- Istimewa
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 19: Ancaman Mengerikan untuk Orang Munafik yang Takut Kematian
tvOnenews.com - Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 19 menjelaskan tentang orang munafik mendapatkan berbagai ancaman akibat perbuatan mereka.
Dalam tafsir ayat 19 dalam Surah Al-Baqarah menerangkan bahwa mereka takut akan kematian saat Allah SWT memberikan ancaman berupa bencana bagi mereka.
Namun demikian dalam ayat Surah Al-Baqarah ini, kelompok golongan orang munafik tersebut menganggap Islam hanya agama yang membawa kesengsaraan.
Sesungguhnya mereka tidak pernah merasakan adanya keberkahan yang membawa kehidupan dari bencana tersebut menjadi pembahasan dalam tafsir Surah Al-Baqarah ayat 19.
Sebelumnya mereka telah mendapat kegelapan sebagaimana bentuk Allah SWT menunjukkan kebenaran agar golongan orang munafik tersebut benar-benar mendapatkan keimanan.
Sayangnya orang-orang munafik sudah berpegang teguh dengan kesesatan menjadi alasan berbagai ancaman datang kepada mereka.
Maka, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 19 menjadi lanjutan pembahasan menarik untuk menerangkan gambaran orang munafik yang mempermainkan keimanan terhadap orang mukmin.
Dikutip tvOnenews.com dari kanal resmi Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 19 mengenai setelah kegelapan datang adanya ancaman bagi orang munafik.
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 19
اَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ فِيْهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعْدٌ وَّبَرْقٌۚ يَجْعَلُوْنَ اَصَابِعَهُمْ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الْمَوْتِۗ وَاللّٰهُ مُحِيْطٌۢ بِالْكٰفِرِيْنَ
Au kasayyibim minas-samaa'i fiihi zulumaatuw wa ra‘duw wa barq, yaj‘aluuna asaabi‘ahum fii aazaanihim minas-sawaa‘iqi hazaral-maut, wallaahu muhiitum bil- kaafiriin.
Artinya: "Atau, seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit yang disertai berbagai kegelapan, petir, dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya (untuk menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir." (QS. Al-Baqarah, 2:19)
Tafsir ayat 19 melihatkan orang munafik masih belum sadar akan adanya bahaya yang mengancam mereka.
Setelah Allah SWT memberikan kegelapan untuk menandakan adanya kebenaran, orang-orang munafik itu diberikan kebimbangan.
Tak hanya itu, berbagai kesulitan menyelimuti orang-orang munafik karena mereka tidak mengetahui manfaat dari kebenaran dan bahaya tidak mempercayai petunjuk-petunjuk Allah SWT.
Bahaya mengancam mereka di antaranya diibaratkan hujan lebat yang datang dari langit menimpa orang.
Awan yang tebal dan pekat menyeliputi kegelapan paling membahayakan dari hujan lebat tersebut.
Kemudian, ada ledakan petir dan kilat yang selalu menyambar dengan cepat membuat ujung jari-jari dan telinga mereka tersumbat akibat merasakan fenomena berbahaya tersebut.
Hal itu menunjukkan perbuatan selama dilakukan oleh orang-orang munafik akan terbebas dari kematian.
Allah SWT sedang membuktikan ilmu dan kekuasaan-Nya melalui makna kandungan termaktub dalam Al-Quran.
Namun, mereka berusaha menghindarnya apabila mendengar penjelasan tentang kegelapan akibat kesombongan dan siksaan pedih menimpa orang-orang munafik itu.
Tak hanya itu, golongan orang munafik itu juga menghiraukan tentang keimanan dan cahaya yang terang benderang.
Jika ada ayat menjelaskan tentang berbagai siksaan paling mengerikan maka mereka berusaha berpaling dengan harapan tidak mendapat siksa pedih menimpa orang-orang kafir tersebut.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)