- Tangkapan layar YouTube Kang Dedi Mulyadi
Sambangi Kiai NU, Dedi Mulyadi Pede Jawa Barat Ladang Ilmu Agama: Bukan Cuman Berbasis Politik
Purwakarta, tvOnenews.com - Politikus Partai Gerindra sekaligus mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyambangi beberapa tokoh kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Barat (Jabar).
Dedi Mulyadi mempunyai tujuan ingin Jabar terus meningkatkan nilai dan ilmu agama dan tidak hanya berbasis politik saat bersilaturahim ke tokoh kiai NU.
"Ke depan itu harus menjadi fokus kita, apalagi Jabar penyangga Jakarta yang tingkat dinamika keagamaannya sangat tinggi. Jadi harus segera direspon dengan keilmuan," ujar Dedi Mulyadi di rumah Rais Syuriyah PWNU Jabar KH Abun Bunyamin di Kabupaten Purwakarta dikutip, Jumat (26/7/2024).
"Sehingga ke depan Jabar menjadi provinsi yang memiliki nilai religiusitas berbasis ilmu bukan berbasis politik," lanjut Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi menjelaskan tujuan dirinya datang bertemu dengan sejumlah tokoh kiai NU tidak hanya bersilaturahim melainkan untuk berbincang rencana meningkatkan pendidikan agama secara pesat.
Dedi Mulyadi saat bersilaturahim ke sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama (NU). (ANTARA/Dok Dedi Mulyadi)
Ia mengatakan kepentingan peningkatan ilmu agama harus membutuhkan tenaga pendidik di sekolah yang mempunyai bekal pemahaman agama berbasis pesantren di Jabar.
Misalnya tenaga pendidik berada di Jabar mempunyai kemampuan membaca kitab dan mengerti makna kandungan ayat-ayat suci yang termaktub dalam Al-Quran.
Ia berasumsi saat ini masih banyak pihak khususnya tenaga pengajar yang tidak mempunyai pemahaman kuat tentang Al-Quran hingga hadis.
Mereka selalu mengajar untuk menyampaikan tentang keagamaan yang padahal tidak memiliki basic beberapa aspek tersebut.
"Termasuk guru-guru SMA kan tidak berasal dari pendidikan pesantren, sehingga kita ingin agar di sekolah ada tenaga pendamping non-ASN yang memiliki kemampuan tafsir Alquran, hadist dan kemampuan membaca kitab," jelasnya.
Menurutnya, pendidikan keagamaan tidak cukup didapatkan melalui referensi google maupun media sosial.
Ia berpendapat pendidikan agama yang paling pasti jika telah mendapatkan pemahaman dari sisi keilmuannya.
Meski ke depannya para kiai turut serta memantau perkembangan dengan menjadi guru di media sosial.
Mantan suami Anne Ratna Mustika itu mempunyai harapan beberapa tokoh yang mempunyai pemahaman agama dapat mengisi masjid di berbagai permukiman.
Ia mengatakan pihak yang terlibat tidak hanya di sekolah, para tokoh atau orang yang memiliki ilmu memberikan pemahaman sebagai cara agar menyampaikan manfaat tentang keagamaan terhadap warga.
Sementara itu, KH Juhadi memberikan tanggapannya terkait ide dan gagasan Dedi Mulyadi harus mendapat respon agar pendidikan keagamaan di wilayah Jabar bisa semakin meningkat.
Peningkatan pendidikan agama di Jabar juga bersandingan dengan pendidikan umum, baik di sekolah maupun di permukiman warga.
"Ketika pendidikan umum dan pendidikan agama bisa berjalan dengan baik maka mudah-mudahan Jabar semakin kondusif," tandasnya.
(ant/hap)