- PSSI
Tanpa Mikir Panjang Indra Sjafri Sujud Syukur Timnas Indonesia U-19 Permalukan Thailand, Sang Pelatih Akui Ada Tujuan...
tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri akhirnya membawa skuad Garuda Nusantara Juara Piala AFF U-19 2024.
Indra Sjafri juga telah berhasil memboyong penyerang naturalisasi Timnas Indonesia U-19, Jens Raven di partai final Piala AFF U-19 2024 mencetak satu-satunya gol ke gawang Thailand.
Kemenangan Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2024 membuat Indra Sjafri kembali mengingat kenangan manis membawa level U-22 meraih emas SEA Games 2023.
"Pertama, saya mengucapkan puji dan syukur kepada Allah, SWT karena tahun kemarin ada medali emas SEA Games 2023, tahun ini 2024, ada Piala AFF U-19," ujar Indra Sjafri dikutip tvOnenews.com dari laman resmi PSSI, Selasa (30/7/2024).
Ia mempercayai raihan juara ini membuat skuad Timnas Indonesia U-19 terus termotivasi mempersiapkan diri menghadapi Piala Asia.
Ia juga mempersembahkan trofi Piala AFF U-19 2024 untuk para pemain yang telah bekerja keras membawa Garuda Nusantara juara.
Mereka meraih juara setelah menekuk Thailand dengan skor 1-0 di partai final Piala AFF U-19 2024 telah berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Senin (29/7/2024).
"Tim ini dipersiapkan lebih kurang tujuh bulan ya, dari mulai Januari. Tentu juara AFF ini menjadi modal baik kita untuk bisa lebih percaya diri lagi agar lolos ke Piala Asia. Kami sangat yakin," katanya.
Kesuksesan Indra Sjafri tidak lepas dari budaya yang diterapkan dirinya sejak melatih Timnas Indonesia.
Hal ini melihatkan Indra Sjafri kembali melakukan momen langka setelah wasit meniup pluit menandakan Timnas Indonesia U-19 juara.
Dipantau tvOnenews dari unggahan Instagram resmi Timnas Indonesia, Selasa, pria berusia 61 tahun itu kembali menerapkan sujud syukur.
Indra Sjafri langsung mengajak jajaran pelatih untuk sujud syukur saat wasit menentukan kemenangan untuk Timnas Indonesia U-19.
Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri ajak jajaran pelatih sujud syukur saat juara Piala AFF U-19 2024. (Tangkapan layar Instagram/@timnas.indonesia)
Jajaran pelatih pun turut mengikuti arahan Indra Sjafri untuk selalu mengingat Tuhan melalui selebrasi sujud syukur.
Meski para pemain cadangan langsung berlari ke lapangan sebagai bentuk selebrasi kemenangan dan menghampiri teman-temannya yang bermain menekuk Thailand.
Setelah itu, jajaran pelatih langsung saling berpelukan dan menghampiri para pemain Garuda Nusantara di lapangan.
Ada juga pemain yang langsung menangis karena tidak kuasa menahan haru dan rasa bahagianya bisa membawa Timnas U-19 rebut trofi Piala AFF U-19 2024.
Kemudian, Indra menerapkan sujud syukur sebagai tanda rasa terima kasih kepada Tuhan telah memberikan keberkahan untuk Indonesia.
Indra Sjafri pun telah membuktikan kualitasnya sebagai pelatih dan kembali membawa Timnas Indonesia U-19 menjadi juara di Piala AFF U-19 2024.
Selebrasi sujud syukur mengingatkan Indra Sjafri pernah menjadi nahkoda Timnas U-19 di ajang Piala AFF 2013.
Kala itu pelatih asal Sumatera Barat tersebut pernah membawa Timnas Indonesia U-19 di zaman Evan Dimas dan kawan-kawan meraih trofi Piala AFF U-19 2013.
Skuad asuhan Indra Sjafri berhasil menekuk Vietnam melalui adu penalti dengan skor 7-6 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Ia pun pernah mengakui sujud syukur diterapkan olehnya kepada jajaran pelatih maupun para pemain sebagai bentuk reformasi budaya sepak bola.
Kebetulan fenomena selebrasi syukur dari Timnas Indonesia menjadi populer hingga didengar dunia.
Indra Sjafri selalu mengarahkan skuadnya ketika cetak gol tidak lepas dari sujud syukur.
Tak hanya itu, ia juga menerapkan budaya kepada para pemain agar selalu memberikan sikap sopan santun.
Misalnya sikap sopan santun tersebut meliputi cium tangan wasit sebagai reformasi budaya diterapkan dirinya.
"Itu dari 2013, emang saya sudah kebiasaan karena memang kalau kita dapatkan kita kenikmatan kita harus bersujud," ungkap Indra Sjafri dikutip tvOnenews.com dari podcast YouTube Deddy Corbuzier, Selasa.
Ia pun menerangkan sujud syukur sebagai bentuk rasa syukur daripada selebrasi gol yang tidak ada manfaatnya.
Selebrasi gol tersebut meliputi para pemain memutarkan baju akan memicu kerugian daripada sujud syukur.
"Daripada pemain-pemain buka baju, selebrasi, putar-putar kan kartu kuning lebih baik sujud syukur," katanya.
Ia menyatakan kedua fenomena tersebut ingin dijadikan simbol dalam membentuk budaya baru khususnya di seluruh kompetisi sepak bola Indonesia.
"Ada simbol, bersyukur kok. 2013 saya lakuin, kan semuanya sekarang sujud syukur," pungkasnya.
(hap)