- Freepik
Tolong Mulai Terapkan Cara Minum Air Sesuai Sunah Nabi Muhammad SAW, Begini Urutannya
tvOnenews.com - Air minum menjadi kebutuhan yang sangat dasar bagi tubuh manusia.
Air minum hampir untuk mencukupi mineral tubuh supaya anggota tubuh manusia tidak mengalami dehidrasi ketika kekurangan air.
Orang dewasa mempunyai kebutuhan air minum yang berbeda dengan anak-anak. Biasanya minimal membutuhkan dua liter air mineral bersih.
Dalam agama Islam, tata cara minum juga sudah mempunyai aturan diliat dari sunah Nabi Muhammad SAW mencontohkan mengisi tubuh dengan air yang benar.
Cara minum berasal dari sunah Nabi Muhammad SAW mempunyai urutan agar tubuh tetap menjaga kesehatannya.
Ilustrasi menuangkan air ke dalam gelas menjadi urutan cara minum sunah Nabi Muhammad SAW. (Freepik)
Lantas, seperti apa urutan cara minum yang menjadi sunah Nabi Muhammad SAW? Mari simak penjelasannya di sini!
Dikutip tvOnenews.com dari laman resmi Rumah Zakat, Minggu (28/7/2024), ada lima urutan cara minum Nabi Muhammad SAW saat membutuhkan air.
Urutan Cara Minum Air Sunah Nabi Muhammad SAW
1. Sebelum minum membaca basmallah
Rasulullah SAW sebelum meminum air selalu megucapkan basmallah berupa kalimat "Bismillahirrahmanirrahiim".
Keutamaan membaca basmallah yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW agar air minumnya mempunyai nilai ibadah dan mengundang pahala sebelum melakukan aktivitas minum.
Pada dasarnya, seseorang menyempatkan baca basmallah salah satu bagian kegiatan berdoa dan meminta keberkahan kepada Allah SWT.
Tak hanya itu, basmallah juga berfungsi agar setan tidak selalu menggoda hendak seseorang meminum air.
2. Minum menggunakan tangan kanan
Cara ini menjadi bagian kedua sunah Nabi Muhammad SAW ketika hendak minum air.
Hal ini mengacu hadis dari Abdullah Bin Umar terkait anjuran sebelum makan dan minum harus menggunakan tangan kanan, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad)
3. Minum dengan posisi duduk
Minum sambil duduk menjadi bagian ketiga sunah Rasulullah SAW yang sudah diriwayatkan dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, begini bunyinya:
"Dari Rasulullah SAW bahwasanya, beliau melarang seseorang minum sambil berdiri." Qatadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?" Anas menjawab, "Itu lebih parah dan lebih jelek." (HR. Muslim)
Meski demikian, ada hadis lain menerangkan bahwa Rasulullah SAW pernah minum dengan posisi berdiri dari cerita beberapa sahabat, begini bunyinya:
"Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami, dia mengatakan, Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, dari Husain Al-Mu’allim, dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah SAW minum sambil berdiri dan sambil duduk." (HR. Tirmidzi)
4. Setiap tegukan minum air disertakan tiga kali napas dan jeda
Rasulullah SAW biasanya saat meminum air menggunakan teknik napas sebanyak tiga kali dan jeda tiga kali di setiap tegukannya.
Maka, dalam satu teguk melakukan teknik tiga kali napas dan tiga kali jeda.
Hal ini mengacu hadis dari cerita Qutaibah bin Sa'id dan Yusuf bin Sa'ad serta para sahabat lainnya, begini bunyinya:
"Qutaibah bin Sa’id dan Yusuf bin Sa’ad menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Abdul Warits bin Sa’id menceritakan kepada kami, dari Abu Isham, dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW apabila minum dari bejana, maka beliau mengambil napas tiga kali, dan beliau bersabda, "Hal itu lebih melegakan dan lebih mengenyangkan." (HR. Muslim)
5. Dilarang menggunakan gelas dari emas dan perak saat minum
Poin ini menjadi perhatian agar selalu dihindari bersama khususnya untuk umat Muslim.
Dari salah satu hadis menerangkan kisah larangan Rasulullah SAW terhadap umatnya agar tidak menggunakan gelas yang mempunyai bahan emas dan perak.
Larangan ini menjadi penjelasan hadis dari Huzaifah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah kalian minum dari wadah emas dan perak, dan janganlah kalian makan dari piringnya, karena benda-benda itu untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kalian (orang beriman) di akhirat." (Muttafaq alaih)
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)