- Freepik
Teks Khutbah Jumat Singkat 9 Agustus 2024: Hati-hati Takut Mati tapi Cinta Dunia
tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat menjadi rekomendasi penting bagi khatib saat ceramah sebelum shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat merupakan sebagai salah satu bentuk aktivitas ibadah sebelum melaksanakan shalat Jumat.
Aktivitas ibadah berasal dari teks khutbah Jumat yang disampaikan khatib, yakni mendengar materi ceramah yang membawa syafaat untuk jemaah dan umat Muslim.
Hal ini mengingat saat khatib menyampaikan ceramah dari materi teks khutbah Jumat yang dipilih mengandung ajakan, nasihat, informasi, dan pengingat untuk jemaah shalat Jumat.
Maka, teks khutbah Jumat kali ini bersifat singkat dijadikan bahan rekomendasi khatib untuk memberikan materi tentang tema "Hati-hati Takut Mati tapi Cinta Dunia".
Ilustrasi khatib membaca doa setelah ceramah menyampaikan teks khutbah Jumat singkat. (Istimewa)
Orang yang merasa takut akan mengalami kematian menjadi hal lumrah sebagai naluri manusia.
Namun, ketakutan tersebut harus berimbang dengan ketaatan melalui sikap yang harus diaplikasikan untuk menjalankan perintah-perintah Allah SWT.
Pada dasarnya orang yang memilih cinta dunia sebagai bentuk merasakan kenikmatan atas karunia dari Allah SWT.
Meski begitu, orang yang merasakan kenikmatan jangan sampai melampaui batas sehingga melupakan akhirat.
Maka dari itu, tvOnenews.com akan membagikan teks khutbah Jumat untuk pelaksanaan shalat Jumat pada 9 Agustus 2024 tentang cinta dunia tapi takut mati yang dikutip dari laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia.
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Hati-hati Takut Mati tapi Cinta Dunia
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang semoga mendapat rahmat dan karunia Allah SWT
Saya menjadi khatib shalat Jumat di sini akan mengajak kalian semua senantiasa bersyukur kepada Allah SWT serta meningkatkan ketakwaan untuk-Nya.
Hal ini mengingat Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya yang syafaatnya dapat dirasakan bersama oleh kita hingga saat ini.
Tak lupa, khatib terus mengingatkan agar kita semua senantiasa melantunkan sholawat atas pujian dan doa kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil menyebarkan nilai Agama Islam dengan jerih payahnya agar manusia selalu menaati aturan-aturan dari Allah SWT.
Kaum muslimin rahimahumullah
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
Dari Tsauban menyampaikan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُوشِكُ الأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا
Artinya: "Hampir saja umat-umat mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring."
Setelah itu salah satu orang memberikan pertanyaan "Wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?."
Kemudian, Rasulullah SAW bersabda: "Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagaikan sampah atau buih yang dibawa oleh air hujan."
Jemaah Jumat wajib mengetahui bahwasanya Allah senantiasa menghapus rasa takut yang dimiliki oleh hati musuh kalian semua dan akan menimpakan dalam hati kalian berupa wahn.
فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهَنُ
Kemudian seseorang merasa heran, "Wahai Rasulullah SAW, apa itu wahn?."
Dari hadits riwayat saat Al-Albani mensahihkan terkait arti wahn, Rasulullah SAW bersabda:
"Cinta dunia dan takut mati." (HR. Abu Daud Nomor 4297)
Sidang Jumat yang berbahagia
Dari penjelasan di atas menjadi cerminan yang telah tergambar pada kehidupan kita.
Hal ini melihatkan ketika di akhir zaman ini menunjukkan gambaran seluruh musuh Islam berasal dari berbagai penjuru berkumpul untuk mengepung kita semua.
Gambaran ini misalnya meliputi layaknya seperti orang-orang kelaparan menghadapi makanan berada dalam piring.
Itu semua menunjukkan kita semua dihadapi dengan mudah oleh mereka. Tak hanya itu, kita juga mendapat pandangan seperti hinaan dari mata mereka.
Jumlah umat Islam yang begitu banyak saat ini tidak bisa menunjukkan kekuatan apa pun lantaran kondisi sekarang kita dianggap hina karena tidak mau saling membantu satu sama lain.
