- Media Center Haji 2024
Menag Yaqut Akui Haji 2024 Jauh Lebih Baik dari Tahun-tahun Sebelumnya, Ini Indikator yang Diungkap
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan haji 2024 jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tidak berlebihan, jika disebut Haji 2024 sukses dan jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tandas Menag saat memberikan Closing Statement Terkait Penyelenggaraan Haji 1445 H/2024 M pada Kamis (25/7/2024).
Kata Gus Men, sapaan akrabnya, ada sejumlah indikator dan kita formulasikan dengan skema 4 – 3 – 5.
“Empat Perdana di Haji 2024, Tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji, dan Lima Inovasi Haji 2024,” jelas Gus Men.
Pertama, empat hal yang serba perdana pada Haji 2024 antara lain adalah fast track, layanan katering, tambahan kuota dan skema murur.
“Pertama layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi,” jelasnya.
“Selain Bandara Soetta, juga di Adi Soemarmo Solo dan Djuanda Surabaya,” sambungnya.
Oleh karena tahun ini ada tiga bandara dengan fast track maka 127.073 jemaah haji Indonesia atau lebih 5 persen sudah merasakan kenyamanan.
Hal kedua kata Gus Men adalah layanan katering.
Dalam kuota normal (dan ada kuota tambahan) layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah.
“Total 17.492.983 boks didistribusikan dan dinikmati oleh jemaah selama pra Armuzna dan pasca Armuzna,” jelasnya.
“Ini belum termasuk lebih dari lima juta boks katering yang disiapkan di Madinah dan juga belum termasuk juga layanan konsumsi jemaah selama puncak haji di Armuzna,” tambahnya.
Kemudian yang ketiga adalah penambahan kuota haji.
“Pertama dalam sejarah, Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20.000 jemaah,” kata Gus Men.
Hal ini kata Gus Men tak lain merupakan bagian dari upaya lobi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman dan Pangeran Muhammad bin Salman.
Kemudian keempat, suksesnya haji 2024 adalah adanya skema murur.
“Kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis,” jelasnya.
Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina.
“Ini sebagai ikhtiar agar kepadatan di Muzdalifah yang terjadi pada 2023 tidak terulang,” katanya.
Berdasarkan data yang ada, ada sekitar 51.899 jemaah yang terdaftar menjalani skema murur.
“Meski dalam realisasinya lebih dari itu. Pada pukul 07.37 waktu Arab Saudi (WAS), seluruh jemaah haji di Muzdalifah sudah diberangkatkan ke Mina,” tandas Gus Men.
“Padahal, pada 2023 dengan jumlah jemaah lebih sedikit, proses mobilisasi jemaah berlangsung hingga pukul 13.30 WAS,” sambungnya.
Sementara untuk tiga Pengembangan Ekosistem Potensi Ekonomi Haji yang membuat sukses dikatakan Gus Men adalah ekspor bumbu nusantara, pengiriman daging Dam dan penggunaan makanan siap saji dari Indonesia.
Sedangkan untuk lima inovasi haji kata Gus Men adalah transformasi rekrutmen petugas, aplikasi kawal haji, safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas, penggunaan IPS (International Patient Summary) dan Penyederhanaan proses tunda/batal visa. (put)