruh tubuh. Tubuh kita kan harusnya zikir, itu tertutupi dengan shalat dhuha dua rakaat di pertengahan," terangnya.

Menurutnya, keutamaan waktu pertengahan ini bisa membantu seseorang yang sudah mengerjakan dhuha terhindar dari segala musibah.

"Misal di komplek kita banjir, rumah kita tidak kena, atau macet tapi kita tidak macet, misal ada yang arahkan atau kita dikasih kemudahan, dan lain sebagainya," katanya.

Kemudian, ia menjelaskan waktu akhir shalat dhuha bertepatan pada pukul 10.30 sampai azan Dzuhur tiba.

"Sampai menjelang Dzuhur dari 10.30 sampai adzan Dzuhur, bisa sampai delapan rakaat," ungkapnya.

Ia merincikan shalat dhuha di akhir waktu bisa dikerjakan sampai delapan rakaat.

"Kerjakan dua-dua, kerjakan sampai delapan, atau mau empat-empat juga bisa," imbuhnya.

Pendakwah berusia 39 tahun itu menegaskan bahwasanya waktu akhir sunnah dhuha bisa membantu mengubah kehidupan seseorang, yakni didatangkan rezeki bertubi-tubi.

Meski demikian, ia mengimbau agar seseorang jangan sengaja mengerjakan ibadah sunnah ini dilakukan pada akhir waktu hanya demi mendapat rezeki.

"Bukan berarti menarik kelimpahan rezeki sebagai modus untuk shalat dhuha ya," tegasnya.

Ia mengatakan keberkahannya akan hilang meski Allah SWT tetap menjanjikan langsung mendatangkan rezeki bagi yang mengerjakan shalat dhuha di waktu tersebut.

"Saya saran kerjakan lillah biarkan Allah yang memberikan," tandasnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
05:35
06:42
02:18
02:11
03:58
04:45
Viral