- Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official
Jangan Sampai Kerjakan Shalat Qabliyah Subuh di Jam ini, Waktu Terbaik Raih Pahala Seisi Dunia Kata Ustaz Adi Hidayat ketika...
tvOnenews.com - Waktu shalat Qabliyah Subuh merujuk pelaksanaannya ketika sebelum mengerjakan ibadah wajibnya di pagi hari.
Shalat Qabliyah Subuh mempunyai waktu biasa sebelum suasana fajar terbit.
Waktu tersebut membawa keutamaan untuk mendapatkan kebaikan melampaui dunia dan seisinya bagi yang mengerjakan shalat Qabliyah Subuh.
Dari riwayat Aisyah Radhiyallahu Anha menjadi penjelasan dari Imam Nawawi diterangkan dalam kitab Riyadhus Shalihin terkait mengerjakan shalat Qabliyah Subuh menjadi waktu tepat meraih kebaikan paling dahsyat, begini bunyinya:
رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا رَوَاهُ الدُّنْيَا مُسْلِمٌ. وَفِي رِوَايَةٍ
Artinya: "Dua rakaat sebelum shalat Subuh (sunnah qabliyah) itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya." (HR. Muslim)
Namun, Ustaz Adi Hidayat mengungkap masih banyak umat Islam salah menilai waktu shalat Qabliyah Subuh hanya dikenal pelaksanaannya dilakukan sebelum memasuki waktu fardhunya.
Kapan seorang Muslim mengerjakan shalat Qabliyah Subuh di waktu terbaiknya agar meraih kebaikan melebihi seisi dunia?
Seperti apa Ustaz Adi Hidayat menerangkan waktu terbaik shalat Qabliyah Subuh? Mari simak informasinya agar tidak ketinggalan.
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (10/8/2024), Ustaz Adi Hidayat mengisi ceramah tentang waktu shalat Qabliyah Subuh.
Ustaz Adi Hidayat menyayangkan masih banyak umat Islam tidak mengetahui pelaksanaan masuknya waktu shalat Qabliyah ini.
Pria lulusan S2 di UIN Bandung itu mengabarkan berbagai waktu ini menjadi acuan bagi umat Islam menjaga shalat sunnah fajar atau Qabliyah Subuh.
Ia menjelaskan hal ini bertujuan agar seseorang tetap mendapat keutamaan dahsyatnya saat rutin Qabliyah Subuh.
Ia menyebutkan biasanya orang mengartikan sebelum muazin mengumandangkan azan Subuh disebut sebagai waktu pelaksanaan shalat sunnah ini.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengingatkan pandangan waktu pelaksanaan Qabliyah Subuh tersebut adalah kesalahan fatal.
Ini menjadi ciri belum masuknya waktu Subuh bisa mengerjakan sunnah Qabliyah ini.
"Maksud shalat sebelum Subuh itu waktu sebelum shalat fardhu di waktu Subuh dikerjakan," kata Ustaz Adi Hidayat.
Ia mengingatkan bahwa seseorang mendapat kebaikan melebihi dunia dan seisinya jika dikerjakan sesuai dengan waktu pelaksanaannya.
Ia menyebut pelaksanaan shalat Qabliyah Subuh tidak dikerjakan dengan kesesuaian waktunya hanya menjadi ibadah sunnah yang sia-sia belaka.
Ia memastikan pahala tidak akan bisa diraih apabila tidak sesuai dengan ketepatan waktu pelaksanaannya.
Maka, pendakwah kelahiran Pandeglang, Banten itu menyatakan waktu terbaiknya ketika dikerjakan hendak atau sebelum shalat Subuh bukan belum masuknya waktu ibadah fardhu ini.
"Dua rakaat yang ditunaikan di waku fajar, sebelum shalat fardhu ditunaikan itu lebih besar dari dunia dan seisinya," katanya.
Pendakwah usia 39 tahun itu kembali menegaskan bahwasanya waktu terbaiknya bukan sebelum azan melainkan sudah berada di lingkup jadwalnya, yakni sebelum memulai shalat Subuh.
Misalnya suatu daerah mempunyai jadwal azan Subuh di pukul 04.00, maka waktu terbaik mengerjakan shalat Qabliyah Subuh melebihi jam 4 pagi.
Ia menyampaikan bahwa, shalat sunnah yang dikerjakan belum masuknya azan Subuh, yakni masih di area waktu tahajud.
Hal ini mengingat batas akhir waktu tahajud ketika berakhirnya sepertiga malam atau menjelang fajar shodiq.
"Jadi yang dimaksud bukan sebelum waktu Subuh ya. Kalau waktu Subuh belum tiba itu masih masuk waktu tahajud," tuturnya.
Ia menyampaikan waktu tepatnya dijelaskan dalam hadits sahih dari Aisyah Radhiyallahu Anha terkait kebiasaan Rasulullah SAW mengamalkan shalat sunnah fajar sebelum melaksanakan shalat Subuh, begini bunyinya:
لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَي الْفَجْرِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "Nabi Muhammad SAW tidaklah lebih untuk menjaga shalat sunnahnya melebihi dua rakaat sebelum shalat Subuh." (Muttafaq 'Alaih)
Dari hadits tersebut menyambung dari kebiasaan Rasulullah SAW mempunyai kebiasaan mengerjakan shalat sunnah dari malam hingga Qabliyah Subuh diterangkan dalam hadits dari Imam Bukhari dan Muslim.
Dalam hadits tersebut menjelaskan shalat Witir satu rakaat sebagai ibadah sunnah penutup dilakukan Rasulullah SAW.
Setelah itu, shalat Qabliyah Subuh menjadi tanda awal ibadah dikerjakan Rasulullah SAW sebelum shalat Subuh.
Rasulullah SAW senantiasa menjaga sunnah fajar lantaran dijadikan sebagai pengisi waktu kosong di antara setelah azan sampai pelaksanaan shalat Subuh.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)