Ilustrasi sujud ketika shalat bentuk menyembah dan rasa syukur atas keberkahan dari Allah SWT.
Sumber :
  • Kemenag RI

Sembahlah Allah SWT telah Memberikan Sumber Kehidupan yang Nikmat di Bumi, Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 22

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:27 WIB

tvOnenews.com - Surah Al-Baqarah memiliki pokok kandungan yang menjelaskan tentang sifat orang bertakwa, sifat orang munafik, sifat Allah SWT yang sempurna.

Surah Al-Baqarah menjadi salah satu surah diturunkan oleh Allah SWT untuk memberikan tugas kepada Nabi Muhammad SAW menerangkan tentang petunjuk-petunjuk-Nya melalui Al-Quran kepada umat manusia.

Surah Al-Baqarah mempunyai arti yakni "Sapi Betina" yang diambil dari kisah bani Israil mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih sapi betina.

Namun, setiap 286 ayat dalam Surah Al-Baqarah memiliki berbagai golongan makna kandungan di dalamnya.

Misalnya Surah Al-Baqarah ayat 1-5 menjelaskan pokok inti tentang golongan orang mukmin.

Kemudian, ayat 6-7 mempunyai makna kandungan mengisahkan tentang golongan orang kafir.

Ayat 8-20 menerangkan tentang golongan munafik tidak pernah ingin beriman karena sudah berjanji kepada pemimpin sebelumnya (setan) untuk menolak tentang kebenaran atas petunjuk-petunjuk dari Allah SWT.

Terkini, Surah Al-Baqarah ayat 22 mempunyai tafsir mengenai manusia mendapatkan perintah agar menyembah kepada Allah SWT.

Perintah menyembah kepada-Nya juga menjadi tafsir dalam ayat 21 terkait manusia agar selalu beribadah karena mereka telah diciptakan oleh Allah sWT.

Dikutip tvOnenews.com dari kanal resmi Quran Kemenag RI, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 22 menjelaskan keberkahan di bumi atas kekuasaan-Nya. Hal ini membuat manusia selalu menyembah sebagai bentuk rasa syukur telah mendapat kenikmatan dari Allah SWT.


Ilustrasi sujud dalam bentuk menyembah Allah SWT. (Freepik)

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 22

الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Allazii ja‘ala lakumul-arda firaasyaw was-samaa'a binaa'aa, wa anzala minas-samaa'i maa'an fa akhraja bihii minas-samaraati rizqal lakum, falaa taj‘aluu lillaahi andaadaw wa antum ta‘lamuun.

Artinya: "(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2:22)

Dalam penjelasan terjemahan ayat 22 melihatkan Allah SWT telah menunjukkan dan memberikan seluruh kekuasaan-Nya melalui berbagai kenikmatan dari bumi.

Hal itu menjadi petunjuk bagi manusia karena mereka telah mendapat hunian yang layak dan nyaman.

Benda-benda berada di langit dijadikan oleh Allah SWT sebagai atap layaknya bangunan paling indah dan gagah.

Air-air bersih mengalir yang enak dipandang berasal dari air hujan turun dari langit dijadikan sebagai sumber kehidupan yang tidak pernah habis.

Dari aliran air tersebut menghasilkan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan untuk dijadikan sebagai rezeki makhluk hidup khususnya kepada manusia.

Itu menjadi tanda atas kekuasaan Allah SWT selalu memberikan rezeki berupa keberkahan dan kenikmatan kepada hamba-Nya.

Setiap manusia telah mendapat fitrah sebagai tanda kesucian diri agar mempercayai bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan menghindari dari orang-orang mengaku sebagai sekutu-Nya telah memberikan rezeki kehidupan.

Maka dari itu, keberkahan yang memenuhi sumber kehidupan di bumi sebagai peringatan agar tidak pernah menyimpang dan senantiasa menyembah kepada Allah SWT.

Manusia telah mendapat perintah agar selalu beribadah sebagai bentuk menyembah untuk selalu tunduk kepada-Nya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:02
03:01
02:57
02:35
05:18
01:38
Viral