- Freepik
Surah Al-Baqarah Ayat 28: Bagaimana Bisa Orang Musyrik Ingkar? Padahal yang Ciptakanmu adalah Allah SWT
tvOnenews.com - Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 28 menceritakan tentang pembuktian kekuasaan Allah SWT.
Surah Al-Baqarah ayat 28 mempunyai tafsir melanjutkan kisah perumpaan yang diberikan oleh Allah SWT untuk memahami kekuasaan-Nya dalam penjelasan ayat 27.
Terkini, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 28 menjelaskan bahwa kekuasaan Allah SWT benar-benar nyata.
Hal ini mengingat Surah Al-Baqarah ayat 28 menunjukkan setiap makhluk hidup diciptakan berasal dari Allah SWT.
Setiap makhluk hidup termasuk manusia awalnya berada dalam kondisi mati dan tidak berjiwa.
Maka dari itu, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 28 menerangkan setiap makhluk hidup berawal dalam kondisi mati sebelum mereka diciptakan oleh Allah SWT.
Dikutip tvOnenews.com melalui laman resmi Quran Kementerian Agama (Kemenag) RI, tafsir Surah Al-Baqarah ayat 28 ini mengambil judul untuk membahas "Bagaimana Bisa Orang Musyrik Ingkar? Padahal yang Ciptakanmu adalah Allah SWT".
Ilustrasi membaca Surah Al-Baqarah ayat 28. (Freepik)
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 28
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ
Kaifa takfuruuna billaahi wa kuntum amwaatan fa'aḥyaakum, summa yumiitukum summa yuḥyiikum summa ilaihi turja‘uun.
Artinya: "Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan?." (QS. Al-Baqarah, 2:28)
Tafsir ayat 28 menjelaskan terkait alasan orang musyrik memilih selalu ingkar kepada Allah SWT.
Padahal orang musyrik juga menjadi ciptaan dari Allah Yang Maha Esa. Namun, mereka lebih pilih ingkar dengan cara mempersekutukan-Nya.
Allah SWT juga telah menunjukkan keesaan-Nya di dalam diri orang-orang musyrik.
Keesaan tersebut meliputi Allah SWT menghidupkan setiap makhluk hidup termasuk manusia di dunia dari dalam kondisi mati.
Tak hanya itu, setiap makhluk hidup belum mempunyai wujud sebelum diberikan nyawa oleh Allah SWT.
Allah SWT menghidupkan makhluk hidup khususnya manusia untuk selalu beribadah dan mengakui atas kekuasaan-Nya.
Misalnya mereka tercipta berasal dari tanah melalui perantaran sperma laki-laki bertemu dengan ovum perempuan dalam rahim.
Hal ini bertujuan untuk melanjutkan keturunan saat kedua sel mereka terbentuk melalui pertemuan sperma dan ovum perempuan.
Dari proses tersebut akan memunculkan roh telah disiapkan oleh Allah SWT untuk menghidupkan mereka.
Kemudian, Allah SWT akan mematikan setiap makhluk hidup dan juga akan kembali dihidupkan di hari Kebangkitan.
Maka, Allah SWT akan meminta pertanggungjawaban mereka sebagai bentuk balasan atas amalan mereka selama di dunia.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)