Ustaz Adi Hidayat.
Sumber :
  • YouTube

Memangnya Boleh Saat Sujud dalam Salat Diselingi Doa Pakai Bahasa Indonesia? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Hal ini, Ternyata Katanya…

Selasa, 2 Juli 2024 - 10:22 WIB

tvOnenews.com - Salat merupakan ibadah wajib yang harus dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia. Seorang muslim harus mendirikan salat 5 waktu sehari.

Dalam salat, seorang hamba akan berdoa dan memohon kepada Allah SWT untuk hal-hal baik yang ingin dicapai.

Berdoa dapat dilakukan kapan saja tanpa batas waktu. Namun, ada sejumlah waktu mustajab untuk berdoa yaitu ketika sujud dalam gerakan salat.

Sujud merupakan bagian terpenting dalam ibadah salat, hal ini karena sujud merupakan bagian yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Abu Hurairah pernah berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال أَقْرَبُ ما يَكونُ العَبْدُ مِن رَبِّهِ، وهو ساجِدٌ، فأكْثِرُوا الدُّعاءَ

"Sedekat-dekatnya hamba dari Tuhannya adalah seorang yang bersujud, oleh karena itu banyak-banyaklah berdoa." (HR Muslim, 482)

Waktu mustajab untuk berdoa salah satunya dalam keadaan sujud, maka tak heran jika banyak orang berlama-lama sujud di dalam salat untuk memanjatkan doa.

Namun yang menjadi pertanyaan, bolehkah berdoa ketika sujud saat salat diselingi dengan bahasa sehari-hari atau bahasa Indonesia untuk meminta hajat?

Dalam suatu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasannya.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan terkait doa di dalam sujud saat salat dengan bahasa lain, menurutnya ada perbedaan di kalangan para ulama.

"Di sini ada ikhtilaf di antara para ulama, perbedaan pendapat dari para ulama," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Ada dua pendapat di kalangan ulama mengenai doa dalam sujud terakhir.

Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad berpendapat, seorang muslim tidak boleh mengarang doanya sendiri ketika salat.

Jika tetap mengarang dengan bahasa selain Arab maka salatnya menjadi tidak sah atau batal.

Disisi lain, ada juga ulama yang membolehkan seseorang berdoa dan membaca doa lain saat salat.

Ulama yang mengambil pendapat itu mendasari hukum berdasarkan hadis riwayat Muslim yaitu, "Salat itu tidak sah jika di dalamnya terdapat ucapan manusia, karena salat itu tasbih, takbir, dan bacaan Al-Qur'an,”

Sementara, ulama lain di luar mazhab Hanafiyah, membolehkan orang salat untuk berdoa sesuai keinginannya.

Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Ibnu Mas'ud yang berbunyi, "Kemudian pilihlah doa yang diinginkan dan memohonlah dengan doa tersebut.”

Ustaz Adi Hidayat sendiri menyebut bahwa kebanyakan ulama sepakat bahwa boleh berdoa dalam sujud ketika salat.

Akan tetapi, hanya boleh dilafadzkan doa tersebut jika pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

"Tapi umumnya, jumhur (ulama) sepakat boleh berdoa dalam sujud jika memang doa itu pernah ditunjukkan oleh Nabi lafadznya langsung, maka itu boleh dilafadzkan langsung," jelasnya.

"Ada banyak doa-doa yang pernah dibacakan Nabi dalam keadaan sujud, ada doa yang singkat hanya menyanjung Allah, ada doa yang singkat ditambah pujian, ada doa yang singkat pujian kemudian menyanjung Allah plus permohonan ampunan," imbuhnya.

Ustaz Adi menyarankan agar umat Islam mengikuti doa yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW jika situasi dan kebutuhannya sama.

Namun, jika doa yang diharapkan berbeda, maka boleh berdoa kepada Allah SWT dalam hati untuk meminta sesuatu yang sesuai dengan permasalahan atau keinginan.

Misalnya, kebutuhan untuk lulus ujian sekolah, melamar pekerjaan, atau lain sebagainya.

"Maka yang seperti itu, sepakat para ulama, boleh berdoa kepada Allah dalam hati mintakan kepada Allah sekaligus tidak harus dilafadzkan, cukup di dalam hati mohonkan kepada Allah setelah doa-doa sunnah," tutupnya.

(adk)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:31
01:33
01:30
10:16
01:33
02:01:30
Viral