- Kemenag RI
Sukseskan Skema Murur, Menag Yaqut Harap Persiapan Layanan kepada Jemaah pada Haji 2025 dari Sekarang
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas kembali membicarakan terhadap pelayanan skema Murur di penyelenggaraan ibadah haji.
Menag Yaqut berharap skema Murur harus dipersiapkan jajarannya dari sekarang untuk jemaah pada pelaksanaan ibadah haji 2025.
Yaqut menyampaikan persiapan skema Murur dari sekarang lantaran layanan tersebut telah sukses diaplikasikan kepada jemaah pada penyelenggaraan ibadah haji 2024.
"Terutama data jamaah yang akan mengikuti skema Murur sudah diketahui sebelum keberangkatan ke Tanah Suci," ungkap Yaqut Cholil dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Gus Men sapaan akrabnya memberikan pernyataan persiapan skema Murur saat di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi di Jakarta pada 7-10 Agustus 2024.
Ilustrasi jemaah haji Indonesia melakukan skema murur di Muzdalifah. (ANTARA/Hanni Sofia/pri)
Ia menjelaskan skema Murur berangkat dari inovasi Kemenag untuk mempermudah jemaah haji saat berada di Arafah dan Muzdalifa.
Ia menuturkan skema Murur sebagai kegiatan mabit (bermalam) ketika jemaah haji melewati lintasan dari Arafah menuju Muzdalifah.
Para jemaah haji Indonesia tidak perlu turun dari bus saat melaksanakan skema Murur hasil dari terobosan inovasi Kemenag RI.
Ia mengatakan skema Murur berguna agar tetap menjaga kesehatan para jemaah haji Indonesia.
Gus Men menyebut skema Murur telah dilakukan sebanyak 51.000 lebih jemaah haji dengan melakukan proses pergerakan dari Muzdalifah ke Mina.
Pergerakan jemaah haji dapat mempercepat perlintasan sampai pukul 07.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Ia menjelaskan energi jemaah haji dapat dikumpulkan oleh jemaah lanjut usia (lansia) dan risiko tinggi (risti) saat berada di Mina.
Ia mengabarkan kuota haji Indonesia sebesar 221 ribu jemaah untuk pelaksanaan ibadah haji 2025.
Hal itu berdasarkan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi memberikan kuota jemaah haji Indonesia sebanyak 221 ribu orang.
Maka dari itu, ia menginginkan skema Murur harus dipersiapkan sejak dini agar inovasi tersebut bisa kembali sukses dilakukan sebagai pelayanan kepada jemaah haji.
(ant/hap)