Abuya Mama Ghufron tidak memenuhi panggilan dari MUI Kabupaten Malang.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Ponpes UNIQ Nusantara & ANTARA

Dituding Mangkir Panggilan, Anak Mama Ghufron Blak-blakan MUI Malang telah ke Ponpes, Sebut Tak Ada Masalah soal Agama

Sabtu, 13 Juli 2024 - 05:05 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Bidang Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Prof Utang Ranuwijaya menyebut MUI Kabupaten Malang ingin bertemu dengan Abuya Mama Ghufron.

Prof Utang menyampaikan MUI Kabupaten Malang ingin berkomunikasi mengingat Abuya Mama Ghufron dianggap telah menimbulkan kontroversi dugaan melencengkan syariat Agama Islam.

"Hadirnya seorang yang sangat kontroversial yang sangat meresahkan masyarakat. MUI Malang juga telah berupaya untuk bertemu dengan Mama Ghufron, tapi yang bersangkutan tidak menghadiri undangan tersebut," ujar Prof Utang dikutip tvOnenews.com, Sabtu (13/7/2024).

Terkini, anak Abuya Mama Ghufron, KH. Abdul Mujib memberikan responsnya perihal rencana MUI Kabupaten Malang ingin menyambangi ayahnya.

Abdul Mujib mengungkap secara fakta bahwa pihak MUI Kabupaten Malang sudah pernah bertemu dengan Mama Ghufron di Pondok Pesantren (Ponpes) UNIQ Nusantara, Kabupaten Malang, Jawa Timur.


Sosok Abuya Mama Ghufron (kiri) dan sang anak, KH. Abdul Mujib (kanan). (Kolase tangkapan layar YouTube Ponpes UNIQ Nusantara & tvOne)

"Mohon maaf sebenarnya sudah dari perwakilan MUI Malang sudah tabayun ke sini," ungkap Abdul Mujib melalui panggilan video di Program APA KABAR INDONESIA tvOne dikutip, Sabtu.

Mujib menjelaskan MUI Kabupaten Malang sudah banyak mengetahui tentang ajaran-ajaran yang menjadi pemahaman Abuya Mama Ghufron selama mengajar di ponpes miliknya.

Hal ini mengingat publik terus memberikan sorotan menohoknya bahwa ajaran disampaikan Mama Ghufron dinilai kontroversi hingga dituding melenceng dari syariat Agama Islam.

Namun, ia menegaskan bahwasanya MUI Malang telah mendengar dari penjelasan para ustaz dan pengurus Ponpes UNIQ Nusantara terkait klarifikasi pemahaman yang disorot publik telah menyesatkan.

"(MUI Kabupaten Malang) beliau dengan dikasih penjelasan para ustaz, beliau bilangnya cukup terima kasih dari dulu enggak ada apa-apa kok. Saya juga mengucapkan terima kasih gitu," ngakunya.

Kemudian, ia menyoroti perihal banyak video yang beredar menuding ajaran ayahnya diduga sesat.

Anak ahli tarekat itu menyinggung soal video disebarkan melalui media sosial dilakukan hanya sepotong tanpa mengetahui keadaan sebenarnya.

Menurutnya, potongan video yang menyebar luas di media sosial sangat berbahaya dan dianggap telah menyudutkan pihaknya terutama kepada Mama Ghufron.

"Padahal di awalnya adalah tidak waudan dan tidak sesat inilah bahayanya, tajamnya sadisnya medos hanya zalim tok yang ditampilkan di framing sepenggal-sepenggal," terangnya.

Ia mengingatkan terhadap publik khususnya netizen yang selalu menyoroti sang ayah bahwa Ponpes UNIQ Nusantara terbuka agar mengetahui kondisi penyampaian pemahaman sebenarnya dilakukan oleh Mama Ghufron.

"Hanya saja dari publik kurang adanya ta'aruf atau tabayun enggak merapat silaturahmi ke pondok apalagi di medsos yang diframing dengan sepenggal-sepenggal," katanya.

Ia pun menyoroti terkait video pengakuan Abuya Mama Ghufron dapat berkomunikasi dengan malaikat maut merupakan sesuatu hal yang biasa.

"Sebenarnya kalau kita kembali kepada Al-Qur'an dan hadis itu wajar dan biasa-biasa saja," imbuhnya.

Ia menganggap hal tersebut sebagai bentuk mengaplikasikan keimanan sebagai umat Muslim.

Ia menuturkan cara seorang Muslim dalam menumbuhkan keimanan salah satunya melalui mempercayai terhadap malaikat.

Anak Mama Ghufron itu menyebutkan keimanan terhadap malaikat disesuaikan dengan makna kandungan dari salah satu Surah di Al-Quran.

"Kita sebagai orang yang Mukmin orang yang muslim pasti iman dengan adanya malaikat, tentu kadar keimanan kita yang menjadi standar kita," tukasnya.

Terkini, MUI terus menyelesaikan perkara Mama Ghufron karena dianggap publik telah memunculkan berbagai kontroversi.

Hal itu berawal sejak video pengakuan telah buat 500 kitab berbahasa Suryani viral.

Kemudian, MUI telah menemukan berbagai fakta dari pengakuan Mama Ghufron mengerti bahasa semut, jin, dan terakhir berbicara dengan malaikat maut.

MUI menganggap apabila ajaran Mama Ghufron tidak cepat diselesaikan oleh pihak di daerahnya bisa memicu kekhawatiran dan dampak negatif adanya perubahan pemahaman Agama Islam di Indonesia.

"Insya Allah terus akan kita tangani dengan cara dibina dan diluruskan pemahamannya. Kita akan gali sejauh mana ajaran-ajarannya," tegas Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis.

Kiai Cholil mengingatkan Mama Ghufron dan pihak ponpes jika tidak ada itikad bertemu terhadap MUI akan dilakukan melalui cara lain agar tidak ada kontroversi ajaran agama ke depannya.

"Kita selesaikan dengan cara dakwah maupun dengan menempuh jalur hukum," pungkas Kiai Cholil.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:57
01:34
01:06
02:16
06:07
Viral