Tak hanya itu, kita tidak bisa berkutik karena adanya sifat egois, keberanian yang tipis, perpecahan tidak terbendung lagi diibaratkan perumpaan sampah yang sedang terbawa arus dari air hujan.
Padahal kekuatan umat Islam menjadi keseganan bagi mereka pada zaman dahulu karena berbagai serangan dibalas oleh kaum muslimin didasari tidak pernah takut meninggalkan dunia.
Namun, musuh telah menunjukkan tidak rasa takut kepada umat Islam karena diangkat rasa takutnya oleh Allah SWT.
Semua itu berasal dari penyakit al-wahn yang menyerang umat Islam dengan menunjukkan cinta dunia dan takut mati.
Al-wahn akan menimbulkan seseorang cinta terhadap kenikmatan pada kehidupan dunia lantaran menganggap kehidupan adalah abadi.
Namun, kita juga merasa takut akan kematian padahal setiap bernyawa akan mengalami mati meski tidak tahu kapan waktu itu datang kepada mereka.
Kaum muslimin rahimahumullah
Khatib menyampaikan bahwasanya ada banyak solusi yang bisa dihadapi dalam menembus tantangan yang terjadi pada akhir zaman saat ini.
Solusi pertama dan menjadi paling utama yakni kembali ke jalan Allah SWT dan selalu mengikuti ajaran dalam Agama Islam kita sungguh-sungguh, di antaranya:
Poin pertama meliputi hijrah untuk selalu menggapai ketaatan dan terhindar dari kemaksiatan.
Hijrah juga menunjukkan seseorang harus tidak mengenali berbagai hal yang bersifat haram. Kemudian, hijrah juga harus menyertakan sikap menghindari dosa yang merugikan diri sendiri dan murka Allah SWT dalam bentuk kezaliman sesama manusia.
Kemudian, seseorang juga harus menghindari praktik riba yang diharamkan Agama Islam, tidak pernah meninggalkan ibadah shalat, selalu mengamalkan zakat, puasa Ramadan secara penuh, berusaha menunaikan umrah dan haji saat sudah mampu dari segi harta dan mental hingga menanamkan sikap tolong menolong terhadap sesama saudara islam yang kesusahan.
Poin kedua meliputi belajar dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan ajaran yang disajikan oleh Islam.
Misalnya berusaha datang ke taklim, pengajian, siraman rohani secara rutin baik dalam bentuk offline maupun sistem online yang sudah tersajikan secara luas guna meningkatkan ilmu yang bermanfaat dan terus mengamalkan amalan saleh untuk mendapat rida Allah SWT.
Hal ini berdasarkan dalil dalam Al-Quran melalui Surah Taha ayat 114 terkait anjuran terus meningkatkan ilmu, Allah SWT berfirman:
وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Artinya: "Dan katakanlah, "Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku." (QS. Taha, 20:114)
Poin ketiga hanya fokus mengumpulkan bekal amalan untuk persiapan di akhirat sebanyak-banyaknya saat berada di dunia fana diterangkan dalam dalil Al-Quran dari Surah Al-Baqarah ayat 197, Allah SWT berfirman:
وَتَزَوَّدُواْ فَإِنَّ خَيۡرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ
Artinya: "Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!." (QS. Al-Baqarah, 2:197)
Kaum muslimin rahimahumullah
Dari beberapa penjelasan dan poin di atas menjadi cara agar agama selalu menjadi tujuan bagi umat Islam. Hal itu membuat para musuh Islam menjadi takut karena umat Muslim mempunyai jumlah yang banyak.
Hal ini juga berpengaruh terhadap pemusnahan sifat mementingkan diri sendiri untuk mewujudkan sikap saling bahu membahu untuk membawa bekal amalan dan bersiap menghadapi kematian menuju kehidupan akhirat yang kekal dan abadi.
Demikian khatib menyampaikan sesi khutbah Jumat pertama ini, semoga jemaah sidang Jumat di sini dan umat Islam senantiasa tidak mendapatkan penyakit ganas berupa Al-Wahn dari Allah Ta’ala.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)