- Freepik
Ingin Jadi Orang Sukses saat Selalu Punya Rasa Pesimis, Begini Cara Mengatasi Hal Tidak Mungkin Menjadi Mungkin
tvOnenews.com - Orang sukses menjadi ciri-ciri telah menunjukkan keberhasilan atau keberuntungan dalam hidupnya.
Orang sukses telah berhasil melalui proses tantangan yang sulit. Biasanya setiap manusia mempunyai sikap pesimis.
Sesuai dalil dalam Al-Quran melalui Surah Al-Baqarah ayat 286 terkait orang pesimis berusaha menjadi sukses di kehidupannya, Allah SWT berfirman:
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus‘ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu'aakhiznaa in nasiinaa au akhta'naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa isran kamaa hamaltahuu ‘alal-laziina min qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa taaqata lanaa bih, wa‘fu ‘annaa, wagfir lanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fansurnaa ‘alal qaumil-kaafiriin.
Artinya: "Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa) "Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir." (QS. Al-Baqarah, 2:286)
Ilustrasi orang sukses telah melalui fase punya sikap pesimis. (Freepik/KamranAydinov)
Dalam hidup ini hanya ada tiga cara mengatasi dari hal tidak mungkin menjadi mungkin membawa seseorang akan menjadi orang sukses.
Lantas, apa saja tiga cara mengatasi hal tidak mungkin menjadi mungkin agar hidupnya berawal dari pesimis berubah menjadi orang sukses?
Dikutip tvOnenews.com dari tayangan kanal YouTube Syaiful Karim, Minggu (28/7/2024), Ustaz Syafiul Karim mengungkap cara mengatasi pesimis berawal dari mempunyai pikiran hal tidak mungkin menjadi mungkin agar berubah menuju orang sukses.
Syafiful Karim menjelaskan bahwasanya cara terhindar dari sikap pesimis sangat simpel.
Ia menganjurkan seseorang selalu menerapkan "jangan katakan tidak mungkin".
Apabila seseorang selalu mengatakan tidak mungkin berarti dirinya menutup semua kemungkinan yang terjadi.
Ia menyebutkan seseorang sudah menciptakan tembok besar dalam hidup kita.
Maka dari itu, ia memberikan tiga cara mengatasinya agar selalu mempunyai pikiran maju menjadi orang sukses.
Tiga Cara Mengatasi Pesimis agar Menjadi Orang Sukses
1.Meminta
Meminta itu mengkreasikan pikiran. Pikiran seseorang berfungsi sebagai energi yang mentransmisikan ke alam semesta.
Alam semesta menerima sinyal-sinyal saat seseorang mengeluarkannya dari pikiran kita.
Jika seseorang berpikir positif maka alam semesta mengangkat yang positif. Begitu sebaliknya, apabila selalu memunculkan pikiran negatif dipastikan alam semesta memberikan ruang ke hal yang negatif.
"Maka seseorang harus berhati-hati antara pikiran dan perasaan. Apabila perasaan tidak enak atau negatif, cepat sadarkan supaya pikiran kita tidak mengeluarkan yang negatif," ungkap Syaiful Karim.
"Alam semesta juga supaya tidak menangkap yang negatif. Di alam semesta itu berlaku hubungan sebab-akibat," lanjutnya.
2. Percaya
Ia menyampaikan seseorang selalu menunjukkan pikiran positif atau negatif sudah dikreasikan seseorang maka orang tersebut mempercayai hal itu yang akan terjadi.
3. Menerima
Kemudian, ia menerangkan cara ketiga yakni "menerima" sebagai solusi mempercayai hal yang pesimis menjadi optimis.
Setelah seseorang mempercayai dengan isi pikirannya lalu menerima artinya orang tersebut merasakan seakan-akan apa yang tercipta dari pikiran baik itu positif atau negatif, maka itulah yang terjadi dan sudah menjadi realita.
Ia menyebutkan cara tersebut sebagai teknik atau berdoa yang sangat canggih dan luar biasa.
"Tugas kita hanya menyelaraskan pikiran dan perasaan kita memikirkan hal yang positif supaya terjadi. Jika negatif cepat-cepat sadarkan pikiran kita," jelasnya.
Ia pun mengajak setiap orang selalu mengatur pikiran agar selalu tertanam dengan hal-hal positif.
"Kita supaya positif dan jangan buru menyalahkan Allah SWT dengan memberikan ujian-ujian itu karena Allah Maha Pengasih dan Penyayang," tandasnya.
(hap)