- MCH 2024
Protes Keras Kemenag kepada Garuda Indonesia Gegara Penerbangan Jemaah Haji BPN-09 Delay Sehari Lebih
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) kembali memberikan protes secara keras kepada manajemen Garuda Indonesia akibat jadwal penerbangan jemaah haji kloter 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-09) alami delay.
"Kita protes keras Garuda Indonesia atas kembali terjadinya delay penerbangan jemaah haji Indonesia pada fase pemulangan. Delay lagi dan lagi. Berulang terus," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief di Jakarta, Senin (8/7/2024).
Hilman Latief melihat pelayanan yang diberikan Garuda Indonesia dalam mengangkut jemaah haji tahun ini dinilai sangat buruk.
"Kita nilai kinerja Garuda Indonesia tahun ini sangat buruk, tidak profesional," tegas Hilman.
Ia mengatakan hal tersebut lantaran sejak fase pemulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci menuju Tanah Air berlangsung dari 22 Juni 2024 diwarnai keterlambatan penerbangan pesawat Garuda Indonesia.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia pengangkut jemaah haji. (ANTARA)
Terkini, Maskapai Garuda Indonesia mengalami keterlambatan penerbangan untuk mengangkut jemaah haji BPN-09 dalam sehari lebih sekitar 28 jam.
Ia menyampaikan sebelumnya jemaah haji kloter 3 Embarkasi Kualanamu (KNO-03) juga alami serupa hingga harus menunggu selama 12 jam di Tanah Suci untuk pulang menuju Tanah Air.
Dari keterlambatan ini, ia mewakili Kemenag sangat menyayangkan dan akan berdiskusi untuk mempertimbangkan persiapan layanan dari Garuda Indonesia di musim haji 2025.
Hal ini menunjukkan pada musim haji tahun ini Maskapai Garuda Indonesia belum juga memperbaiki sistem penerbangan saat melayani jemaah haji 2024.
Ia menjelaskan jemaah haji BPN-09 berjumlah 324 orang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ia menyampaikan bahwa 324 jemaah BPN-09 seharusnya kembali ke Tanah Air pada 6 Juli 2024, pukul 13.40 Waktu Arab Saudi (WAS).
Tak hanya itu, mereka juga telah menaiki bus untuk persiapan menuju Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
Sayangnya mereka mendapat informasi penerbangan pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi harus delay dan baru terbang pada Minggu, 7 Juli 2024 pada pukul 17.40 WAS.
Ia mengatakan informasi diberikan oleh Maskapai Garuda Indonesia selalu mendadak yang padahal jemaah haji BPN-09 sudah bersiap menuju Bandara AMAA Madinah.
"Bahkan jemaah sudah berada di bus dan siap menuju Bandara AMAA Madinah baru diinfo kalau ada delay. Ini kejadiannya mirip dengan KNO-03. Jelas Garuda Indonesia tidak profesional," jelasnya.
Ia turut merasakan keterlambatan penerbangan pesawat Garuda memicu jemaah haji merasa lelah.
"Mereka terpaksa harus membawa koper kabin kembali karena sudah di bus baru diinfo kalau ada delay. Ini kan melelahkan," katanya.
Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab turut memberikan protesnya terkait adanya keterlambatan penerbangan dari Garuda.
Saiful menyampaikan manajemen Garuda Indonesia telah memberikan kinerja sangat buruk pada penyelenggaraan ibadah haji 2024.
Saiful memberikan penilaiannya lantaran dari awal fase pemulangan jemaah haji sudah ada lebih 50 persen alami keterlambatan penerbangan.
Keterlambatan tersebut berdasarkan data sebanyak 38 kloter dari 52 kloter tidak pulang sesuai jadwal penerbangannya.
"Pada pekan kedua pemulangan, total sudah ada 155 kloter jemaah haji Indonesia yang sudah diterbangkan Garuda Indonesia ke Tanah Air. Dari 155 kloter, ada 75 kloter yang mengalami keterlambatan atau 48,39%," tutur Saiful Mujab.
Ia turut memberikan protes kerasnya keterlambatan penerbangan Garuda dinilai sangat parah.
Ia memaparkan hal tersebut pertama kali dirasakan oleh jemaah KNO-03 alami keterlambatan selama 12 jam 30 menit.
Saiful pun berharap manajemen Garuda Indonesia selalu fokus dalam memperbaiki sistem kinerja penerbangan saat fase pemulangan jemaah haji Indonesia.
Kesiapan tersebut meliputi pesawat yang digunakan hingga kru pesawat yang ditugaskan dalam melayani jemaah haji.
Ia berpendapat jika ada pesawat alami masalah harus sudah mempersiapkan cadangan atau penggantinya agar penerbangan jemaah tidak terlambat lagi.
"Kasihan jemaah kalau Garuda delay terus. Belum lagi jemaah harus naik pesawat domestik ke provinsi asal yang harus tertunda karena lambat dari Arab Saudi. Dampaknya signifikan dan ini menjadi tanggung jawab Garuda," ungkap Saiful.
"Saya minta Garuda fokus pada perbaikan kinerja. Layani jemaah haji Indonesia dengan baik dengan tidak membuat jadwal penerbangan delay," tandasnya. (put/mch/hap)