- tim tvone
Majelis Subuh Genzi Masjid Al-Akbar Surabaya Adakan Tausiyah, Undang Gus Rifqil dan Ning Imaz
Surabaya, tvOnenews.com – Generasi Z Islam mengadakan Majelis Subuh Genzi di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Minggu (14/7) dalam rangka menyambut bulan Muharram 1446 H. Kegiatan ini dimulai pukul 04.00 WIB dengan menghadirkan dua pendakwah muda yakni Gus Rifqil Muslim Sayuthi dan Ning Imaz Fatimatuz Zahra. Mereka berdua merupakan pasangan suami istri yang aktif berdakwah di media sosial.
Ratusan jemaah yang didominasi kalangan muda memadati ruang utama Masjid Al-Akbar untuk mengikuti serangkaian kegiatan yang digelar Generasi Z Islam. Kegiatan ini dimulai dengan salat Subuh berjamaah, khotmil Quran yang dipandu KH Abdul Hamid Abdullah, dan diakhirnya dengan sesi tausiyah.
Tema yang dibahas kali ini ialah today is better. Gus Rifqil Muslim Sayuthi merangkum beberapa hadist yang kaitannya dengan tema today is better. Salah satunya hadist Nabi Muhammad SAW yang mengatakan, barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, (dan) barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka.
“Berarti hari ini harus lebih baik dari hari sebelumnya,” ucap Gus Rifqil dihadapan para jemaah.
Gus Rifqil juga menyinggung soal bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam penanggalan Islam. Bulan Muharram memiliki banyak sekali keistimewaan untuk beribadah. Gus Rifqil mengatakan ada beberapa amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram, seperti berpuasa, salat malam dan menyantuni anak yatim.
“Bulan yang dimuliakan oleh Allah, yakni bulan Muharram. Meskipun direfrensi lain tak hanya di bulan Muharram saja, akan tetapi sesuai tema hari ini kita fokuskan di bulan Muharram,” ungkapnya.
Dalam Islam, ada waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan untuk menjalani ibadah puasa, salah satunya adalah pada bulan Muharram. Rasulullah SAW telah menegaskan dalam sabdanya bahwa puasa di bulan Muharram adalah ibadah puasa yang paling utama setelah puasa di bulan Ramadhan.
“Di bulan Muharram kita disunahkan untuk memperbanyak berpuasa, paling baik tanggal satu sampai sepuluh. Kalau tidak kuat ambil tanggal sembilan dan sepuluhnya yakni puasa Tasu’a dan puasa Asyura,” ujar Gus lulusan Pesantren Sarang, Rembang ini.
Selain itu, di bulan Muharram juga berkaitan dengan peringatan Idul Yatama atau Lebaran Anak Yatim setiap tanggal 10 Muharam. Gus Rifqil menyarakan untuk bersedekah kepada anak yatim.
“Kita disunahkan untuk mendatangi anak yatim piatu, selain bersedekah kita disunahkan untuk mengelus kepalanya dan menciumnya,” ungkapnya.
Tak hanya berpuasa dan menyantuni anak yatim, ada beberapa amalan sunah yang ada dapat dilakukan di bulan Muharram, seperti salat malam, membersihkan diri, menjenguk orang sakit, bersilaturahmi dan lain sebagainya.
“Diawal tahun (bulan Muharram) harapannya agar perbuatan baik ini mengawali sepanjang tahun, menginfluence bulan-bulan setelahnya, agar tahun baru ini menjadi awal yang baik, menjadi today is better, hari ini lebih baik dari hari kemarin. Dasarnya dari hadist Rasullulah di atas tadi,” tegasnya.
Setelah Gus Rifqil, tausiyah dilanjutkan oleh Ning Imaz Fatimatuz Zahra. Ning Imaz mengatakan, today is better meniti beratkan pada bagaimana manusia dapat menghargai dan mensyukuri sesuatu yang terjadi pada hari ini. Ia menyarankan untuk tidak terlalu khawatir terhadap masa depan dan tidak terlalu menyesali dengan masa lalu.
“Cara kita dapat menikmati hari ini adalah dengan kita bisa tidak terlalu khawatir tentang masa depan dan tidak menyesali masalalu,” pesan Ning Imaz.
Ning Imaz menerangkan, Muharram adalah bulan yang sangat istimewa dalam sejarah para nabi, karena di dalamnya terdapat sepuluh peristiwa penting yang menjadi bukti kebesaran dan rahmat Allah SWT.
Diantaranya adalah Allah SWT menciptakan Nabi Adam AS dan istrinya, Hawa. Selain itu, Allah juga mengampuni dosa Nabi Adam setelah memakan buah Khuldi yang dilarang oleh-Nya. Nabi Musa AS diselamatkan dari kejaran Fir’aun pada tanggal 10 Muharram. Selain itu, kitab Taurat diturunkan dan Fir’aun beserta tentaranya tenggelam di Laut Merah pada bulan ini. Selain itu adapula peristiwa lain dari Nabi Idris AS, Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Yusuf AS, Nabi Yaqub AS, Nabi Ayyub AS, Nabi Yunus AS dan Nabi Muhammad SAW.
“Awal bulan Islam menunjukan kemenangan yang dekat, oleh sebab itu mental juang harus dibangun dan sikap optimis harus ditanamkan. Meskipun perjuangan itu berat namun kemenangan itu dekat, seperti halnya peristiwa-peristiwa yang terjadi di bulan Muharram,” ungkap istri Gus Rifqil ini.
Ia berpesan kepada Genzi Z atau generasi muda yang terbiasa dengan hal instan, dengan kemudahan teknologi yang ada saat ini untuk lebih tahan terhadap proses yang panjang.
“Tantangan Gen Z hari ini salah satunya adalah tidak tahan berproses lama-lama, karena terbiasa hidup mudah dan dinamis, sehingga tidak tahan dengan proses yang rumit dan berbelit. Orang-orang dulu yang hidup pada era orde baru misalkan, menghadapi krisis moneter, situasi mencekam paska kemerdekaan sehingga memiliki daya juang dan kesabaran yang lebih dari pada orang-orang yang hidup lebih mudah,” ungkapnya.
Selain itu juga pengaruh media sosial, terutama telalu banyak mengkonsumsi video short diberbagai platform medsos. Hal itu menimbulkan kecenderungan mengurangi fokus dan konsentrasi. Maka dari itu, menurutnya penting untuk membatasi penggunaan media sosial bagi generasi muda agar dapat menjaga fokus dan konsentrasi.
“Oleh sebab itu, ketika kita paham setiap generasi memiliki tantangan sendiri – sendiri, harusnya kita memiliki kepekaan sosial dan mau mencari apa yang diperbaiki untuk menjadi orang yang lebih baik dimasa depan, mau musabah diri. Mumpung masih tahun baru (Muharram), kita cari tau apa yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki diri,” ungkapnya.
Selian itu, untuk membentuk sebuah mental dan konsep diri yang baik ia menyarankan harus melalui kebiasaan positif, lingkungan yang mendukung, buku bacaan dan lain sebagainya. Dari situlah, manusia akan meriah kemenangan seperti kisah nabi-nabi di bulan Muharram.
“Semoga kita menjadi bagian manusia yang diberi keberuntungan di dunia dan akhirat,” pungkasnya. (gol)