Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Sumber :
  • Antara

Waduh, Ratusan Anak Palestina yang Terluka Dilarang Benjamin Netanyahu untuk Berobat ke UAE

Senin, 29 Juli 2024 - 17:45 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengeluarkan keputusan larangan bagi ratusan anak Palestina pergi berobat ke Uni Emirat Arab (UAE).

Benjamin Netanyahu melaras keras kurang lebih 150 anak Palestina yang tidak sehat dan alami luka-luka akibat agresi Israel untuk pergi ke UAE.

Dikutip tvOnenews dari media Israel, Senin (29/7/2024), larangan 150 anak Palestina berobat ke UAE diserukan oleh Benjamin Netanyahu dari laporan pada Minggu (28/7/2024) malam.

Dari laporan tersebut bahwa, PM Israel mengeluarkan keputusan larangan ratusan anak Palestina yang terluka dan sakit untuk berangkat dari Pangkalan Udara Ramon di wilayah Naqab pada Senin, 29 Juli 2024.

Organisasi Physicians for Human Rights mengabarkan bahwa sebelumnya penundaan sudah dilakukan Israel dan mereka tidak ada kewajiban mengeluarkan larangan tersebut.


Seorang anak Palestina cemas di tengah agresi Israel di Jalur Gaza. (Antara/Xinhua)

Hal ini berkaca dari pengalaman sebelumnya terkait tidak ada kewenangan memberikan larangan.

Sementara, dikutip dari berbagai sumber memberikan pendapatnya bahwa pada pekan ini sebuah pesawat yang membawa 250 orang sakit dan terluka kemungkinan lepas landas dari Jalur Gaza ke UAE.

Beberapa sumber di Gaza mengonfirmasi bahwa mereka yang membutuhkan pengobatan sedikitnya berjumlah 100 kali lipat dari jumlah tersebut.

Berdasarkan data bahwa 25.000 pasien harus dialokasikan untuk berobat di negara lain, misalnya ada UAE siap menampung untuk pengobatan mereka.

Hal itu menunjukkan bahwa jumlah orang sakit dan terluka yang telah meninggalkan Jalur Gaza sejak awal agresi hanya mencapai 5.000 orang.

Sementara, Physicians for Human Rights dan organisasi hak asasi manusia lainnya juga sudah memberikan petisi ke Mahkamah Agung Israel terkait pengobatan warga Palestina pada Juni 2024 lalu.

Mereka menuntut agar pasien dan korban luka yang kondisinya mengancam jiwa diizinkan meninggalkan Jalur Gaza untuk menerima pengobatan yang dibutuhkan.

(ant/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:49
03:52
06:35
02:14
03:33
10:42
Viral