- Kolase tvOnenews.com
Meski Hanya Setahun Sekali, Tapi Amalan Sunnah ini Memiliki Keutamaan Besar, Syekh Ali Jaber: Dapat Mengampuni Dosa 1 Tahun
tvOnenews.com - Di awal bulan Muharram terdapat satu amalan yang sangat dianjurkan dan disunnahkan, bahkan Rasulullah SAW melakukannya, yaitu Puasa Asyura.
Puasa Asyura jatuh pada hari ke-10 pada bulan Muharram. Pada tahun ini, pemerintah menetapkan jadwal puasa Asyura pada hari Selasa, 16 Juli 2024.
Amalan puasa asyura ini menjadi penting dilaksanakan bagi umat muslim sebab memiliki keutamaan yang sangat besar.
Dalam satu kajiannya, Syekh Ali Jaber menjelaskan betapa pentingnya bila melakukan amalan puasa asyura.
Seperti apa penjelasan Syekh Ali Jaber mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan pada kanal YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, pendakwah asal Madinah ini menjelaskan bahwa puasa asyura merupakan satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan di bulan Muharram.
Bahkan, Rasulullah SAW sendiri juga melakukan puasa asyura.
Kemudian, Syekh Ali Jaber menjelaskan mengapa puasa asyura menjadi sangat penting bahkan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pada saat Rasulullah berhijrah ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi sedang berpuasa. Lantas beliau menanyakan kepada mereka mengapa berpuasa pada hari itu.
“Kata orang Yahudi hari yang mulia dan agung karena Allah SWT menyelamatkan nabi Musa dan Bani Israil dari pasukan Firaun,” ungkap Syekh Ali Jaber pada tayangan YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber. (Ist)
Dalam kisah Nabi Musa, Allah telah menenggelamkan pasukan Firaun dalam air laut ketika mengejar Nabi Musa dan Bani Israil.
Makanya orang Yahudi memanjatkan syukur atas keselamatan Nabi Musa itu dengan berpuasa.
“Kata Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, kami lebih pantas lebih layak untuk mengagungkan dan memperhatikan Nabi Musa,” ujarnya.
“Artinya kami umat Islam lebih dianjurkan untuk mencintai para nabi sebelumnya,” terus Syekh Ali Jaber.
Kemudian Nabi Muhammad memerintahkan kepada umat-Nya untuk berpuasa pada hari itu.
“Bahkan Nabi Muhammad memerintahkan meskipun kejadian itu sudah di siang hari tapi Rasulullah memerintahkan untuk puasa,” katanya.
Maka pada hari itu bagi yang sedang berpuasa, Nabi memerintahkan untuk melanjutkannya. Bahkan, yang tidak puasa diminta langsung berpuasa.
“Dan para ulama mengambil pendapat puasa Asyura sebelum adanya puasa Ramadhan,” jelas Syekh Ali Jaber.
“Itu termasuk hukumnya wajib baru dinasti hukumnya dengan puasa Ramadhan,” sambungnya.
Kemudian kata Syekh Ali Jaber, Rasulullah SAW bersabda beliau memohon kepada Allah agar umatnya dapat diampuni dosanya 1 tahun lalu bila melaksanakan puasa Asyura.
“Memohon kepada Allah untuk umatnya bisa mendapatkan ampunan dosa 1 tahun lalu,” kata Syekh Ali Jaber.
Jika puasa Arafah dapat mengampuni dosa 2 tahun lalu dan tahun berikutnya, maka puasa asyura akan menghapuskan dosa 1 tahun lalu.
Selain puasa Asyura Rasulullah SAW bersabda:
Sebaik-baiknya puasa sesudah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.
“Bahkan disebutkan di beberapa riwayat sebaiknya Rasulullah SAW berpuasa selain Ramadhan ada dua bulan bulan Sya'ban dan bulan Muharram,” jelas Syekh Ali Jaber.
Rasulullah SAW kata Syekh Ali Jaber banyak berpuasa di dua bulan tersebut.
“Sebaik-baiknya bulan setelah Ramadhan untuk berpuasa maka dianjurkan untuk perbanyak berpuasa di bulan Muharram,” tandasnya.
Niat Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Baca; Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.
Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."
Sementara untuk tata cara puasa asyura adalah sama dengan tata puasa pada umumnya yakni sahur, niat dan menahan diri hingga adzan Maghrib. (put/Kmr)