Mengenal Keutamaan Shalat Dhuha. Berikut Ini Waktu dan Tata Cara Pelaksanaannya

Jakarta - Sejatinya manusia selalu berharap semua keinginan dalam hidupnya terpenuhi dan dimudahkan memperoleh rezeki. Sebagai umat, setiap usaha yang dilakukan tentu harus diiringi dengan doa. Salah satu amalan shalat sunnah yang baik dikerjakan setiap hari adalah sholat dhuha. Ganjaran pahala Shalat Dhuha sama dengan orang yang bersedekah.

Hal ini seperti tertuang dalam hadist riwayat Imam Tirmidzi. Allah berfirman, "Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka'at Shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang,” (HR. Tirmidzi). 

Jika kamu ingin dimasukkan ke dalam golongan orang yang taat, maka ibadah Shalat Dhuha adalah ibadah yang harus kamu tunaikan. Menurut hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda, “Tidaklah menjaga shalat sunah Dhuha melainkan awwab. Inilah shalat awwabin” (Syarh Shahih Muslim, 6:30). 

Sesuai dengan penjelasan Imam Nawawi, awwab adalah muthii' atau orang yang taat. Beberapa orang meyakini bahwa arti dari awwab adalah orang yang kembali taat.

Kapan Waktu yang Tepat Melaksanakan Shalat Dhuha ?

Sholat dhuha merupakan sholat sunah yang dikerjakan pada waktu dhuha. Buya Yahya dalam ceramahnya memaparkan, Shalat Dhuha dilakukan selagi matahari belum di atas kepala. "maka itu adalah waktu Dhuha," ungkap Buya.

Buya menjelaskan kapan Shalat Dhuha boleh mulai dikerjakan. Waktu dhuha terbentang dari matahari terbit hingga setinggi qadra ramhin. Yang dimaksud Qadra Ramhin ialah saat matahari terbit meninggalkan landasannya, ketinggian matahari dengan tanah diperkirakan satu tombak.

"Itu perkiraan saja, mungkin sederhananya ialah di bawahnya (celah matahari dengan permukaan tanah) bisa dikasih matahari lagi," lanjutnya.