Umat Muslim yang sedang Shalat di Rooftop Masjid Nabawi, Madinah.
Sumber :
  • Rohmat/Media Center Haji 2024

Kapan Shalat Dhuha Paling Dianjurkan? Ustaz Adi Hidayat Bilang Kelimpahan Rezeki Ada di Akhir Waktu

Selasa, 2 Juli 2024 - 08:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan pembagian tiga waktu shalat dhuha.

Ustaz Adi Hidayat mengingatkan, shalat dhuha itu bisa dilakukan sejak bayangan matahari satu tombak atau syuruq.

Namun sebenarnya kapan tepatnya dan sebaiknya shalat dhuha dilakukan?

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa setiap waktu memiliki keutamaan yang berbeda-beda.

Berikut tiga waktu dhuha yang dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat, dilansir tvOnenews.com pada Selasa (2/7/2024) dari YouTube Adi Hidayat Official.

Waktu Shalat Dhuha Pertama: Senilai Pahala Haji dan Umrah

Waktu shalat dhuha yang pertama adalah sejak matahari terbit.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, jika shalat dhuha dilakukan di awal waktu maka akan senilai dengan pahala haji dan umrah.

“Ini senilai pahala haji dan umrah,” ujarnya.

Kata Ustaz Adi Hidayat, waktu dhuha itu dimulai sejak syuruq.

“Shalat dhuha itu waktunya dimulai sejak waktu syuruq, saat perjalanan matahari yang bergerak dari terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya sampai bergeser lagi sekira bayangan itu 1 tombak,” jelanya.

Waktunya bernama syuruq, sementara pergerakan mataharinya namanya isyraq.

Matahari yang berada di porosnya disebut masyriq.

"Saat bayangan matahari 1 tombak inilah waktu syuruq atau awal dhuha,” katanya.

“Awal dhuha, tarik 1 jam setelah shalat subuh, kurang lebih 1 jam paling cepat, awal syuruq 6.30 boleh nambah 15 menit tak ada masalah,” lanjut Ustaz Adi Hidayat menambahkan.

Adapun kemuliaan yang ada di awal dhuha ini dikatakan oleh Ustaz Adi Hidayat tercantum dalam hadits At-Tirmidzi berikut ini.

“Siapa menunaikan shalat subuh dengan jamaah atau di hadits lain dikatakan di masjid, lalu dia tidak langsung beranjak, dia berzikir dulu hingga sampai tiba awal dhuha, kemudian dia shalat di awal dhuha itu, maka ia dapat pahala senilai haji dan umrah,” tandas Ustaz Adi Hidayat.

Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa hal tersebut jangan dipahami dengan kalimat bahwa jika shalat syuruq artinya sudah haji dan umrah.

“Ini senilai pahala haji dan umrah tapi belum tentu dapat kemuliaan shalat di masjidil haram masjid nabawi,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Namun pahala mengerjakan shalat syuruq itu pahalanya baik yakni seperti mengerjakan haji dan umrah.

“Berpeluang dapat surga dan rahmat Allah SWT, berpeluang merubah perilaku jadi lebih baik,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Hal ini karena makna dari kata Al Birru adalah perubahan dari sifat kurang baik jadi baik.

“Ketika melekat pada pelakunya haji mabrur, nah orang yang belum bisa haji dan umrah konsisten shalat syuruq awal dhuha, karena dapat bisa merubah jadi lebih baik,” kata Ustaz Adi Hidayat.

Tak hanya keutamaan pahala senilai haji dan umrah, shalat dhuha di waktu lainnya yakni pertengahan dan akhir juga memiliki keutamaan tersendiri.

Waktu Shalat Dhuha Kedua: Berpotensi Dijaganya Diri dari Musibah Umum

Waktu kedua untuk shalat dhuha dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat sejak matahari naik sekitar pukul 07.30 WIB.

“Sekitar setengah delapan sampai jam 8. Itu sudah pertengahan dhuha, jika dikonversi sekarang sampai 10.30 itu pertengahan dhuha,” katanya.

Jika awal dhuha bilangannya 2 rakaat, Ustaz Adi Hidayat menyarankan, shalat dhuha di pertengahan dilakukan sampai 4 rakaat.

“Bisa sampai empat, manfaat banyak, itu dimaksud pengganti dzikir dari seluruh tubuh. Tubuh kita kan harusnya dzikir, itu tertutupi dengan shalat dhuha 2 rakaat di pertengahan,” jelasnya.

Jika diteruskan sampai empat rakaat, kata Ustaz Adi Hidayat jmaka dapat menjaga kita dari musibah umum yang mungkin terjadi.

“Misal di komplek kita banjir, rumah kita tidak kena, atau macet tapi kita tidak macet, misal ada yang arahkan atau kita dikasih kemudahan, dan lain sebagainya,” katanya mencontohkan.

Waktu Shalat Dhuha Ketiga: Berpotensi Memudahkan Limpahan Rezeki

Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan, waktu shalat dhuha yang terakhir adalah adalah sejak pukul 10.30 hingga adzan dzuhur.

“Sampai menjelang dzuhur dari 10.30 sampai adzan dzuhur, bisa sampai 8 rakaat,” katanya.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa shalat dhuha di akhir ini dapat dilakukan hingga 8 rakaat.

“Kerjakan dua dua, kerjakan sampai 8, atau mau empat-empat juga bisa,” tandas Ustaz Adi Hidayat.

Adapun fadillah dari shalat dhuha di akhir waktu ini, dapat memudahkan limpahan rezeki.

Tapi bukan menarik kelimpahan rezeki sebagai modus untuk shalat dhuha ya,” katanya mengingatkan.

Jika tujuannya hal itu, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan rezeki berkahnya akan bisa hilang.

“Saya saran kerjakan lillah biarkan Allah yang memberikan,” sarannya.

Namun setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa ingat bahwa rezeki bukan hanya berupa uang.

“Dhuha yang ditunaikan bisa mempercepat datangnya rezeki tapi jangan tafsirkan dengan uang atau proyek saja," ujar Ustaz Adi Hidayat.

"Rezeki bisa kesehatan, bisa ketenangan, yang kalau gelisah bisa ke psikolog, tenang itu mahal,” tambah Ustaz Adi Hidayat.

Itulah penjelasan mengenai waktu shalat dhuha, disarankan agar menanyakan langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam, agar mendapatkan pemahaman lebih dalam.

 

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:33
01:30
01:33
02:01:30
02:25
03:26
Viral