- Pixabay
Tafsir Surah Ali Imran Ayat 2: Hanya Allah SWT yang Patut Disembah
tvOnenews.com - Surah Ali Imran mempunyai arti mengisahkan keluarga Imran dan terletak surah ke-3 dalam Al-Quran.
Surah Ali Imran memiliki tafsir berbeda-beda di masing-masing ayatnya.
Adapun tafsir Surah Ali Imran ayat 2 lebih menjelaskan tentang bahwa Allah SWT yang patut disembah.
Hal itu berdasarkan terjemahan dari Surah Ali Imran ayat 2 lebih mengacu siapa sosok Tuhan yang harus disembah dan selalu menyampaikan kebenaran.
tvOnenews.com akan mengulik mengenai tafsir Surah Ali Imran ayat 2 berdasarkan referensi dari Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI agar menjadi acuan bagi setiap manusia untuk selalu beribadah kepada Allah SWT.
Ilustrasi Al-Quran menyimpan rahasia tafsir Surah Ali Imran ayat 2. (Pixabay)
Tafsir Surah Ali Imran Ayat 2
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ
Allaahu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuum.
Artinya: "Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Mengurus (makhluk-Nya) secara terus-menerus." (QS. Ali Imran, 3:2)
Kemenag memberikan tafsir ringkas terkait Surah Ali Imran ayat 2 bahwa Tuhan menyampaikan kebenaran dan Maha Pencipta hanya Allah SWT.
Hal ini menunjukkan terjemahan dalam kalimatnya "Tidak ada tuhan selain Dia".
Kalimat Dia mengerucut nama Allah SWT dan menunjukkan tidak ada tuhan yang sempurna selain-Nya.
Tafsir ini menerangkan hanya Allah SWT yang mempunyai segala kesempurnaan dan Mahahidup.
Kesempurnaan itu menunjukkan Allah SWT Maha Agung dan tidak ada yang bisa menandinginya.
Ini sudah menjadi bukti ketika hamba-Nya selalu meminta kebutuhannya terpenuhi selama di hidup mereka.
Yang memenuhi kebutuhan setiap makhluk dan manusia khususnya umat Muslim hanya berasal dari Allah SWT.
Namun, sering kali masih banyak yang belum mempercayai kebenaran dari aturan-aturan disampaikan oleh-Nya.
Ayat 2 berada di Surah Ali Imran ini menjadi peringatan agar selalu beribadah dan memohon petunjuk kepada Allah SWT.
Kalimat ini serupa dengan bacaan Surah Al-Baqarah ayat 255 biasa dikenal dengan bacaan Ayat Kursi.
Khususnya pada kalimat pertamanya memiliki kandungan makna yang sama karena tidak ada yang mampu memberikan syafaat kepada makhluk.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)