- dok.tangkapan layar youtube
Jangan Sedih Saat Ada Masalah, Kata Ustaz Adi Hidayat Cara Allah SWT Naikkan Hidup Anda karena...
Jakarta, tvOnenews.com-- Ulama muda Indonesia Ustaz Adi Hidayat menjelaskan kalau setiap umat akan diberikan masalah selama hidupnya.
Hal ini bukan karena Allah SWT tidak sayang terhadap hambaNya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat justru itu tanda Allah SWT sayang.
Sebab tidak ada masalah yang dititipkan, atau jatuh ke manusia di luar dari kemampuannya.
Sehingga masalah yang datang, mungkin buat anda stres atau hampir putus asa. Bentuk kasih sayang Allah SWT untuk meningkatkan kualitas hambaNya.
"Kata Allah, aku menitipkan masalah ini bukan ingin membuat kehidupanmu bermasalah tapi meningkatkan kualitas hidupmu supaya lebih baik kemudian hari," ujar Ustaz Adi Hidayat, dikutip Youtube pancawarnalima, Senin (22/7/2024).
Karena itulah ketika Aku berikan tak mungkin Aku titipkan kalau engkau tak mampu," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustaz Adi juga mengutip ayat Al-Qur'an bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuan mereka.
"Maka turun ayat berikutnya jadi gak mungkin diuji itu anda gak mampu," jelas UAH.
Dengan begitu, ia memberikan keyakinan kalau setiap ujian atau masalah yang dihadapi manusia bisa diatasi dengan usaha.
Ditambah dengan tawakal kepada Allah SWT. Ustaz yang akrab disapa UAH ini, juga menekankan masalah adalah tanda bahwa seseorang memiliki kemampuan untuk mengatasinya.
"Kalau Anda datang ke sini sekarang sedang punya masalah seberat apapun itu tandanya Anda yang mampu," pesan UAH
Apa yang disampaikan Ustaz Adi Hidayat, sebagaimana Allah SWT sampaikan.dalam firmanNya, sebagai berikut:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Lā yukallifullāhu nafsan illā wus‘ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu'ākhiżnā in nasīnā au akhṭa'nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa‘fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” (Klw)
Waallahualam.