- Kolase tangkapan layar YouTube Aagym Official & Pixabay
Sudah Punya Niat dan Atur Waktu untuk Shalat Tahajud tapi Masih Tidur Pulas, Aa Gym Tegaskan Pahalanya...
tvOnenews.com - Shalat tahajud menjadi bagian ibadah pada sepertiga malam atau menjelang pagi setelah istirahat dari kegiatan tidur.
Meski shalat tahajud mempunyai jumlah minimal dua rakaat namun menjadi tantangan untuk dikerjakannya dilakukan setelah tidur pada malam hari.
Banyak orang sudah mempunyai niat sampai mengatur waktu demi mengerjakan shalat tahajud masih meninggalkannya akibat tidur pulas.
Niat dan pengaturan waktu tersebut menjadi gagal karena telah meninggalkan shalat tahajud.
Namun, ada sebagian orang berpendapat bahwa keutamaan pahala dari shalat tahajud tetap didapatkan apabila sudah punya niat dan atur waktu untuk mengerjakan ibadah tengah malam.
Ilustrasi sujud saat mengerjakan shalat tahajud setelah terjaga dari tidur. (Istimewa)
Pertanyaannya, benarkah seseorang yang masih tidur pulas setelah memiliki niat dan atur waktu tetap meraih pahala shalat tahajud? Aa Gym mengungkap tentang hal ini sebagai berikut.
Dikutip tvOnenews.com dari tayangan kanal YouTube Hasanah Ummah, Senin (29/7/2024), Aa Gym menerangkan tentang amalan shalat tahajud ketika menjadi narasumber untuk mengisi ceramah.
Mulanya Aa Gym menjelaskan shalat tahajud sangat berarti bagi Rasulullah SAW. Beliau tidak pernah meninggalkan sunnah malamnya meski sedang sakit.
"Menurut Siti Aisyah Rasulullah tidak pernah meninggalkan tahajud semalam pun termasuk ketika beliau sedang sakit atau sedang tidak enak situasi, kalau sakit beliau shalat sambil duduk," ujar Aa Gym.
Ia menerangkan Rasulullah SAW tetap ibadah sunah malam walaupun dalam kondisi kakinya bengkak dan pecah-pecah diriwayatkan dari Mughirah bin Syu'bah, begini bunyinya:
Dia berkata kepada Rasulullah SAW, "Mengapa engkau melakukan hal ini padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan akan datang?" Beliau bersabda, "Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang bersyukur?'." (HR. Bukhari & Muslim)
Ia menegaskan dari kisah Rasulullah SAW menunjukkan shalat tahajud mempunyai keutamaan yang dahsyat meski hukumnya sunah muakkad.
Pendakwah bernama asli KH. Abdullah Gymnastiar itu menjelaskan tentang pengaturan waktu agar seorang Muslim tidak meninggalkan tahajudnya.
Aa Gym menganjurkan jadwal mengatur waktu yang baik harus diliputi dengan pengaturan tidur malamnya.
Kemudian, ia menyarankan kondisi perut tidak boleh kenyang sebelum istirahat agar tidurnya tidak terlalu pulas.
"Tidurlah lebih awal, jangan berkata kecuali yang manfaat, jangan terlalu kenyang makan, setel alarmnya supaya syariatnya sempurna," jelasnya.
Pendiri Ponpes Daarut Tauhiid itu menjamin cara tersebut sudah menjadi bagian ikhtiar agar masuk golongan ahli tahajud.
Meski demikian, ia menuturkan apabila seseorang yang sudah berikhtiar sampai mengatur jadwal waktu bangun tidurnya tetap tidak tahajud maka tetap mendapat keutamaannya.
Ia mengatakan hal tersebut sering terjadi kemungkinan karena kelelahan dan belum terbiasa bangun malam untuk tahajud.
Ia menyatakan bahwa, orang yang masih tidur pulas sudah ikhtiar tahajud tetap meraih pahala sebagaimana bentuk sedekah dari Allah SWT.
"Kalau pun sudah ikhtiar untuk tahajud dan Allah memberikan kita tidak bangun padahal kita sangat ingin tahajud itu sedekah dari Allah, kita sudah dianggap melakukannya walaupun tidur pulas," katanya.
Kisah orang sudah berikhtiar masih tidur sehingga meninggalkan tahajud tetap dapat pahala dijelaskan dari salah satu hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidaklah seseorang yang terbiasa mengerjakan shalat tahajud, lalu dia tertidur (tidak melaksanakannya), kecuali akan dicatat baginya pahala shalat tahajud, dan tidur tersebut dianggap sebagai sedekah." (HR. Abu Dawud)
Namun, pendakwah kelahiran 29 Januari 1962 itu menegaskan meski seseorang tetap mendapat pahala tidak bisa menandingi keutamaan bagi yang mengerjakan tahajud.
"Tapi jangan bahagia dengan tidur pulasnya, bahagia kita adalah ketika kita tahajud," tegasnya.
Menurutnya, kehilangan waktu tahajud menjadi suatu penyesalan daripada mengerjakan ibadah sunah malam ini.
Ia mengambil contoh dari masa lalu yang sudah terjadi maka tidak akan kembali.
"Lebih pedih kehilangan tahajud daripada kehilangan uang, sepatu yang pasti ada gantinya. Tapi tahajud yang luput tidak ada gantinya, segala yang berlalu tidak akan kembali," terangnya.
Maka dari itu, ia menegaskan bahwa shalat tahajud berfungsi untuk menjadikan seorang Muslim mendapatkan kedudukan paling tinggi setelah ibadah wajibnya.
"Saudaraku sekalian mari kita bertekad semua menjadi ahli tahajud karena hanya ahli tahajudlah yang benar-benar memiliki kedudukan spesial sesudah ahli yang wajib," tandasnya.
Dalam dalil Al-Quran dari Surah Al-Isra ayat 79 menerangkan shalat tahajud mempunyai keutamaan membawa seseorang ke tempat paling indah, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Wa minal-laili fa tahajjad bihii naafilatal lak, ‘asaa ay yab‘asaka rabbuka maqaamam mahmuudaa.
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)