- Freepik
Jangan Salah, Ini Urutan Cara Minum Air Kebiasaan Nabi Muhammad SAW, Mulai Sekarang Amalkan agar Tetap Sehat
tvOnenews.com - Air minum berfungsi agar tetap menjaga kesehatan untuk tubuh manusia.
Tubuh manusia menjadi sehat apabila rutin minum air sesuai takarannya agar tidak berlebihan dan kekurangan.
Hal ini membuat tubuh khususnya tenggorokan tidak dehidrasi atau seret jika mengisi mineral melalui air minum yang bersih.
Kemudian, konsumsi air minum air dewasa dengan anak-anak berbeda ukuran dan biasanya untuk anak kecil berukuran dua liter air minum yang bersih.
Meski demikian, Nabi Muhammad SAW mempunyai sunnah tata cara minum air tersendiri karena mengikuti syariat Agama Islam.
Cara minum air Nabi Muhammad SAW dapat membantu kesehatan tubuh seseorang terus terjaga karena dilakukan dengan benar.
Apa saja urutan cara minum dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW? Begini penjelasannya dan simak di sini!
Dilansir tvOnenews.com melalui kanal resmi Rumah Zakat, Kamis (8/8/2024), cara minum air Nabi Muhammad SAW mempunyai lima urutan.
Berikut 5 urutan cara minum air kebiasaan Nabi Muhammad SAW:
1. Baca Basmallah Sebelum Minum Air
Nabi Muhammad SAW mempunyai kebiasaan ketika sebelum minum air hendak menyempatkan membaca "Bismillahirrahmanirrahiim".
Bacaan basmallah menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW saat minum air karena mempunyai keutamaan air minum dikonsumsi memunculkan nilai ibadah.
Tak hanya itu, bacaan basmallah juga mengundang pahala ketika seseorang sebelum minum air.
2. Pakai Tangan Kanan saat Minum Air
Nabi Muhammad SAW mempunyai kebiasaan minum air menggunakan tangan kanan.
Dari Abdullah Bin Umar meriwayatkan hadits perihal tangan kanan dipakai untuk aktivitas minum dan makan, Rasulullah SAW bersabda:
"Jika salah seorang dari kalian makan, hendaklah ia makan dengan tangan kanannya dan minum dengan tangan kanannya. Sesungguhnya, setan makan dan minum dengan tangan kirinya." (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi & Ahmad)
3. Ambil Posisi Duduk Sebelum Minum Air
Nabi Muhammad SAW mempunyai sunnah minum sambil duduk dari hadits diriwayatkan Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu, begini bunyinya:
"Dari Rasulullah SAW bahwasanya, beliau melarang seseorang minum sambil berdiri." Qatadah berkata bahwa mereka kala itu bertanya (pada Anas), "Bagaimana dengan makan (sambil berdiri)?" Anas menjawab, "Itu lebih parah dan lebih jelek." (HR. Muslim)
Namun, Nabi Muhammad SAW juga pernah meminum air sambil berdiri dari hadits riwayat lain, begini bunyinya:
"Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami, dia mengatakan, Muhammad bin Ja’far menceritakan kepada kami, dari Husain Al-Mu’allim, dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, dia berkata, "Aku pernah melihat Rasulullah SAW minum sambil berdiri dan sambil duduk." (HR. Tirmidzi)
4. Tiga Kali Bernapas dan Jeda Setiap Meneguk Air Minum
Teknik napas menjadi kebiasaan Nabi Muhammad SAW sebanyak tiga kali ketika minum air.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW juga menjeda beberapa waktu sebelum atau setelah minum air.
Teknik meneguk dengan bernapas tiga kali dan jeda dijelaskan dalam hadits diceritakan oleh Qutaibah bin Sa'id dan Yusuf bin Sa'ad, begini bunyinya:
"Qutaibah bin Sa’id dan Yusuf bin Sa’ad menceritakan kepada kami, keduanya berkata, Abdul Warits bin Sa’id menceritakan kepada kami, dari Abu Isham, dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW apabila minum dari bejana, maka beliau mengambil napas tiga kali, dan beliau bersabda, "Hal itu lebih melegakan dan lebih mengenyangkan." (HR. Muslim)
5. Hindari Menggunakan Gelas Berwarna Emas dan Perak
Umat Muslim harus menghindari penggunaan gelas memiliki identik warna emas dan perak.
Hal ini menjadi cara minum air dari sunnah Nabi Muhammad SAW agar tetap menjaga kesehatannya.
Nabi Muhammad SAW pernah melarang umatnya hendak minum air agar tidak menggunakan gelas warna emas dan perak dari penjelasan hadits diriwayatkan Huzaifah Radhiyallahu Anhu, begini bunyinya:
"Janganlah kalian minum dari wadah emas dan perak, dan janganlah kalian makan dari piringnya, karena benda-benda itu untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kalian (orang beriman) di akhirat." (Muttafaq alaih)
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)