- tvOnenews.com/Hilal Aulia Pasya
Soal Rencana Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia, PBNU Sebut Tanda Terwujudnya Toleransi Beragama
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla menyoroti rencana kunjungan Paus Fransiskus akan membawa nilai toleransi dan moderasi beragama.
Gus Ulil sapaan akrabnya menjelaskan toleransi dan moderasi beragama dianggap akan semakin berkembang pesat saat Paus Fransiskus berkunjung membawa nilai-nilai tersebut ke Indonesia.
"Kalau kita sadari, kita akan tersadar ternyata kunjungan Paus ini bukan ujug-ujug tiba, melainkan melalui proses panjang dan perjuangan yang panjang, yang intinya semua orang sekarang sudah bisa menerima itu," ujar Gus Ulil dalam seminar daring di Jakarta dikutip tvOnenews.com, Rabu (24/7/2024).
Ketua PBNU itu berpendapat kesempatan kedatangan Paus Fransiskus harus digunakan secara maksimal demi menggali dan mengembangkan nilai toleransi beragama di Indonesia.
Menurutnya, kedatangan Paus Fransiskus mengingatkan tokoh ulama PBNU yang juga sebagai Mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ditentang saat mengisi ceramah di Malang, Jawa Timur.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ulil Abshar Abdalla berbicara tentang kunjungan Paus Fransiskus dalam seminar secara daring. (ANTARA/Sean Filo Muhamad)
Ia menyampaikan rencana kunjungan Paus Fransiskus sangat tepat mengingat Indonesia kini benar-benar terus meningkatkan nilai moderasi beragama.
Pria kelahiran 11 Januari 1967 itu menambahkan jarka Paus Fransiskus akan berkunjung tidak selang lama saat Grand Syekh Al Azhar Syekh Ahmed El Tayeb datang ke Indonesia pada beberapa waktu lalu.
Ia menuturkan pertemuan ini membuat dunia menyoroti Indonesia yang memfokuskan menanamkan toleransi dan moderasi beragama.
Dunia akan melihat bahwa Indonesia mampu mendatangkan dua tokoh keagamaan yang besar dengan jarak waktu berdekatan pada 2024, yakni Grand Syekh Al Azhar dan Paus Fransiskus.
"Ini sesuatu yang koinsidensi atau kebetulan yang sangat luar biasa, dengan kunjungan yang hampir bersamaan, dan kebetulan Grand Syekh dan Paus juga pada 2019 telah menandatangani dokumen bersejarah tentang persaudaraan kemanusiaan untuk perdamaian dunia," jelasnya.
Gus Ulil kembali menyebutkan Paus Fransiskus akan hadir mempunyai tujuan merupakan kabar baik layaknya angin segera yang berhembus untuk seluruh umat beragama di Indonesia, tidak hanya Islam dan Katolik.
Ia menegaskan kunjungan tersebut menunjukkan tanda urgensi dialog antarumat beragama untuk dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dan toleran.
"Selamat datang Paus Fransiskus, kami warga NU dan Nahdliyin menyambut kehadiran anda dengan penuh kegembiraan," tandas Gus Ulil.
(ant/hap)