- YoUTube Al Bahjah TV
Buya Yahya Singgung Kasus Ketua Osis yang Meninggal saat Ulang Tahun, Buya Yahya: Itu Bukan Budaya yang...
tvOnenews.com - Beberapa waktu lalu, media sosial dikejutkan oleh insiden tragis yang menimpa FN, Ketua OSIS SMAN 1 Cawas, Klaten.
FN kehilangan nyawanya pada hari ulang tahunnya yang ke-18 setelah diceburkan ke kolam oleh teman-temannya sebagai bagian dari perayaan.
Naasnya, FN mengalami kecelakaan fatal karena tersengat listrik di dalam kolam tersebut.
Kejadian ini kemudian menarik perhatian dari berbagai pihak, termasuk pendakwah Buya Yahya.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya mengecam keras perayaan ulang tahun yang dilakukan dengan cara-cara yang salah dan membahayakan nyawa.
Menurutnya, perilaku remaja saat ini yang seringkali memberikan kejutan ulang tahun dengan cara ngeprank, bullying, atau menguji teman-temannya sangat tidak dapat diterima.
Melansir YouTube Al Bahjah Rabu (17/7), Buya Yahya menyatakan bahwa merayakan ulang tahun boleh saja, namun harus dengan niat dan tujuan yang mulia.
Misalnya, merayakan ulang tahun untuk mensyukuri kehidupan yang telah diberikan dan untuk mempersiapkan diri menyongsong masa depan.
Buya Yahya menekankan bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri pernah menyebutkan hari kelahirannya sebagai bentuk syukur, sehingga memperingati hari kelahiran tidaklah masalah asalkan dilakukan dengan cara yang benar.
Selain itu, Buya Yahya juga menyarankan agar perayaan ulang tahun dijadikan momen untuk bersedekah sebagai bentuk rasa syukur atas bertambahnya usia.
"Jika ada orang yang pada hari kelahirannya digunakan untuk kebaikan, seperti bersedekah, memberi tetangga, atau menyembelih kambing, itu sangat baik," ujar Buya Yahya.
Buya Yahya menegaskan bahwa yang menjadi masalah bukanlah perayaan ulang tahun itu sendiri, tetapi cara merayakannya yang sering kali mengikuti budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Banyak perayaan ulang tahun yang mencampurbaurkan laki-laki dan perempuan, berdansa, serta mengikuti adat-istiadat yang tidak beriman.
"Cara itu berarti budaya, budaya siapa itu, ada budaya orang tidak beriman, kumpul laki-laki perempuan, kemudian ada balon, di dalamnya ada kertas, kemudian dipecahkan terus tunjuk namanya laki-perempuan mereka disuruh berdansa biarpun gak ada hubungan apa apa. Ini kan bukan budaya kita," tegas Buya Yahya.
Selain itu, Buya Yahya juga mengecam keras budaya merayakan ulang tahun dengan cara yang tidak baik dan ngawur, seperti melempar tepung, telur, menceburkan ke kolam, menuduh mencuri, atau bahkan membuat orang yang ulang tahun menangis.
"Itu bukan budaya yang baik bahkan sampai ada kematian, sampai menuduh, bukan budaya seperti itu," ujarnya.
Buya Yahya mengimbau agar setiap perayaan ulang tahun, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan berkesan.
Kejutan yang diberikan sebaiknya memotivasi untuk berbuat baik dan semakin meningkatkan kualitas diri, bukan sebaliknya.
"Kalau bikin kejutan yang menyenangkan bukan dzalim, buat mereka gembira, terkenang, terkesan dan saling menumbuhkan cinta karena Allah tentunya dengan cara yang tidak memberatkan. Kalau ada kejadian yang tidak-tidak harus dihentikan," tutur Buya Yahya.
Sebagai penutup, Buya Yahya mengingatkan agar setiap perayaan ulang tahun dijadikan momen untuk saling mencintai karena Allah dan memotivasi diri menjadi lebih baik.
"Ingat kalau anda ingin merayakan ulang tahun sahabat anda, bikin dia terkesan, indah, termotivasi karena Allah dan termotivasi menjadi lebih baik," pungkas pimpinan pondok pesantren tersebut. (udn)
Baca berita terkini dan lebih lengkap, klik google news tvOnenews.com
Ikuti juga sosial media kami;
twitter @tvOnenewsdotcom
facebook Redaksi TvOnenews