- dok.tangkapan layar youtube
Mengejar Berkah dan Rezeki di Dhuha, Lebih Afdhol Shalat Berjamaah Bareng Anak Istri atau Sendiri? Kata Ustaz Adi Hidayat dalam Sunnah Dianjurkan untuk...
Jakarta, tvOnenews.com-- Menginginkan rezeki yang berlimpah jadi harapan setiap manusia.
Ternyata juga bisa diikhtiarkan dengansatu shalat yang dianjurkan sebagai pelengkap, setelah shalat tahajud yaitu dhuha.
Shalat dhuha masuk ibadah sunnah, bila dikerjakan bisa dapat banyak keberkahan.
Secara umum dipahami keuntungan dari shalat dhuha, yaitu semakin memudahkan dan melancarkan rezeki.
Dalam penjelasannya, Ustaz Adi Hidayat di YouTube Adi Hidayat Official, mengucapkan waktu pelaksanaan shalat dhuha terbagi 3, ada awal setelah matahari terbit, pertengahan dan akhir.
Di waktu awal setelah matahari terbit atau dikenal waktu surup, itu sekitar pukul 15 menit setelah shalat subuh.
Lalu, waktu pertengahan, di mana matahari semakin naik pada pukul 07.30 WIB ke atas.
"Kalau untuk di waktu tengah, pahalanya mampu menghindari segala musibah, musibah banyak hal termasuk hutang, ataupun rezeki jadi lancar," jelas Ustaz Adi dikutip, Selasa (30/7/2024).
Lantas muncul pertanyaan, lebih afdhol dikerjakan berjamaah dengan anak dan istri atau sendiri?, begini jawaban Ustaz Adi Hidayat.
Dalam penjelasan Ustaz Adi Hidayat yang akrab disapa UAH ini, kalau ibadah sunnah seperti shalat dhuha dijalankan secara individu.
Sementara itu, jika dikerjakan secara berjamaah dengan kondisi tertentu diperbolehkan.
Hal ini berdasarkan pandangan ulama, katanya.
"Sifat sebetulnya sendirian, tapi pernah ada kasus salat dhuha ada beberapa makmum yang mengikuti shalat Nabi, dan nabi pun tidak menegur ataupun memberi kode tapi meneruskan salatnya," jelas UAH.
"Sehingga beberapa ulama niat itu, dibolehkan dalam suatu landasan dalam keadaan tertentu," sambungnya.
Sementara konsep shalat dhuha dijalani secara berjamaah, contohnya: anak sekolah pengen diajarin salat dhuha dipraktikkan oleh gurunya.
Kemudian, kedua, mau melatih anak-anak dan istri shalat dhuha di rumah bisa dilakukan secara berjamaah untuk membangun kebiasaan tersebut.
"Tapi bukan berarti ini dijadikan ataupun dilestarikan dalam budaya, konteks terus sehingga memang untuk ibadah berjamaah (shalatnya)," terang Ustaz Adi Hidayat.
Kendatinya demikian, Ustaz Adi Hidaya menegaskan kalau shalat dhuha disarankan atau lebih afdhol sendiri di Rumah.
Sekalipun, memang shalat dhuha dapat dikerjakan di Masjid.
Namun lebih utama dikerjakan di rumah. Hal ini didasarkan pada hadits berikut:
فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ. رواه البخاري)
“Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian, karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya, kecuali shalat wajib” (HR. Bukhari). (klw)
waallahualam