Ilustrasi berdoa setelah ceramah menyampaikan teks khutbah Jumat singkat tentang pernikahan.
Sumber :
  • Pexels/Arena Darmel

Teks Khutbah Jumat Singkat Terbaru 19 Juli 2024: Raih Keutamaan dan Adab Pernikahan

Kamis, 18 Juli 2024 - 16:12 WIB

Pada kesempatan khutbah sebelum melaksanakan shalat Jumat ini, saya sebagai khatib akan membahas secara singkat mengenai fiqih pernikahan.

Meski demikian kita harus memperhatikan beberapa keutamaan dan adab yang harus diperhatikan untuk calon mempelai, wali, dan hadirin.

Pernikahan memiliki arti dimana sebagai ibadah paling lama dan tidak boleh disia-siakan bagi seorang hamba kepada Allah SWT.

Dari ibadah pernikahan ini mempunyai banyak keutamaan baik di dunia dan akhirat. Pertama, dua insan memperoleh sakinah mawaddah warahmah.

Sesuai dalil dalam Al-Quran melalui Surat Ar-Rum ayat 21 mengenai pernikahan menunjukkan kedamaian dan rasa kasih sayang, Allah SWT berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: "Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar-Rum, 30:21)

Keutamaan kedua meliputi sepasang insan akan mendapatkan separuh dari agama sesuai diterangkan hadits Al Baihaqi dikuatkan oleh ulama, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نَصْفَ الدِّيْنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

Artinya: "Jika seseorang menikah, maka dia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Allah pada separuh yang lainnya." (HR. Al Baihaqi di syu’abul iman dan Al-Albany dalam silsilah shahihah Nomor 625)

Keutamaan ketiga, yakni mendapatkan jalan yang benar, pahala, dan menjadi halal pada kenikmatan dari pelampiasan syahwat atau hafa nafsu dan lebih takut dengan dosa kemaluan serta pandangannya, Rasulullah SAW bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

Berita Terkait :
1
2
3 4 5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:24
03:24
02:41
09:00
03:14
05:50
Viral