- dok.Antara
Wilayah Kian Meluas, Dubes Palestina Zuhair Al Shun Serukan Damai
Jakarta, tvOnenews.com-- Melihat perkembangan sikap kekejian Israel yang melakukan perang dengan menyerang penduduk Palestina, semakin tak terbendung.
Hal ini disampaikan oleh Duta besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun yang menilai wilayah yang diserang Israel kian meluas.
Dalam Konferensi Pers pertemuannya dengan PBNU hari ini (5/8) Dubes Zuhair menjelaskan situasi terkini di Gaza.
"Tentang situasi saat ini, tentang genosida apa yang terjadi di Gaza dan sekarang di Tepi Barat. Kemarin di kota saya, kota Tulkarem, 14 telah menjadi martir. kemarin," kata Dubes Zuhair dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (5/8/2024).
"Jadi bukan hanya Gaza, tapi sekarang Tepi Barat, karena Israel memiliki rencana mereka dan apa yang akan mereka lakukan," tegasnya.
Sehubungan dengan ini, Dubes Zuhair menilai sudah seharusnya peperangan yang memicu banyak korban ini, segera diakhiri.
Dubes Zuhair mengatakan terbuka untuk perdamaian.
"Jadi, Palestina, dalam hati Anda, saya tahu bahwa Anda memiliki lebih banyak ketegangan untuk mengikuti apa yang terjadi," pesannya.
"Israel tidak memberikan kesempatan, saudaraku, untuk berdamai atau menciptakan inisiatif untuk perdamaian. Tangan kami siap untuk perdamaian," tutur Dubes Zuhair.
Sebagaimana, diketahui informasi yang berkembang, seperti dari berita Palestina WAFA, melaporkan dalam 24 jam terakhir, dua warga sipil tewas malam ini akibat pemboman Israel.
Diketahui, ribuan korban terjebak di bawah reruntuhan dan tersebar di jalan-jalan.
Lalu, agresi ini telah berlangsung selama 291 hari sejak dimulainya konflik pada 7 Oktober 2023.
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan laporan Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), rincian dari jumlah korban tewas telah mencapai 39.550 jiwa. Dari total tersebut, 16.251 adalah anak-anak, 10.921 adalah perempuan, dan 604 orang adalah martir di Tepi Barat. Di Jalur Gaza, 1.049 orang lanjut usia menjadi korban, bersama dengan 885 tenaga medis yang gugur.
Ditambah, 163 jurnalis dan 496 tenaga pendidikan juga tercatat sebagai martir dalam konflik ini. Di Tepi Barat, 143 anak-anak telah meninggal dunia, sedangkan 152 staf PBB juga menjadi korban. Di sisi lain, 79 anggota Pertahanan Sipil turut gugur dalam serangan tersebut. (Klw)