Ustaz Adi Hidayat.
Sumber :
  • tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Bangun Kesiangan Apakah Masih Boleh Salat Subuh saat Matahari Sudah Terik? Ternyata Ustaz Adi Hidayat Bilang...

Selasa, 23 Juli 2024 - 05:05 WIB

tvOnenews.com - Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat pernah menjelaskan apakah kita masih boleh menunaikan salat subuh saat bangun kesiangan dan kondisi matahari sudah terik?

Dalam hadits, dijelaskan kalau batas salat subuh adalah  sebelum terbitnya fajar (matahari) atau disebut waktu syuruq.

Lalu, bagaimana jika kita terlambat bangun dan melewati waktu salat subuh terlebih ketika hari sudah terang dan matahari sudah terik?


Ilustrasi tidur (sumber: ANTARA/Pexels)

Melansir dari tayangan di kanal youtube YouTube Adi Hidayat Official, berikut penjelasan dari UAH.

Ustaz Adi Hidayat pun menerangkan sebuah hadits Rasulullah SAW yang mengisahkan Nabi pernah menempuh sebuah perjalanan bersama para sahabat.

Pada perjalanan itu, ketika memasuki dini hari Nabi Muhammad SAW meminta seorang sahabat (Bilal) untuk berjaga dan membangunkan yang lain ketika masuk waktu subuh.

Namun, dikisahkan jika Bilal yang saat itu mengantuk juga meminta izin untuk tidur dan mengatakan akan bangun lebih dulu agar bisa membangunkan yang lain.

"Riwayatnya shahih, 'Bilal kamu berjaga'. Kata Bilal, 'Saya ikut tidur Ya Rasulullah, nanti saya bangun, saya bangunkan semua', kata Nabi, 'Baiklah kamu tidur, tapi sebelum subuh kamu bangun, kemudian bangunkan yang lain'," ujar Ustaz Adi Hidayat menceritakan.


Ustaz Adi Hidayat (Sumber: tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official)

Tapi yang terjadi, Bilal tidak bangun ketika waktu subuh dan baru terbangun saat matahari sudah terbit.

"Apa yang terjadi, tiba-tiba mereka semua tertidur, termasuk Bilal. Tidur semuanya, bangun-bangun sudah merasa matahari sudah menyengat ke pipi Nabi," ujar Ustaz Adi Hidayat. 

"Artinya, pada saat itu Nabi bangun sudah melewati batas shalat subuh, batas yang tetap waktunya," sambungnya.

Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan dua hikmah yang bisa kita petik dari kisah tersebut.

"Yang pertama, ketika bangun, Nabi mengatakan 'Wahai Bilal celaka kamu. Katanya kamu bangun, ternyata kamu ketiduran juga," ujar Ustaz Adi Hidayat.


Ustaz Adi Hidayat (Sumber: tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official)

Kemudian Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa jika belum sanggup mengerjakan sesuatu, maka jangan memaksakan diri.

Maka, lebih baik untuk menyerahkan tugas tersebut kepada orang yang lebih mampu dan memohonlah kekuatan pada Allah SWT.

Serahkan tugas itu kepada yang lebih mampu atau memohonlah kekuatan kepada Allah SWT.

"Tapi yang paling menarik, Nabi setelah itu minta kepada para sahabat untuk berwudhu, kemudian Bilal mengumandangkan adzan. Setelah itu, Nabi tidak langsung mengerjakan shalat subuh, tapi mengerjakan dua rakaat sebelum subuh," ujar Ustaz Adi Hidayat.

UAH pun menjelaskan, berdasarkan kisah tersebut para Ulama berpendapat bahwa salat sunnah dua rakaat sebelum subuh kedudukannya sangatlah penting.


Ilustrasi Salat (sumber: Istimewa/pixabay.com)

Sehingga Rasulullah SAW tetap melaksanakan salat subuh meski beliau terlambat bangun.

"Para ulama hadits mengatakan, kalau dua rakaat ini tidak penting pada saat itu, mustahil dikerjakan, pasti Nabi akan langsung kepada shalat subuh yang dua rakaat," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Dari kisah Rasulullah SAW tersebut, maka dapat diambil pelajaran bahwa, jika terlambat bangun boleh langsung melaksanakan shalat subuh.

Namun, Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan bahwa bangun kesiangan yang dimaksud bukan karena disengaja, misal menonton bola.

Jika disengaja, maka itu termasuk dosa besar dan harus segera bertaubat kepada Allah SWT. 

(gwn/akg)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:04
07:10
12:11
02:34
01:03
03:11
Viral