- Envato Elements
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 1: Menelisik Rahasia Alif Laam Miim Termaktub dalam Al-Quran
tvOnenews.com - Al-Baqarah menjadi bagian surat dalam Al-Quran di urutan ke-2 menyusul dari surat Al-Fatihah sebagai pembuka bacaan.
Surat Al-Baqarah mempunyai 286 ayat dan memiliki arti "Sapi Betina" yang masuk golongan surat Madniyah dan diturunkan di Kota Madinah.
Sebagian besar ayat-ayat menjadi bagian dalam Surat Al-Baqarah diturunkan pada saat tahun Hijriah dimulai terkecuali pada ayat 281 diturunkan di Mina dari kisah haji terakhir Nabi Muhammad SAW.
Alasan Surat Al-Baqarah mempunyai arti Sapi Betina lantaran sebagian besar diambil dari kisah perintah Allah SWT kepada Bani Israil terkait penyembelihan sapi betina termaktub di ayat 67-74.
Meski demikian, dari 286 ayat Surat Al-Baqarah mempunyai tafsir yang berbeda-beda karena mempunyai manfaat dan tujuannya masing-masing.
Ilustrasi Surat Al-Baqarah ayat 1 dalam Al-Quran yang sudah kuno. (Tim tvOne/Wahyu Kurniawan)
Maka, tvOnenews.com ingin mengulik terkait tafsir Surat Al-Baqarah ayat 1 agar setiap Muslim mengerti tentang makna kandungan di dalamnya.
tvOnenews.com mengambil dari berbagai referensi untuk menjelaskan tafsir Surat Al-Baqarah ayat 1, khususnya diambil dari laman Quran Kemenag dan TafsirWeb sebagai tempat penyedia tafsir.
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 1
الۤمّۤ ۚ
Alif Laam Miim.
Tafsir ringkasan berdasarkan rekomendasi Kemenag RI menelisik maksud dan tujuan kalimat "Alif Laam Miim" diambil dari berbagai bacaan dalam Al-Quran serupa dengan kalimat tersebut.
Kalimat menyerupai Alim Laam Miim yakni Alim Laam Raa dan sebagainya bentuk huruf abjad yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Jika mengacu pendapat dari berbagai pihak bahwa, ada yang menyebutkan kalimat tersebut dijadikan nama surat dan lainnya menganggap sebagai pemantik agar menjadi bentuk kalimat menarik perhatian.
Ada juga beberapa orang memberikan asumsinya mengenai kalimat tersebut sebagai bentuk Allah SWT melihatkan mukjizat betapa dahsyatnya Al-Quran dijadikan kitab pedoman umat Islam dan seluruh alam.
Jika mengambil dari tafsir Tahlili bahwa kalimat "Alim Laam Miim" terdiri dari berbagai huruf lepas terdapat di surat-surat Makkiyah.
Huruf lepas tersebut meliputi Alim Laam Raa, Alif Laam Miim Raa, Haa Miim, Taa Haa, Kaaf Haa Yaa Aiin Saad dan masih banyak yang lainnya.
Adapun mengambil dari Tafsir Al-Muyassar dari Kementerian Agama Arab Saudi bahwa huruf ini dan huruf lainnya berasal dari berbagai huruf yang terputus di beberapa surat termaktub dalam Al-Quran.
Makna kandungannya meliputi adanya isyarat terhadap mukjizat yang ditunjukkan Al-Quran.
Tafsir Al-Muyassar ini menunjukkan adanya tantangan bagi orang yang musyrik dijadikan pembuktian bahwa mereka (orang musyrik) tidak bisa mengelaknya.
Kalimat ini menjadi pembuktian Allah SWT memberikan wahyu di tengah ketidakmampuan bangsa Arab bisa memunculkan kitab seperti Al-Quran.
Kemudian, ada Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir berasal dari pantauan mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar mengenai kalimat الم.
Ini berasal dari tafsir Imam al-Qurthubi yang menjelaskan sesungguhnya berbagai huruf dari awalan surat masih misteri dan rahasia Allah.
Setelah itu beliau mengatakan: Sekelompok ulama berkata: Kita menyukai untuk berbicara dalam hal ini, untuk mengeluarkan faidah-faidah yang dikandung dan makna-makna yang ada didalamnya.
Tafsir Min Fathil Qadir menyebutkan tentang kalimat ذَٰلِكَ الْكِتَابُ menunjukkan derajat paling tinggi yakni Al-Quran.
Adapun tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah atau Markaz Ta'dzhim al-Qur'an berasal dari pengawasan professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah, Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz.
Tafsir ini menunjukkan huruf hija'iyah muqottho'ah memberikan tanda-tanda adanya mukjizat bayani yang sudah tidak diragukan lagi keutamaannya.
Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah ini lebih menjelaskan bahwa orang yang musyrik tidak bisa merasakan keberkahan kalimat tersebut.
Sebaliknya, orang beriman dapat merasakan dan selalu berharap hidayah diberikan dari Al-Quran jika mereka terus mengagungkan, mengamalkan, dan mengimani kalimat ini.
Hal ini menunjukkan mereka senantiasa menjaga ibadah shalat dengan cara pengamalan rukun dan syaratnya.
Itulah tafsir mengenai Surat Al-Baqarah ayat 2 membuktikan adanya mukjizat diberikan oleh Allah SWT meskipun makna kandungannya masih rahasia.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)