- Istimewa
Muhammadiyah: Semarakkan Tahun Baru Hijriyah sebagai Jalan Muhasabah
Menurutnya, kisah hijrah tersebut sebagai peristiwa paling bersejarah lantaran hijrah dilakukan Nabi Muhammad SAW dianggap dirinya sangat lelah.
"Hijrah bukan sekadar migrasi fisik. Hijrah fisik pun kala itu sangat berat karena Nabi bersama Abu Bakar berada dalam ancaman pembunuhan berencana kamu kafir Quraisy," jelasnya.
"Perjalanan darat Makkah Yasrib dengan transit di Quba beberapa hari pun sungguh melelahkan dalam lintasan waktu sangat panjang, hampir sebulan," lanjutnya.
Ia menceritakan hijrah tidak menggunakan fisik juga dianggap semakin berat melihat sejarah dimana risalah Nabi Muhammad SAW berada di jaziyah Arab.
Hijrah menjadi faktor penting terhadap perubahan keadaan bangsa Arab kala itu yang berada di kondisi masa jahiliyah.
Saat itu bangsa Arab memiliki tatanan sistem yang kacau balau di masa jahiliyah.
Ia pun menuturkan peradaban baru tercipta baik dengan cara berubah atau diubah demi mencerahkan semesta dari kondisi kekacauan sebelumnya.
Ini melihat peradaban baru paling cerah disinari berbagai nilai Ilahi di Kota al-Madinah al-Munawwarah yang dulunya sebagai simbol Yasrib.