Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas beri sambutan di acara kunjungan Grand Syekh Prof. Dr. Ahmed El-Tayeb di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024).
Sumber :
  • Hilman Fauzi/Kemenag

Sambut Grand Syekh Al-Azhar, Menag Yaqut Sebut Indonesia Tempat Bangun Dialog Agama yang Damai

Rabu, 10 Juli 2024 - 22:38 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan kehadiran Grand Syekh Prof. Dr. Ahmed El-Tayeb menjadi bukti Indonesia sebagai tempat keberagaman agama yang harmoni.

"Indonesia adalah salah satu contoh best practice dalam membangun dialog antar-agama dan peradaban," ungkap Menag Yaqut dalam penyambutan di acara Grand Syekh Prof. Dr. Ahmed El-Tayeb di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024).

Menag menyampaikan berbagai agama dapat hidup berdampingan sebagai pembuktian Indonesia selalu menunjukkan kedamaian dalam beragama.

"Di tengah keragaman agama, aliran kepercayaan, suku, ras dan golongan, bangsa ini dapat hidup berdampingan, penuh harmoni," terangnya.

Lanjut, ia menjelaskan sejumlah agama di Indonesia melihatkan kedamaiannya dimana dunia sedang terjadi adanya konflik.


Sejumlah tokoh agama di Indonesia bersama Grand Syekh Prof. Dr. Ahmed El-Tayeb di Hotel Pullman, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024). (tvOnenews.com/Hilal Aulia Pasya)

Konflik tersebut melibatkan antar-negara, agama hingga intra-agama karena tidak disertakan dengan menanamkan nilai kedamaian.

Maka, ia menyatakan bahwa, dialog antar-agama dan antar-peradaban sebagai cara terbaik dalam mewujudkan terhindar dari konflik dengan alasan tentang keagamaan.

"Isu-isu universal seperti keadilan, kesetaraan, perdamaian, ekologi, dan keberlangsungan bumi menjadi kalimatun sawa yang dapat mempertemukan berbagai komponen masyarakat, pengikut agama, dan bangsa," jelasnya.

Tak lupa, ia turut menyampaikan rasa bangganya Grand Syekh Al-Azhar Ahmed Al-Tayeb menyempatkan kunjungannya ke Indonesia.

Menurutnya, kunjungan tersebut sebagai bentuk Ahmed Al-Tayeb menyambangi Indonesia sebanyak tiga kali.

Grand Syekh Al-Azhar pernah mengunjungi Indonesia pada tahun 2016 dan 2018, kini kembali melakukan kunjungan pada 2024.

Ia menilai kunjungan kali ini sebagai bentuk Grand Syekh Al-Azhar mencintai Indonesia sebagai tempat keharmonisan keberagaman agama dan peradaban yang masih terjaga.

"Ini menunjukkan kecintaan beliau kepada Indonesia. Bangsa dengan populasi Muslim terbesar," terangnya.

Hal ini mengingat Indonesia sebagai salah satu negara memiliki agama yang berbeda-beda tetap menunjukkan persatuannya dalam mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.

"Bangsa dengan jumlah pengikut agama dan aliran kepercayaan terakbar. Bangsa yang berbhinneka tunggal ika dan plural, tapi berhasil membangun kehidupan yang rukun dan tenteram," paparnya.

Ia menilai beliau salah satu orang berperan dan turut berkontribusi ketika berupaya membangun dialog antar-agama saat mendapat Piagam Persaudaraan Kemanusiaan.

Keberhasilannya menanamkan berbagai nilai perdamaian dan menjaga persaudaraan yang dimana piagam tersebut telah ditandatangani bersama Paus Fransiskus pada 4 Februari 2019.

"Inti dari piagam tersebut adalah mengajak seluruh umat manusia hidup berdampingan dengan berpegang pada nilai-nilai perdamaian, saling pengertian, kesetaraan, persaudaraan, hidup berdampingan, kebijaksanaan, keadilan, dan cinta," tandasnya.

(put/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral